MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keseriusan Zakiyuddin Harahap membenahi dan memperbaiki mutu pendidikan di Kota Medan, ternyata tak terlepas dari pesan almarhum ayahandanya, H Saleh Harahap.
Menurut Zakiyuddin, salah satu cara memperbaiki kondisi bangsa adalah lewat peningkatan kualitas pendidikan.
“Jadi ayah kami pernah berpesan bahwa, bangsa yang maju dan hebat karena pendidikan yang baik terhadap generasinya. Ke depan hal ini akan menjadi fokus dan tanggungjawab saya,” katanya saat bertemu ramah dengan 500-an warga di Jalan Selamat Pulau, Timbang Deli, Medan Amplas, Sabtu (10/8/2024) sore.
Bakal calon Wakil Wali Kota Medan ini mengatakan, dirinya akan lebih intens berkeliling ke sekolah-sekolah dasar di Medan, menyerap banyak aspirasi serta melihat langsung kondisi infrastruktur pada satuan pendidikan yang ada.
“SD di Medan jumlahnya ada 380 sekolah, saya akan berkeliling nantinya ke semua sekolah ini. Begitu juga dengan SMP-SMP kita yang tentu menjadi kewenangan Pemko Medan. Saya dapat informasi di sejumlah SD kita, muridnya cuma ada enam dan sepuluh orang. Ini bagaimana ceritanya bisa begini. Artinya bisa lebih banyak guru ketimbang muridnya, ini tentu harus kita benahi,” ujar wakil ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Utara tersebut.
Mewujudkan perubahan di bidang pendidikan ini butuh proses yang tidak instan. Menurut Zakiyuddin, diperlukan sinergitas dan kolaborasi semua pihak untuk mempercepat perbaikan mutu pendidikan di Kota Medan.
“Bahkan anak TK swasta sekarang lebih pintar dan hebat dibanding anak SD negeri kita. Mau sampai kapan kondisi ini kita biarkan. Perlu peran aktif masyarakat untuk nantinya bersama-sama dengan Pemko Medan membenahi kualitas pendidikan kita,” kata anak kelima Bupati Tapanuli Selatan periode 2000-2004, H Saleh Harahap tersebut.
“Saya juga kaget seperti di Belawan, bahwa banyak anak-anak putus sekolah. Ini ke depan tidak lagi boleh terjadi. Bangsa yang besar dan hebat haruslah memiliki generasi yang berpendidikan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan,” imbuh Bang Zaki, sapaan akrab Zakiyuddin Harahap.
Bidang kesehatan juga merupakan skala prioritas Bang Zaki kelak mendapat mandat masyarakat memimpin Kota Medan. Kedua sektor ini sudah ia diskusikan dengan calon wali kota yang juga pasangannya, Riko Waas.
“Calon Wali Kota Medan, Pak Riko Waas sangat mendukung dua sektor ini karena memang prioritas untuk dibenahi ke depan. Artinya apa yang sudah baik dari pemerintahan Kota Medan saat ini, tetap kami lanjutkan dan sempurnakan. Salah satunya seperti program UHC atau berobat gratis hanya pakai e-KTP. Yang belum baik tentu harus kita lakukan perbaikan,” ucapnya.
Bang Zaki di awal silaturahmi sempat memperkenalkan diri dan pengalamannya selama ini di hadapan masyarakat yang didominasi kaum ibu tersebut.
“Saya lahir di Medan tepatnya di Jalan Gurila Medan Perjuangan. Di sanalah bahkan rumah orang tua kami sampai sekarang. Dan sekarang di situ saya jadikan sebagai posko pemenangan,” ujarnya.
Lalu, sambung Zakiyuddin, dirinya sempat mengeyam pendidikan di pesantren selama lima tahun di Jakarta, dan kembali lagi ke Medan lalu bekerja di Bank Sumut.
“Kampung kami yang di Paluta, tapi saya lahir dan besar kami semua di Medan. Dari delapan orang (bersaudara), lima kami di Medan dan tiga orang tinggal serta bekerja di Jakarta. Jadi saya ini anak Medan asli,” kata Bang Zaki tersenyum.
“Saya kaget juga ada yang bilang saya dari kampung mau main (mencalon) di Medan. Yang ada tadinya orang Medan mau main di kampung (maju bupati Paluta, Red),” tutupnya.
Temu ramah diisi dengan dialog untuk menampung aspirasi masyarakat. Lalu diisi pula dengan kuis dan bagi yang beruntung mendapat hadiah dari Bang Zaki.(map)