Kasus penculikan bayi dari pasangan suami istri tersebut terjadi di rumah mereka di Dusun 9A, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli.
Muncul indikasi, pelaku merupakan jaringan penculik bayi. Pasalnya, pada hari kejadian penculikan itu, ada tiga pelaku lainnya mencari bayi dengan modus pengobatan gratis kepada balita yang baru lahir di lingkungan tersebut.
Dugaan pelaku adalah jaringan penculikan bayi dengan adanya cerita dari warga di sekitaran lokasi penculikan tersebut. “Pas hari itu memang ada juga wanita berjilbab dan tak berjilbab rata-rata pakai tas cari bayi untuk diberikan pengobatan dan pemberian gizi gratis sebelum penculikan itu terjadi,” kata Zul, warga sekitar, Rabu (12/10).
Hal itu dibenarkan warga lainnya, sebelumnya di sekitaran lokasi itu, ada wanita yang mencari bayi dengan pakai tas dan berjilbab warna serba hitam. Selain itu ada juga yang tidak pakai jilbab tapi memakai tas.
“Kalau hari itu, ada tiga perempuan kayak anak kuliah yang nanya bayi. Tapi beda ciri-cirinya dengan pelaku yang menculik bayi di rumah Elisyah,” kata ibu-ibu yang masih penasaran dengan perisiwa itu.
Terpisah, Kapolsek Medan Labuhan, AKP H Yasir Ahmadi dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melengkapi laporan tersebut. “Kita masih periksa saksi dan mendatangi lokasi untuk mencari bukti perkembangan terbaru,” katanya.
Disinggung apakah bayi itu sengaja dijual, Yaris belum bisa menyimpulkan kasus itu. “Belum mengarah kesana, yang jelas masih kita selidiki,” kata Yasir. (ril)