26.7 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Warga Mulai Terserang ISPA

Truk Proyek Perumahan Contempo Regency Picu Debu

MEDAN- Masyarakat di sekitar lahan proyek pembangunan Perumahan Contempo Ragency Jalan Brigjen Zein Hamid Km 6,2, Kelurahan Titi Kuning, Medan Johor, menahan truk pengangkut galian C yang masuk ke proyek, Senin (12/9). Hal tersebut dilakukan warga, karena developer belum merealisasikan tuntutan warga.

“Kita meminta kepada developer untuk membersihkan seluruh tumpahan tanah yang ada di badan jalan, karena masih banyak yang berserakan. Sebelum dibersihakan jalan ini, kami tak akan mengizinkan truk masuk ke areal proyek,” kata Endang, warga setempat.

Menurutnya, hal tersebut merupakan hasil kesepakatan dalam pertemuan yang digelar pihak developer dengan warga. “Warga tak menghambat proyek, tapi masyarakat jangan dirugikan. Dengan begitu, setelah tanah yang berserakan dibersihkan, silahkan truk-truk tersebut masuk. Dari tadi pagi, kita sudah menahan puluhan truk yang mau masuk,” beber Endang lagi.

Sementara Buyung, warga lainnya mengungkapkan, akibat tanah timbun yang berserakan di jalan, warga sekitar mengalami gangguan pada saluran pernafasan (ISPA). “Saya atas nama pribadi, meminta kepada pihak pengembang untuk menerima keluahan masyarakat. Dimana, warga sudah mulai terserang penyakit pernafasan, anak-anak dan istri saya mulai batuk-batuk di rumah,” kata Buyung, pemilik warung di sebelah proyek pembangunan saat dilakukan pertemuan dengan pimpinan developer perumahan tersebut.

Karenanya, Buyung meminta developer untuk membersihkan tumpahan tanah timbun tersebut secepatnya. “Kami tak meminta banyak dan tak mau mengganggu lama. Selama ini material yang masuk distop, tapi kami terus makan debu,” kata Buyung yang mengaku, setiap hari harus menyiram badan jalan agar tak menghirup debu.

Menyikapi keluhan warga, DR Ray Raja Rimba selaku pengembang mengatakan, seluruh tuntutan warga sudah mereka dikerjakan. “Langsung dikerjakan dengan membersihkan seluruh tumpahan tanah,” ungkapnya.
Dikatakannya, pelaksanaan pemadatan atau penimbunan lahan tersebut sudah diurus rekomendasi dari Dinas Bina Marga Kota Medan, namun hingga kini belum keluar. “Rekomendasi dari Dinas Bina Marga sedang dalam proses,” katanya.
Sementara Camat Medan Johor Azwarlin yang dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan Lurah Titi Kuning untuk mengawasi penimbunan di wilayah tersebut dan tidak memberi izin masuk kepada truk-truk galian c ke lokasi proyek. “Untuk penimbunannya tak bisa berlanjut, jika tuntutan warga tak dipenuhi,” bebernya.(adl)

Truk Proyek Perumahan Contempo Regency Picu Debu

MEDAN- Masyarakat di sekitar lahan proyek pembangunan Perumahan Contempo Ragency Jalan Brigjen Zein Hamid Km 6,2, Kelurahan Titi Kuning, Medan Johor, menahan truk pengangkut galian C yang masuk ke proyek, Senin (12/9). Hal tersebut dilakukan warga, karena developer belum merealisasikan tuntutan warga.

“Kita meminta kepada developer untuk membersihkan seluruh tumpahan tanah yang ada di badan jalan, karena masih banyak yang berserakan. Sebelum dibersihakan jalan ini, kami tak akan mengizinkan truk masuk ke areal proyek,” kata Endang, warga setempat.

Menurutnya, hal tersebut merupakan hasil kesepakatan dalam pertemuan yang digelar pihak developer dengan warga. “Warga tak menghambat proyek, tapi masyarakat jangan dirugikan. Dengan begitu, setelah tanah yang berserakan dibersihkan, silahkan truk-truk tersebut masuk. Dari tadi pagi, kita sudah menahan puluhan truk yang mau masuk,” beber Endang lagi.

Sementara Buyung, warga lainnya mengungkapkan, akibat tanah timbun yang berserakan di jalan, warga sekitar mengalami gangguan pada saluran pernafasan (ISPA). “Saya atas nama pribadi, meminta kepada pihak pengembang untuk menerima keluahan masyarakat. Dimana, warga sudah mulai terserang penyakit pernafasan, anak-anak dan istri saya mulai batuk-batuk di rumah,” kata Buyung, pemilik warung di sebelah proyek pembangunan saat dilakukan pertemuan dengan pimpinan developer perumahan tersebut.

Karenanya, Buyung meminta developer untuk membersihkan tumpahan tanah timbun tersebut secepatnya. “Kami tak meminta banyak dan tak mau mengganggu lama. Selama ini material yang masuk distop, tapi kami terus makan debu,” kata Buyung yang mengaku, setiap hari harus menyiram badan jalan agar tak menghirup debu.

Menyikapi keluhan warga, DR Ray Raja Rimba selaku pengembang mengatakan, seluruh tuntutan warga sudah mereka dikerjakan. “Langsung dikerjakan dengan membersihkan seluruh tumpahan tanah,” ungkapnya.
Dikatakannya, pelaksanaan pemadatan atau penimbunan lahan tersebut sudah diurus rekomendasi dari Dinas Bina Marga Kota Medan, namun hingga kini belum keluar. “Rekomendasi dari Dinas Bina Marga sedang dalam proses,” katanya.
Sementara Camat Medan Johor Azwarlin yang dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan Lurah Titi Kuning untuk mengawasi penimbunan di wilayah tersebut dan tidak memberi izin masuk kepada truk-truk galian c ke lokasi proyek. “Untuk penimbunannya tak bisa berlanjut, jika tuntutan warga tak dipenuhi,” bebernya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/