26 C
Medan
Thursday, October 10, 2024
spot_img

Koalisi Gerindra – PKS, Dua Pasang Cagubsu Berpeluang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bursa calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) Sumut dari PKS dan Partai Gerindra mulai mengerucut. Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS Sumut Satrya Yudha Wibowo mengatakan, meski belum pasti, sudah ada dua pasang calon yang berpeluang untuk maju di Pilgubsu 2018.

Pertama, Gus Irawan – M Hafez. Kedua, Tifatul Sembiring – Muhammad Raden Syafi’i (Romo). “Sepertinya sudah mengerucut ada dua pasang. Cuma itu belum pasti, karena belum ada keputusan dari DPP,” ujar Satrya saat di temui di gedung dewan, Senin (12/6).

Menurutnya, peluang menyandingkan antara Tifatul Sembiring dan Gus Irawan sangat kecil. Sebab, akan terjadi perdebatan panjang siapa yang akan menduduki posisi Sumut 1.

“Tifatul Sembiring mantan menteri tidak mungkin jadi nomor 2. Gus Irawan juga seperti itu. Romo dan Tifatul sama-sama anggota Komisi III DPR RI. Tapi, saya yakin Romo bersedia jadi Cawagub. Kombinasi mereka cukup kuat, karena Tifatul mewakili sosok Batak, Karo. Sedangkan Romo mewakili sosok Jawa,” jelas anggota DPRD Sumut Fraksi PKS ini.

Sedangkan pasangan Gus Irawan – M Hafez, kata dia, juga mewakili sejumlah suku yang ada di Sumut. “Gus Irawan Pasaribu mewakili Batak Toba. Sedangkan Pak Hafez mewakili suku Minang – Aceh,” paparnya.

Ketua DPW PKS Sumut M Hafez santai menanggapi pendapat koleganya itu. Menurutnya, komunikasi antar PKS dan Gerindra berjalan dengan intens. Bahkan, Hafez mengatakan dua hari yang lalu dirinya sudah bertemu dengan Gus Irawan.

“Selepas Salat Tarawih saya sempat ketemuan dengan pak Gus, intinya membicarakan perihal koalisi,” kata Hafez.

Presiden PKS dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, kata dia, sudah pernah bertemu untuk membahas mengenai Pilgubsu. Sebelumnya, lanjut Hafez, PKS juga sudah menggelar PUI (Pemilihan Umum Internal). Hasilnya ada beberapa nama yang dipilih.

“Tahap selanjutnya PKS dan Gerindra melakukan survei masing-masing terhadap calon internal maupun calon yang sudah mulai bermunculan,” ucapnya.

Hasil survei Gerindra dan PKS, bilang dia, akan dipertemukan untuk memutuskan siapa yang akan di usung. “Gerindra dan PKS itu punya desk pemilu. Di desk pemilu itu nama-nama yang menonjol pada hasil survei dibahas dan diputuskan,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo menyebut, ada dua nama yang muncul dari kalangan internal untuk bisa di usung pada perhelatan Pilgubsu 2018.

“Di Sumut selain Gus Irawan ada Muhammad Syafii (Romo). Silahkan mereka bersaing secara sehat,” katanya.

Edhy meyakini semakin banyak sosok atau tokoh dari kalangan internal yang muncul di Pilkada, maka akan semakin menguntungkan Partai Gerindra. Sebab, hal itu menunjukkan betapa seriusnya Partai Gerindra membuat Indonesia menjadi lebih baik.

“Tentu akan lebih baik mengusung kader sendiri di Pilkada. Karena, ketika terpilih nanti akan lebih mudah dari sisi pelaksanaan,” pungkasnya. (dik/yaa)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bursa calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) Sumut dari PKS dan Partai Gerindra mulai mengerucut. Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS Sumut Satrya Yudha Wibowo mengatakan, meski belum pasti, sudah ada dua pasang calon yang berpeluang untuk maju di Pilgubsu 2018.

Pertama, Gus Irawan – M Hafez. Kedua, Tifatul Sembiring – Muhammad Raden Syafi’i (Romo). “Sepertinya sudah mengerucut ada dua pasang. Cuma itu belum pasti, karena belum ada keputusan dari DPP,” ujar Satrya saat di temui di gedung dewan, Senin (12/6).

Menurutnya, peluang menyandingkan antara Tifatul Sembiring dan Gus Irawan sangat kecil. Sebab, akan terjadi perdebatan panjang siapa yang akan menduduki posisi Sumut 1.

“Tifatul Sembiring mantan menteri tidak mungkin jadi nomor 2. Gus Irawan juga seperti itu. Romo dan Tifatul sama-sama anggota Komisi III DPR RI. Tapi, saya yakin Romo bersedia jadi Cawagub. Kombinasi mereka cukup kuat, karena Tifatul mewakili sosok Batak, Karo. Sedangkan Romo mewakili sosok Jawa,” jelas anggota DPRD Sumut Fraksi PKS ini.

Sedangkan pasangan Gus Irawan – M Hafez, kata dia, juga mewakili sejumlah suku yang ada di Sumut. “Gus Irawan Pasaribu mewakili Batak Toba. Sedangkan Pak Hafez mewakili suku Minang – Aceh,” paparnya.

Ketua DPW PKS Sumut M Hafez santai menanggapi pendapat koleganya itu. Menurutnya, komunikasi antar PKS dan Gerindra berjalan dengan intens. Bahkan, Hafez mengatakan dua hari yang lalu dirinya sudah bertemu dengan Gus Irawan.

“Selepas Salat Tarawih saya sempat ketemuan dengan pak Gus, intinya membicarakan perihal koalisi,” kata Hafez.

Presiden PKS dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, kata dia, sudah pernah bertemu untuk membahas mengenai Pilgubsu. Sebelumnya, lanjut Hafez, PKS juga sudah menggelar PUI (Pemilihan Umum Internal). Hasilnya ada beberapa nama yang dipilih.

“Tahap selanjutnya PKS dan Gerindra melakukan survei masing-masing terhadap calon internal maupun calon yang sudah mulai bermunculan,” ucapnya.

Hasil survei Gerindra dan PKS, bilang dia, akan dipertemukan untuk memutuskan siapa yang akan di usung. “Gerindra dan PKS itu punya desk pemilu. Di desk pemilu itu nama-nama yang menonjol pada hasil survei dibahas dan diputuskan,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo menyebut, ada dua nama yang muncul dari kalangan internal untuk bisa di usung pada perhelatan Pilgubsu 2018.

“Di Sumut selain Gus Irawan ada Muhammad Syafii (Romo). Silahkan mereka bersaing secara sehat,” katanya.

Edhy meyakini semakin banyak sosok atau tokoh dari kalangan internal yang muncul di Pilkada, maka akan semakin menguntungkan Partai Gerindra. Sebab, hal itu menunjukkan betapa seriusnya Partai Gerindra membuat Indonesia menjadi lebih baik.

“Tentu akan lebih baik mengusung kader sendiri di Pilkada. Karena, ketika terpilih nanti akan lebih mudah dari sisi pelaksanaan,” pungkasnya. (dik/yaa)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/