25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Bekerja Jangan Hanya saat Pimpinan Datang…

PANTAU: Bupati Simalungun JR Saragih saat memantau kesiapan Pemerintah Kecamatan Girsang Sipangan Bolon menyambut Cap Go Meh di Parapat, Jumat (10/2) lalu. (Tonggo Sibarani)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Bupati Simalungun JR Saragih kecewa dengan fasilitas publik yang ada di tepian Danau Toba, Parapat. Pasalnya, JR Saragih menemukan toilet kotor dan RSUD Paraoat yang tak terawat saat meninjau persiapan lokasi wisata Pantai Bebas, Parapat, dalam menyambut perayaan Cap Go Meh, Jumat (10/2) lalu.

Pria bernama asli Jopinus Ramli Saragih ini tiba di lokasi destinasi wisata itu sekira pukul 18.00 WIB. Dengan menggunakan sweater cokelat, orang nomor satu di Pemkab Simalungun ini langsung menuju toilet. Pria berkacamata ini pun langsung geleng-geleng kepala.

“Kenapa toiletnya kotor? Pikirkanlah karena bersih itu penting. Bekerja jangan hanya kalau pimpinan datang!” herdiknya.

Kemudian, JR Saragih bergegas menuju RSUD Parapat. Sesampainya di sana, JR Saragih kembali kecewa, Pasalnya, kesiapan rumah sakit pun sangat terabaikan. Selain tidak memiliki tulisan Unit Gawat Darurat  (UGD), kerai atau kain pembatas antara satu pasien dengan pasien lainnya pun tidak ada. Kebersihan di rumah sakit ini pun seakan terabaikan.

Tak itu saja, tata letak kamar jenazah pun tak sesuai. Pasalnya, letaknya berdekatan dengan destinasi wisata. Ukuran ruangan Unit Gawat Darurat pun masih kecil, cuma berukuran 5×4. PAdahal seharusnya berukuran 10×10.

“Rumah sakit inikan dekat dengan destinasi wisata, mengapa tidak dirawat sama sekali ini rumah sakit ini. Janganlah dibuat wisatawan itu ketakutan. Apalagi kecelakaan saat berwisata bisa kapan saja terjadi,” katanya.

Menurutnya, destinasi wisata Danau Toba harus melakukan penataan. Berikan taman di sekitar rumah sakit. Perlakukan wisatawan sebaik mungkin. “Rumah sakit ini harus menjadi central kepada seluruh kabupaten yang berada di Danau Toba selain Simalungun. Selain itu, zona BPJS Kesehatan harus tersampaikan bilamana ada wisatawan yang terkena kecelakaan saat berwisata di Pantai Bebas terlebih di Danau Toba,” lanjutnya.

Teguran lainnya pun ditujukan kepada fasilitas pemadam kebakaran. Di mana, tidak ada satu orang pun yang berada berjaga di dekat mobil pemadam kebakaran. “Saya ke sini untuk memberikan semangat dan motivasi, apalagi destinasi wisata menjadi sasaran wisatawan untuk berlibur. Besok (Sabtu, Red) pun sudah perayaan Cap Go Meh,” tandasnya. (osi/jpg)

 

PANTAU: Bupati Simalungun JR Saragih saat memantau kesiapan Pemerintah Kecamatan Girsang Sipangan Bolon menyambut Cap Go Meh di Parapat, Jumat (10/2) lalu. (Tonggo Sibarani)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Bupati Simalungun JR Saragih kecewa dengan fasilitas publik yang ada di tepian Danau Toba, Parapat. Pasalnya, JR Saragih menemukan toilet kotor dan RSUD Paraoat yang tak terawat saat meninjau persiapan lokasi wisata Pantai Bebas, Parapat, dalam menyambut perayaan Cap Go Meh, Jumat (10/2) lalu.

Pria bernama asli Jopinus Ramli Saragih ini tiba di lokasi destinasi wisata itu sekira pukul 18.00 WIB. Dengan menggunakan sweater cokelat, orang nomor satu di Pemkab Simalungun ini langsung menuju toilet. Pria berkacamata ini pun langsung geleng-geleng kepala.

“Kenapa toiletnya kotor? Pikirkanlah karena bersih itu penting. Bekerja jangan hanya kalau pimpinan datang!” herdiknya.

Kemudian, JR Saragih bergegas menuju RSUD Parapat. Sesampainya di sana, JR Saragih kembali kecewa, Pasalnya, kesiapan rumah sakit pun sangat terabaikan. Selain tidak memiliki tulisan Unit Gawat Darurat  (UGD), kerai atau kain pembatas antara satu pasien dengan pasien lainnya pun tidak ada. Kebersihan di rumah sakit ini pun seakan terabaikan.

Tak itu saja, tata letak kamar jenazah pun tak sesuai. Pasalnya, letaknya berdekatan dengan destinasi wisata. Ukuran ruangan Unit Gawat Darurat pun masih kecil, cuma berukuran 5×4. PAdahal seharusnya berukuran 10×10.

“Rumah sakit inikan dekat dengan destinasi wisata, mengapa tidak dirawat sama sekali ini rumah sakit ini. Janganlah dibuat wisatawan itu ketakutan. Apalagi kecelakaan saat berwisata bisa kapan saja terjadi,” katanya.

Menurutnya, destinasi wisata Danau Toba harus melakukan penataan. Berikan taman di sekitar rumah sakit. Perlakukan wisatawan sebaik mungkin. “Rumah sakit ini harus menjadi central kepada seluruh kabupaten yang berada di Danau Toba selain Simalungun. Selain itu, zona BPJS Kesehatan harus tersampaikan bilamana ada wisatawan yang terkena kecelakaan saat berwisata di Pantai Bebas terlebih di Danau Toba,” lanjutnya.

Teguran lainnya pun ditujukan kepada fasilitas pemadam kebakaran. Di mana, tidak ada satu orang pun yang berada berjaga di dekat mobil pemadam kebakaran. “Saya ke sini untuk memberikan semangat dan motivasi, apalagi destinasi wisata menjadi sasaran wisatawan untuk berlibur. Besok (Sabtu, Red) pun sudah perayaan Cap Go Meh,” tandasnya. (osi/jpg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/