29.2 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

PDIP Sebut Pak Ahok Jauh Lebih Cool

 

Foto: kps/net
Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mengikuti debat perdana calon gubernur yang diselenggarakan KPU DKI, Jumat (13/1) malam.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku puas dengan penampilan Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat pada debat perdana calon gubernur DKI Jakarta yang diselenggarakan KPU DKI, Jumat (13/1) malam.

Menurut Hasto, duet yang dikenal dengan sebutan Ahok-Djarot itu memang mengungguli dua pasangan calon lainnya baik dalam hal materi ataupun rasa percaya diri. “Pak Ahok jauh lebih cool dan konsisten di dalam menyampaikan program berdasarkan pengalaman yang nyata,” ujar Hasto di Jakarta, Sabtu (14/1).

Lebih lanjut Hasto mengatakan, penampilan Ahok-Djarot menunjukkan kemampuan kerja sama yang sangat baik. Hasto menyebut hal itu akan memantapkan pilihan warga DKI terhadap duet petahana itu.

Hasto meyakini masyarakat DKI tidak mau berspekulasi. Sebab, rakyat ibu kota RI saat ini memerlukan pemimpin yang sudah berpengalaman menyelesaikan banjir, mampu menyediakan transportasi publik yang baik, serta berani mengambil keputusan yang sulit dan berisiko.

Hasto juga memuji jawaban Ahok-Djarot saat dua kontestan lain menyerang dengan isu penggusuran warga bantaran kali. “Ketegasan Ahok-Djarot untuk melakukan perbaikan bantaran sungai tampak sebagai  bagian solusi mencegah banjir dan perbaikan kualitas lingkungan,” sambung Hasto.

Buktinya, kata Hasto, duet petahana itu bukan menggusur tanpa solusi, tapi justru merelokasi ke rumah susun yang layak dan memberi subsidi untuk transportasi dan layanan kesehatan. “Ini justru menampakkan aspek-aspek manusiawi program Ahok-Djarot.  Ketika pasangan lain sedang merencanakan, Ahok-Djarot sudah menjalankan,” tegasnya.

Karenanya Hasto mengaku sepakat dengan Djarot saat menyampaikan pernyataan penutup pada debat semalam bahwa menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI membutuhkan konsistensi, program nyata, dan keberanian bersikap daripada sekedar retorika. “Menjadi pemimpin tidak bisa bermodalkan hafalan,” ulas Hasto.

Karenanya Hasto semakin yakin bahwa Ahok-Djarot yang diusung koalisi PDIP, Hanura, NasDem dan Golkar semakin di atas angin. Hal itu bisa dilihat dari suara-suara netizen di media sosial.

“Persepsi positif di media sosial yang menempatkan Ahok-Djarot jauh lebih unggul adalah hasil daro konsistensi yang tidak pernah terpancing oleh serangan tajam pasangan lain,” pungkas Hasto.(ara/jpnn)

 

Foto: kps/net
Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mengikuti debat perdana calon gubernur yang diselenggarakan KPU DKI, Jumat (13/1) malam.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku puas dengan penampilan Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat pada debat perdana calon gubernur DKI Jakarta yang diselenggarakan KPU DKI, Jumat (13/1) malam.

Menurut Hasto, duet yang dikenal dengan sebutan Ahok-Djarot itu memang mengungguli dua pasangan calon lainnya baik dalam hal materi ataupun rasa percaya diri. “Pak Ahok jauh lebih cool dan konsisten di dalam menyampaikan program berdasarkan pengalaman yang nyata,” ujar Hasto di Jakarta, Sabtu (14/1).

Lebih lanjut Hasto mengatakan, penampilan Ahok-Djarot menunjukkan kemampuan kerja sama yang sangat baik. Hasto menyebut hal itu akan memantapkan pilihan warga DKI terhadap duet petahana itu.

Hasto meyakini masyarakat DKI tidak mau berspekulasi. Sebab, rakyat ibu kota RI saat ini memerlukan pemimpin yang sudah berpengalaman menyelesaikan banjir, mampu menyediakan transportasi publik yang baik, serta berani mengambil keputusan yang sulit dan berisiko.

Hasto juga memuji jawaban Ahok-Djarot saat dua kontestan lain menyerang dengan isu penggusuran warga bantaran kali. “Ketegasan Ahok-Djarot untuk melakukan perbaikan bantaran sungai tampak sebagai  bagian solusi mencegah banjir dan perbaikan kualitas lingkungan,” sambung Hasto.

Buktinya, kata Hasto, duet petahana itu bukan menggusur tanpa solusi, tapi justru merelokasi ke rumah susun yang layak dan memberi subsidi untuk transportasi dan layanan kesehatan. “Ini justru menampakkan aspek-aspek manusiawi program Ahok-Djarot.  Ketika pasangan lain sedang merencanakan, Ahok-Djarot sudah menjalankan,” tegasnya.

Karenanya Hasto mengaku sepakat dengan Djarot saat menyampaikan pernyataan penutup pada debat semalam bahwa menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI membutuhkan konsistensi, program nyata, dan keberanian bersikap daripada sekedar retorika. “Menjadi pemimpin tidak bisa bermodalkan hafalan,” ulas Hasto.

Karenanya Hasto semakin yakin bahwa Ahok-Djarot yang diusung koalisi PDIP, Hanura, NasDem dan Golkar semakin di atas angin. Hal itu bisa dilihat dari suara-suara netizen di media sosial.

“Persepsi positif di media sosial yang menempatkan Ahok-Djarot jauh lebih unggul adalah hasil daro konsistensi yang tidak pernah terpancing oleh serangan tajam pasangan lain,” pungkas Hasto.(ara/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/