28.9 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Saksi Mata: Api Muncul dari Korsleting Stop Kontak

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Pasar Aksara Medan, Selasa (12/7). Para pedagang panik karna kebakaran dan berlarian keluar gedung.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Pasar Aksara Medan, Selasa (12/7). Para pedagang panik karna kebakaran dan berlarian keluar gedung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Giliran Pasar Tradisional Aksara dan Buana Plaza hangus terbakar, hilir mudik 30 unit armada kebakaran milik Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan tak mampu memadamkan api terhadap satu aset milik Pemko Medan tersebut. Akibatnya api terus menjilat plaza dan pasar di Jalan Aksara itu serta menghanguskan barang dagangan milik pedagang senilai puluhan miliar di pasar yang beroperasi sejak 1985 tersebut.

Kobakaran api membakar Pasar Aksara dan Buana Plaza, Selasa (12/7) sekira pukul 12.00. Sejumlah saksi mata menyebutkan, api muncul dari ruko lantai II yang menjajakan pakaian jadi anak-anak dan sepatu.

Seperti disampaikan seorang pedagang, Armanto di sela-sela peristiwa kebakaran memaparkan, api muncul karena ada korsleting di stop kontak kulkasnya. “Api cepat membesar dari ruko Lantai II Blok VI milik Pak Eben, toko jualan baju jadi anak-anak,” katanya. “Api cepat membesar dan listrik langsung mati, jadi kami udah gak sempat lagi menyelamatkan barang. Langsung menyelamatkan diri lah,” tambahnya.

Pernyataan Armanto diamini pedagang lainnya, Kiki. Dia mengaku kejadian itu bermula dari korsleting listrik dari sebuah toko baju di blok VI, lantai II. Saat itu, api memercik-mercik dari toko yang disebut milik Siti Aminah. Kemudian, api itu menyambar ke toko di sebelahnya milik Pak Eben lalu menyambar kulkas, sehingga api seketika membesar diiringi asap tebal. “Pas di depan toko saya toko Ibu Siti itu. Karena asapnya begitu tebal, langsung saja saya lari. Tidak sempat saya bawa barang-barang dagangan saya,” ucapnya.

Pantauan Sumut Pos di lokasi kejadian, terlihat para pedagang berusaha menyelamatkan dagangan mereka dari dalam gedung, saat api belum begitu besar. Sementara barang yang berhasil diselamatkan ke halaman gedung Pasar Aksara, tampak dievakuasi para pedagang menggunakan mobil pickup dan angkutan umum yang disewa beberapa pedagang. Sedangkan pedagang baju lainnya meletakkan barang dagangannya di luar luar halaman.

Di tengah kobaran api dan petugas sibuk memadamkan, para pedagang pun memberanikan diri menerobos masuk ke dalam gedung. Kondisi itu membuat, Kasat Sabhara Polresta Medan Komisaris Siswandi yang berada di lokasi langsung melarang para pedagang tersebut untuk masuk ke dalam gedung. “Tolong jangan masuk, pak, bu. Menjauh dari gedung,” teriaknya.

Sayangnya, teriakannya tak digubris para pedagang yang tak ingin barang dagangannya hangus terbakar. Api yang cepat meramambat ke bagian tengah gedung membuat para pedagang keluar gedung dengan sendirinya. Teriakan histeris dan tangisan para pedagangan di luar gedung tak terbendung lagi.

Para pedagang melempari kaca bagian samping Buana Plaza Ramayana Aksara dan kaca bagian tengah gedung dengan batu koral. Mereka beranggapan agar proses pemadaman api mudah dilakukan bila pedaman menyemprotkan air ke gedung.

Selain itu, keramaian semakin terjadi, saat masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Pasar Aksara berdatangan ke lokasi kejadian. Akibat kejadian itu dan ramainya orang, arus lalu lintas sangat terganggu, sehingga 1 jalur Jalan Aksara dari arah Sukaramai ke Jalan William Iskandar, ditutup. Bahkan, karena lokasi semakin padat, penutupan Jalan dilakukan mulai dari perempatan Jalan Pukat I-Jalan Ksatria.

Sekira Pukul 14.30 WIB, keramaian di halaman Buana Plaza, membubarkan diri karena kepulan asap tebal yang sangat memedihkan mata, menyebar. Bahkan, akibat asap yang menyebar itu, seorang wanita yang diketahui karyawati toko buku Salemba di Buana Plaza, pingsan. Oleh karena itu, karyawati diketahui bernama Inur itu, dilarikan oleh rekan-rekannya ke gedung yang berada di seberang Buana Plaza. Sekira pukul 15.30 WIB, terdengar suara ledakan dari dalam gedung Pasar Aksara.

“Sudah 20 kali lebih terjadi korsleting listrik di sini. Sudah berulang kali kami bilang sama si Salim, namun tidak juga diganti instalasi listriknya,” ujar seorang pedagang Pasar Aksara, Basri.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Pasar Aksara Medan, Selasa (12/7). Para pedagang panik karna kebakaran dan berlarian keluar gedung.
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Pasar Aksara Medan, Selasa (12/7). Para pedagang panik karna kebakaran dan berlarian keluar gedung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Giliran Pasar Tradisional Aksara dan Buana Plaza hangus terbakar, hilir mudik 30 unit armada kebakaran milik Dinas Pencegahan dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan tak mampu memadamkan api terhadap satu aset milik Pemko Medan tersebut. Akibatnya api terus menjilat plaza dan pasar di Jalan Aksara itu serta menghanguskan barang dagangan milik pedagang senilai puluhan miliar di pasar yang beroperasi sejak 1985 tersebut.

Kobakaran api membakar Pasar Aksara dan Buana Plaza, Selasa (12/7) sekira pukul 12.00. Sejumlah saksi mata menyebutkan, api muncul dari ruko lantai II yang menjajakan pakaian jadi anak-anak dan sepatu.

Seperti disampaikan seorang pedagang, Armanto di sela-sela peristiwa kebakaran memaparkan, api muncul karena ada korsleting di stop kontak kulkasnya. “Api cepat membesar dari ruko Lantai II Blok VI milik Pak Eben, toko jualan baju jadi anak-anak,” katanya. “Api cepat membesar dan listrik langsung mati, jadi kami udah gak sempat lagi menyelamatkan barang. Langsung menyelamatkan diri lah,” tambahnya.

Pernyataan Armanto diamini pedagang lainnya, Kiki. Dia mengaku kejadian itu bermula dari korsleting listrik dari sebuah toko baju di blok VI, lantai II. Saat itu, api memercik-mercik dari toko yang disebut milik Siti Aminah. Kemudian, api itu menyambar ke toko di sebelahnya milik Pak Eben lalu menyambar kulkas, sehingga api seketika membesar diiringi asap tebal. “Pas di depan toko saya toko Ibu Siti itu. Karena asapnya begitu tebal, langsung saja saya lari. Tidak sempat saya bawa barang-barang dagangan saya,” ucapnya.

Pantauan Sumut Pos di lokasi kejadian, terlihat para pedagang berusaha menyelamatkan dagangan mereka dari dalam gedung, saat api belum begitu besar. Sementara barang yang berhasil diselamatkan ke halaman gedung Pasar Aksara, tampak dievakuasi para pedagang menggunakan mobil pickup dan angkutan umum yang disewa beberapa pedagang. Sedangkan pedagang baju lainnya meletakkan barang dagangannya di luar luar halaman.

Di tengah kobaran api dan petugas sibuk memadamkan, para pedagang pun memberanikan diri menerobos masuk ke dalam gedung. Kondisi itu membuat, Kasat Sabhara Polresta Medan Komisaris Siswandi yang berada di lokasi langsung melarang para pedagang tersebut untuk masuk ke dalam gedung. “Tolong jangan masuk, pak, bu. Menjauh dari gedung,” teriaknya.

Sayangnya, teriakannya tak digubris para pedagang yang tak ingin barang dagangannya hangus terbakar. Api yang cepat meramambat ke bagian tengah gedung membuat para pedagang keluar gedung dengan sendirinya. Teriakan histeris dan tangisan para pedagangan di luar gedung tak terbendung lagi.

Para pedagang melempari kaca bagian samping Buana Plaza Ramayana Aksara dan kaca bagian tengah gedung dengan batu koral. Mereka beranggapan agar proses pemadaman api mudah dilakukan bila pedaman menyemprotkan air ke gedung.

Selain itu, keramaian semakin terjadi, saat masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Pasar Aksara berdatangan ke lokasi kejadian. Akibat kejadian itu dan ramainya orang, arus lalu lintas sangat terganggu, sehingga 1 jalur Jalan Aksara dari arah Sukaramai ke Jalan William Iskandar, ditutup. Bahkan, karena lokasi semakin padat, penutupan Jalan dilakukan mulai dari perempatan Jalan Pukat I-Jalan Ksatria.

Sekira Pukul 14.30 WIB, keramaian di halaman Buana Plaza, membubarkan diri karena kepulan asap tebal yang sangat memedihkan mata, menyebar. Bahkan, akibat asap yang menyebar itu, seorang wanita yang diketahui karyawati toko buku Salemba di Buana Plaza, pingsan. Oleh karena itu, karyawati diketahui bernama Inur itu, dilarikan oleh rekan-rekannya ke gedung yang berada di seberang Buana Plaza. Sekira pukul 15.30 WIB, terdengar suara ledakan dari dalam gedung Pasar Aksara.

“Sudah 20 kali lebih terjadi korsleting listrik di sini. Sudah berulang kali kami bilang sama si Salim, namun tidak juga diganti instalasi listriknya,” ujar seorang pedagang Pasar Aksara, Basri.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/