25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Pedagang Pasar Aksara: Tolonglah Kami Ya Allah…

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO_Puluhan pedagang pasar aksara menggelar aksi unjuk rasa di Persimpangan Jalan Aksara Medan, Rabu (12/7) Aksi tersebut untuk memperingati 1 tahun terbakar nya gedung aksara, dan juga meminta walikota segera memberikan tempat relokasi bagi para pedagang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Puluhan pedagang pasar Aksara memperingati 1 tahun tragedi kebakaran Pasar Aksara, Rabu (12/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Peringatan diisi dengan orasi sambil membentang poster yang bertulis tuntuan mereka.

Tak hanya itu, mereka juga membagikan selebaran bertuliskan 5 tuntutan. Mereka juga berjoged ke tengah jalan diiringi lagu, di antaranya berjudul Anak Medan dan Biring Mangis. Selain itu, para pedagang juga menghiasi Jalan HM Yamin Jalan Aksara, Jalan Letda Sujono dan Jalan Williem Iskandar dengan papan bunga.

Wakil Ketua PK2PTAM Kimyang kepada wartawan mengatakan, sebelumnya pihaknya mengundang seluruh pejabat terkait. Namun hingga waktu sesuai jadwal tak ada pejabat yang hadir. “Kegiatan ini memperingati penderitaan kami selama 1 tahun ini. Rencananya sampai malam kami aksi, ” ujar Kimyang.

Kimyang mengatakan, tujuan dari undangan kepada pejabat terkait agar para pejabat melihat langsung penderitaan mereka. Nasib mereka hingga kini masih terlunta-lunta. Sebab, tuntutan mereka minta relokasi ke bekas parkiran Aksara, sampai pasar Aksara kembali dibangun, hingga kini tidak dipenuhi. Terlebih relokasi ke bekas Rumah Sakit Martondi yang sempat dijanjikan, tidak kunjung terealisasi.

Sementara Sekretaris PK2PTA, Saut Turnip dalam orasinya menyuarakan 5 tuntutan. Pihaknya meminta Walikota Medan agar segera membangun kembali pasar Aksara di tempat semula. Selanjutnya, meminta DPRD TK II yakni Komisi C agar jangan mempermainkan aspirasi pedagang, meminta PD Pasar menata pedagang di penampungan semula, segera mungkin.

“Keempat, Gubernur Sumatera Utara dan DPRD Tingkat I Sumut agar segera turun langsung ke lokasi. Anda pakai AC di ruangan dingin, lengkapi makanan enak. Tapi kami di sini menahan terik matahari, diguyur hujan, direndam banjir, terkadang ditabrak kenderaan yang melintas serta kehilangan barang dagangan kami,” ujar Saut dalam orasinya.

Saut menekankan, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, mereka kembali ke Jakarta untuk ketiga kalinya. Bahkan, mereka berencana menemui Presiden RI. “Tolonglah kami Ya Allah. Betapa sedih nasib kami ini. Aksi damai sudah kami lakukan beberapa kali. Apa kalau tidak ada yang mati tidak dibangun, seperti di Pasar Senen dan Tanah Abang, ” ucap Puan Maharani, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Sumut ketika berorasi.

Pantauan Sumut Pos, aksi itu awalnya berjalan damai hanya dengan berorasi di bawah tenda yang dipasang di sudut Jalan Aksara. Sekitar pukul 12.45 WIB, Jalan Aksara dari arah Jalan Letda Sujono, Jalan Wiliam Iskandar dan Jalan HM Yamin ditutup pedagang. Petugas Lalu Lintas yang berjaga langsung mengarahkan arus lalu lintas ke Jalan HM Yamin.

Sekitar pukul 13.07 WIB, para pedagang bergerak ke tengah jalan, sehingga arus lalu lintas dari Jalan HM Yamin menuju Jalan Letda Sujono ditutup Petugas dan dialihkan ke Jalan Wiliam Iskandar. Sementara untuk kenderaan dari Jalan Letda Sujono dan Jalan William Iskandar menuju Jalan HM Yamin, terpaksa lewat bergantian.

Terpisah, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, pembangunan Pasar Rakyat di lokasi eks Rumah Sakit Martondi Jalan Letda Sudjono, Kelurahan Bandar Selamat, Medan Tembung diprediksi akan selesai September 2017. Pasar baru ini selanjutnya akan menampung seluruh eks pedagang Aksara dan pedagang kaki lima di Pasar Sukaramai.

“Kita optimis pembangunan Pasar Rakyat ini akan selesai September 2017. Selanjutnya seluruh pedagang eks Pasar Aksara dan pedagang kaki lima di Jalan Sukaramai akan dipindahkan ke sana,” kata Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Rabu (12/7).

Kata Akhyar, pembayaran ganti rugi untuk pembangunan Pasar Rakyat juga akan segera dilakukan. Saat ini prosesnya tinggal menunggu surat keputusan (SK) penetapan harga dari Wali Kota Medan serta masih menunggu peta bidang yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan.

“Insya Allah setelah SK Penetapan Harga dari Wali Kota Medan keluar, kita langsung lakukan pembayaran. Selanjutnya setelah peta bidang dikeluarkan BPN, kita akan memerintahkan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan untuk membangun,” katanya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DEMO_Puluhan pedagang pasar aksara menggelar aksi unjuk rasa di Persimpangan Jalan Aksara Medan, Rabu (12/7) Aksi tersebut untuk memperingati 1 tahun terbakar nya gedung aksara, dan juga meminta walikota segera memberikan tempat relokasi bagi para pedagang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Puluhan pedagang pasar Aksara memperingati 1 tahun tragedi kebakaran Pasar Aksara, Rabu (12/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Peringatan diisi dengan orasi sambil membentang poster yang bertulis tuntuan mereka.

Tak hanya itu, mereka juga membagikan selebaran bertuliskan 5 tuntutan. Mereka juga berjoged ke tengah jalan diiringi lagu, di antaranya berjudul Anak Medan dan Biring Mangis. Selain itu, para pedagang juga menghiasi Jalan HM Yamin Jalan Aksara, Jalan Letda Sujono dan Jalan Williem Iskandar dengan papan bunga.

Wakil Ketua PK2PTAM Kimyang kepada wartawan mengatakan, sebelumnya pihaknya mengundang seluruh pejabat terkait. Namun hingga waktu sesuai jadwal tak ada pejabat yang hadir. “Kegiatan ini memperingati penderitaan kami selama 1 tahun ini. Rencananya sampai malam kami aksi, ” ujar Kimyang.

Kimyang mengatakan, tujuan dari undangan kepada pejabat terkait agar para pejabat melihat langsung penderitaan mereka. Nasib mereka hingga kini masih terlunta-lunta. Sebab, tuntutan mereka minta relokasi ke bekas parkiran Aksara, sampai pasar Aksara kembali dibangun, hingga kini tidak dipenuhi. Terlebih relokasi ke bekas Rumah Sakit Martondi yang sempat dijanjikan, tidak kunjung terealisasi.

Sementara Sekretaris PK2PTA, Saut Turnip dalam orasinya menyuarakan 5 tuntutan. Pihaknya meminta Walikota Medan agar segera membangun kembali pasar Aksara di tempat semula. Selanjutnya, meminta DPRD TK II yakni Komisi C agar jangan mempermainkan aspirasi pedagang, meminta PD Pasar menata pedagang di penampungan semula, segera mungkin.

“Keempat, Gubernur Sumatera Utara dan DPRD Tingkat I Sumut agar segera turun langsung ke lokasi. Anda pakai AC di ruangan dingin, lengkapi makanan enak. Tapi kami di sini menahan terik matahari, diguyur hujan, direndam banjir, terkadang ditabrak kenderaan yang melintas serta kehilangan barang dagangan kami,” ujar Saut dalam orasinya.

Saut menekankan, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, mereka kembali ke Jakarta untuk ketiga kalinya. Bahkan, mereka berencana menemui Presiden RI. “Tolonglah kami Ya Allah. Betapa sedih nasib kami ini. Aksi damai sudah kami lakukan beberapa kali. Apa kalau tidak ada yang mati tidak dibangun, seperti di Pasar Senen dan Tanah Abang, ” ucap Puan Maharani, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Sumut ketika berorasi.

Pantauan Sumut Pos, aksi itu awalnya berjalan damai hanya dengan berorasi di bawah tenda yang dipasang di sudut Jalan Aksara. Sekitar pukul 12.45 WIB, Jalan Aksara dari arah Jalan Letda Sujono, Jalan Wiliam Iskandar dan Jalan HM Yamin ditutup pedagang. Petugas Lalu Lintas yang berjaga langsung mengarahkan arus lalu lintas ke Jalan HM Yamin.

Sekitar pukul 13.07 WIB, para pedagang bergerak ke tengah jalan, sehingga arus lalu lintas dari Jalan HM Yamin menuju Jalan Letda Sujono ditutup Petugas dan dialihkan ke Jalan Wiliam Iskandar. Sementara untuk kenderaan dari Jalan Letda Sujono dan Jalan William Iskandar menuju Jalan HM Yamin, terpaksa lewat bergantian.

Terpisah, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, pembangunan Pasar Rakyat di lokasi eks Rumah Sakit Martondi Jalan Letda Sudjono, Kelurahan Bandar Selamat, Medan Tembung diprediksi akan selesai September 2017. Pasar baru ini selanjutnya akan menampung seluruh eks pedagang Aksara dan pedagang kaki lima di Pasar Sukaramai.

“Kita optimis pembangunan Pasar Rakyat ini akan selesai September 2017. Selanjutnya seluruh pedagang eks Pasar Aksara dan pedagang kaki lima di Jalan Sukaramai akan dipindahkan ke sana,” kata Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Rabu (12/7).

Kata Akhyar, pembayaran ganti rugi untuk pembangunan Pasar Rakyat juga akan segera dilakukan. Saat ini prosesnya tinggal menunggu surat keputusan (SK) penetapan harga dari Wali Kota Medan serta masih menunggu peta bidang yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan.

“Insya Allah setelah SK Penetapan Harga dari Wali Kota Medan keluar, kita langsung lakukan pembayaran. Selanjutnya setelah peta bidang dikeluarkan BPN, kita akan memerintahkan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan untuk membangun,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/