25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Siswa Datang Pukul 05.30 WIB

UN Diduga Curang

MEDAN-Indikasi kecurangan pelaksaan Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011 masih saja ditemukan. Di sebuah sekolah di Medan Tuntungan, diduga soal UN sudah bocor sejak awal. Pihak sekolah mengedarkan kunci jawaban kepada para siswa di pagi hari.

Peserta ujian diharuskan datang ke sekolah mereka pukul 05.30 WIB untuk menerima kunci jawaban. Para siswa kemudian diminta menandatangani surat pernyataan tidak akan membocorkan hal tersebut kepada siapa pun juga, meski pun itu orangtua mereka.

Kecurigaan kecurangan sejak awal sudah diungkapkan Komunitas Air Mata Guru Medan (KAMG). Komunitas yang intens menyoroti kecurangan UN ini mengklaim menemukan puluhan sekolah baik negeri ataupun swasta melakukan pelanggaran terhadap pelaksanaan UN. Modus pelanggaran UN masih terjadi masih seperti tahun yang lalu, dengan adanya joki dan penyebaran kunci jawaban via SMS.

“Semua datanya ada pada kami dan kami tidak ingin menyimpulkan pelanggaran tersebut,” ucap Abdi Muskarya Saragih dari KAMG di sekretariat KAMG di Jalan Sei Merah, kemarin.
Abdi bersikeras untuk tidak membeberkan rekaman kecurangan UN SMA sederajat tersebut. “Tidak ada rasanya manfaatnya itu diungkapkan. Kita tidak ingin ada kriminalisasi seperti kejadian tahun kemarin. Yang kita inginkan, ke depan ada perbaikan sistem pendidikan kita,” sebutnya.

Sekjen Dewan Pendidikan Sumut, Drs  H Mahmudi Ibrahim memberikan komentar yang berbeda. Menurutnya, pelaksanaan UN kali ini berhasil seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab hingga kemarin, dari pengamatan dewan pendidikan, belum ditemukan pelanggaran. “Hal ini perlu kita beri apresiasi,” sebutnya.

Namun Mahmudi enggan memberikan komentar, ketika ditanya prihal datangnya siswa lebih cepat dari jam dimulainya pelaksanaan UN. “kalau siswa datangnya lebih pagi kan tidak masalah, mungkin saja mereka takut terlambat atau lain sebagainya. Anak saya saja tahun lalu mengikuti UN ia datang lebih cepat dari jadwal untuk menghindari macet dan cepat sampaike sekolah,” ucapnya.

Sementara itu, petugas di Polda Sumut belum menerima laporan kecurangan. “Polisi turut berpartisipasi dengan melakukan pengamanan terbuka yakni petugas berpakaian dinas dan pengamanan tertutup, Polisi berpakaian sipil atau intelijen. Bila tertangkap ada yang melakukan kecurangan akan dikenakan UU Diknas,” ujar Kasubdit Dokliput Poldasu AKBP MP Nainggolan di ruangannya, Rabu (20/4) siang.

Diharapkan Nainggolan, bila masyarakat ada mendengar dan mengtahui atas informasi kecurangan dalam pelaksanaan UN diharapakan segera untuk melapor ke Polisi.

Sementara itu, dari 33 kabupaten/kota melaksanakan UN di Sumatera Utara, baru 4 kabupaten/kota yang mengumpulkan lembar jawaban (LJ) di Universitas Medan (Unimed). Pejabat sementara (Pjs) Rektor Unimed  Prof Slamet Triono Ahmad mengatakan keempat daerah tersebut adalah Sergai, Deliserdang, Medan dan Langkat. “LJ diantarkan mulai Selasa pagi dan langsung dilakukan pemindaian,” sebutnya.
Setelah dilakukan pemindaian, berkasnya langsung dikirim ke Jakarta dalam format soft copi. “Kemungkinan akan dikirim pada awal Mei mendatang ke Pusat Penelitian dan pendidikan balitbang, Mendik” sebutnya. (mag-7/ari/adl)

UN Diduga Curang

MEDAN-Indikasi kecurangan pelaksaan Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011 masih saja ditemukan. Di sebuah sekolah di Medan Tuntungan, diduga soal UN sudah bocor sejak awal. Pihak sekolah mengedarkan kunci jawaban kepada para siswa di pagi hari.

Peserta ujian diharuskan datang ke sekolah mereka pukul 05.30 WIB untuk menerima kunci jawaban. Para siswa kemudian diminta menandatangani surat pernyataan tidak akan membocorkan hal tersebut kepada siapa pun juga, meski pun itu orangtua mereka.

Kecurigaan kecurangan sejak awal sudah diungkapkan Komunitas Air Mata Guru Medan (KAMG). Komunitas yang intens menyoroti kecurangan UN ini mengklaim menemukan puluhan sekolah baik negeri ataupun swasta melakukan pelanggaran terhadap pelaksanaan UN. Modus pelanggaran UN masih terjadi masih seperti tahun yang lalu, dengan adanya joki dan penyebaran kunci jawaban via SMS.

“Semua datanya ada pada kami dan kami tidak ingin menyimpulkan pelanggaran tersebut,” ucap Abdi Muskarya Saragih dari KAMG di sekretariat KAMG di Jalan Sei Merah, kemarin.
Abdi bersikeras untuk tidak membeberkan rekaman kecurangan UN SMA sederajat tersebut. “Tidak ada rasanya manfaatnya itu diungkapkan. Kita tidak ingin ada kriminalisasi seperti kejadian tahun kemarin. Yang kita inginkan, ke depan ada perbaikan sistem pendidikan kita,” sebutnya.

Sekjen Dewan Pendidikan Sumut, Drs  H Mahmudi Ibrahim memberikan komentar yang berbeda. Menurutnya, pelaksanaan UN kali ini berhasil seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab hingga kemarin, dari pengamatan dewan pendidikan, belum ditemukan pelanggaran. “Hal ini perlu kita beri apresiasi,” sebutnya.

Namun Mahmudi enggan memberikan komentar, ketika ditanya prihal datangnya siswa lebih cepat dari jam dimulainya pelaksanaan UN. “kalau siswa datangnya lebih pagi kan tidak masalah, mungkin saja mereka takut terlambat atau lain sebagainya. Anak saya saja tahun lalu mengikuti UN ia datang lebih cepat dari jadwal untuk menghindari macet dan cepat sampaike sekolah,” ucapnya.

Sementara itu, petugas di Polda Sumut belum menerima laporan kecurangan. “Polisi turut berpartisipasi dengan melakukan pengamanan terbuka yakni petugas berpakaian dinas dan pengamanan tertutup, Polisi berpakaian sipil atau intelijen. Bila tertangkap ada yang melakukan kecurangan akan dikenakan UU Diknas,” ujar Kasubdit Dokliput Poldasu AKBP MP Nainggolan di ruangannya, Rabu (20/4) siang.

Diharapkan Nainggolan, bila masyarakat ada mendengar dan mengtahui atas informasi kecurangan dalam pelaksanaan UN diharapakan segera untuk melapor ke Polisi.

Sementara itu, dari 33 kabupaten/kota melaksanakan UN di Sumatera Utara, baru 4 kabupaten/kota yang mengumpulkan lembar jawaban (LJ) di Universitas Medan (Unimed). Pejabat sementara (Pjs) Rektor Unimed  Prof Slamet Triono Ahmad mengatakan keempat daerah tersebut adalah Sergai, Deliserdang, Medan dan Langkat. “LJ diantarkan mulai Selasa pagi dan langsung dilakukan pemindaian,” sebutnya.
Setelah dilakukan pemindaian, berkasnya langsung dikirim ke Jakarta dalam format soft copi. “Kemungkinan akan dikirim pada awal Mei mendatang ke Pusat Penelitian dan pendidikan balitbang, Mendik” sebutnya. (mag-7/ari/adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/