30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Program Medan Bebas Sampah Belum Maksimal

Miris juga melihat Kota Medan gagal meraih Piala Adipura tahun ini. Jangankan piala, plakat penghargaan pun tak mampu diraih. Karenanya, Pemko Medan diharapkan melakukan introspeksi dan membenahi sektor-sektor yang dianggap menjadi penyebab gagalnya ibukota Provinsi Sumut ini gagal meraih penghargaan tersebut.

Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Wakil Ketua DPRD Medan Sabar Syamsurya Sitepu, Minggu (12/6), terkait gagalnya Kota Medan meraih piala Adipura tersebut.

Kenapa Kota Medan tak mendapatkan penghargaan itu? Padahal penghargaan Adipura tersebut cukup prestisius bagi kota-kota besar di Indonesia?
Tidak bisa dipungkiri memang, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Namun, pada prinsipnya kendala-kendala itu tengah diupayakan penyelesaian atau perbaikannya. Dan upaya perbaikan itu juga sudah menuai hasil. Kita harapkan ke depan akan jauh lebih baik dari sekarang ini.

Perbaikan di bidang-bidang apa saja?
Dalam penilaian Adipura, hal yang paling urgen adalah mengenai masalah kebersihan. Tapi bukan berarti masalah-masalah lain tidak dihiraukan. Dalam masalah kebersihan, kita tahu ada program 1 April Medan Bebas Sampah. Program ini cukup baik, dan sedikit banyaknya ada hasil yang terlihat meskipun belum begitu maksimal. Memang masih ada, beberapa lokasi di Medan ini yang masih banyak sampahnya, dan itu belum terpantau. Ini menjadi tanggungjawab Dinas Kebersihan Kota Medan, dan begitu pula dengan para camatnya. Karena para camat ini notabene merupakan koordinator kebersihan di setiap kecamatan yang dipimpinnya.

Bidang lainnya?
Di beberapa bidang lainnya seperti untuk masalah bangunan, penertiban pedagang serta lainnya juga ada beberapa kendala. Tapi ini tetap menjadi tugas yang harus dipacu. Dalam persoalan bangunan, Dinas TRTB yang menjadi pihak yang berkompeten diharapkan harus menjalin koordinasi, karena selama ini terlihat kurang koordinasi. Kemudian mengenai pedagang, saya lihat masalah pedagang di Jalan Mahkamah Kecamatan Medan Kota, juga harus ditertibkan. Karena kondisi seperti itu membuat lalu lintas terhambat dan timbul kendala-kendala lainnya. Soal draianse juga harus diperhatikan, begitu pula kemacetan di Kota Medan.

Kapan kita bisa meraih Adipura setelah 5 tahun puasa gelar?
Dengan perbaikan-perbaikan itu, dengan motivasi yang tinggi dari pemerintah dengan menjalin kerjasama yang apik dengan masyarakat mudah-mudahan tahun depan kita bisa meraih Adipura. Salah satu program pemerintah yang bekerjasama dengan masyarakat dan mendapat nilai positif adalah gotong royong massal. Dan mungkin perlu ada program-program lainnya yang mirip dan sebagainya.(*)

Miris juga melihat Kota Medan gagal meraih Piala Adipura tahun ini. Jangankan piala, plakat penghargaan pun tak mampu diraih. Karenanya, Pemko Medan diharapkan melakukan introspeksi dan membenahi sektor-sektor yang dianggap menjadi penyebab gagalnya ibukota Provinsi Sumut ini gagal meraih penghargaan tersebut.

Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Wakil Ketua DPRD Medan Sabar Syamsurya Sitepu, Minggu (12/6), terkait gagalnya Kota Medan meraih piala Adipura tersebut.

Kenapa Kota Medan tak mendapatkan penghargaan itu? Padahal penghargaan Adipura tersebut cukup prestisius bagi kota-kota besar di Indonesia?
Tidak bisa dipungkiri memang, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Namun, pada prinsipnya kendala-kendala itu tengah diupayakan penyelesaian atau perbaikannya. Dan upaya perbaikan itu juga sudah menuai hasil. Kita harapkan ke depan akan jauh lebih baik dari sekarang ini.

Perbaikan di bidang-bidang apa saja?
Dalam penilaian Adipura, hal yang paling urgen adalah mengenai masalah kebersihan. Tapi bukan berarti masalah-masalah lain tidak dihiraukan. Dalam masalah kebersihan, kita tahu ada program 1 April Medan Bebas Sampah. Program ini cukup baik, dan sedikit banyaknya ada hasil yang terlihat meskipun belum begitu maksimal. Memang masih ada, beberapa lokasi di Medan ini yang masih banyak sampahnya, dan itu belum terpantau. Ini menjadi tanggungjawab Dinas Kebersihan Kota Medan, dan begitu pula dengan para camatnya. Karena para camat ini notabene merupakan koordinator kebersihan di setiap kecamatan yang dipimpinnya.

Bidang lainnya?
Di beberapa bidang lainnya seperti untuk masalah bangunan, penertiban pedagang serta lainnya juga ada beberapa kendala. Tapi ini tetap menjadi tugas yang harus dipacu. Dalam persoalan bangunan, Dinas TRTB yang menjadi pihak yang berkompeten diharapkan harus menjalin koordinasi, karena selama ini terlihat kurang koordinasi. Kemudian mengenai pedagang, saya lihat masalah pedagang di Jalan Mahkamah Kecamatan Medan Kota, juga harus ditertibkan. Karena kondisi seperti itu membuat lalu lintas terhambat dan timbul kendala-kendala lainnya. Soal draianse juga harus diperhatikan, begitu pula kemacetan di Kota Medan.

Kapan kita bisa meraih Adipura setelah 5 tahun puasa gelar?
Dengan perbaikan-perbaikan itu, dengan motivasi yang tinggi dari pemerintah dengan menjalin kerjasama yang apik dengan masyarakat mudah-mudahan tahun depan kita bisa meraih Adipura. Salah satu program pemerintah yang bekerjasama dengan masyarakat dan mendapat nilai positif adalah gotong royong massal. Dan mungkin perlu ada program-program lainnya yang mirip dan sebagainya.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/