MEDAN, SUMUTPOS.CO – Depresi berat atas kebangkrutan dan kepergian istrinya bersama pria idaman lain, Lio Gian (47) memilih aksi bakar diri. Pengusaha pelak mobil itu sempat meminta maaf ke pembantunya saat api padam.
Kejadian itu berlangsung di kediamannya di Jalan AR Hakim, Gang Pacar, Kecamatan Medan Area, No. 23, Jumat (12/9) sekira pukul 05.00 wib. Beruntung, nyawa duda dua anak itu bisa diselamatkan dan dirawat di RSU dr Pirngadi Medan. Namun, tubuhnya mengalami luka bakar serius hingga 60 persen.
Kevin (7) anak kedua korban menuturkan, sebelum melakukan aksi bakar diri, bapaknya sempat terlihat membawa botol air mineral berisi bensin. Saat dipertanyakan, Lio Gian hanya menjawab mau ke loteng rumah.
“Jam lima kurang pagi, papaku dari gudang bawa botol aqua. Rupanya isinya bensin. Aku tanya mau kemana pa, dia cuman jawab mau ke atas,” ujar Kevin saat ditemui di kediamannya.
Tak lama kemudian, tiba-tiba terdengar suara mengerang kesakitan. Pria yang sempat memiliki usaha pelak ban di Jalan AH Nasution, Kec. Medan Johor itu telah dijilati api.
“Kejadiannya jam 5 pagi tadi. Yang tau pertama kali uwaknya pak Agus. Habis dia terbakar, dia sempat menggenggamkan tangan kepada saya untuk minta maaf,” sambung Anik, pembantu korban.
Keluarga yang mengetahui aksi bakar diri tersebut, langsung membawa Lio Gian ke RSU dr Pirngadi Medan. Menurut keterangan keluarganya, hampir seluruh bagian tubunya hangus terbakar. “Ngeri aku liatnya bang.. gosong badannya. Padahal bapak itu orangnya pendiam selama ini,” ujar Anik lagi.
Lanjut Anik, sepengetahuannya sang majikan depresi lantaran ditinggal istri dan usahanya bangkrut. “Sudah cerai sama istrinya, dan sudah lama nggak di sini tinggal karena istrinya kabur sama orang lain,” ucap Anik, mengaku digaji kakak Lio Gian yang berada di Singapura.
Anak pertama korban, Tek Wa (13) terlihat bingung dan sedih mengetahui ayahnya mencoba bunuh diri. “Saya tinggal sama Ama (nenek). Saya sudah nggak sekolah lagi. Dulu saya sekolah di SD Gajah Mada 2. Biasanya bapak pulang jam 7 malam,” ucap Tek Wa.
“Mama pigi ninggali bapak udah lama kurang lebih tiga tahun yang lalu. Sejak itu bapak nggak konsen, usahanya sampai bangkrut dan bapak jadi pendiam,” ungkap sang anak.
Tak lama berselang Agus, kerabat dekat Lio Gian, muncul dan mengajak Kevin dan Anik masuk ke dalam rumah. Sebelum beranjak pergi, Agus sempat menuturkan jika kondisi korban semakin parah maka pihaknya akan merujuk ke RS Columbia Asi di Jalan Listrik.
Kapolsek Medan Area AKP Yudi Prianto Sik menuturkan masih melakukan pengecekan atas kasus tersebut. “Masih saya suruh anggota buat mengecek kebenaranya karena keluarga korban belum ada buat laporan dan terpaksa kami yang menjemput laporannya,” ungkap Yudi Prianto. (mri/bd)