25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Warga Marelan Harapkan Fogging

Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos
Sejumlah anak menyaksikan petugas melakukan fogging (pengasapan) di Marelan, langkah fogging hanya sebagai pencegahan berkembang biaknya larva nyamuk aedes aegypti.

MARELAN, SUMUTPOS.CO -Masyarakat Kecamatan Medan Marelan berharap Dinas Kesehatan Kota Medan melakukan fogging (pengasapan) di wilayah mereka. Sebab, populasi nyamuk meningkat pada akhir-akhir ini, sehingga rawan menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Nyamuk selalu banyak pada malam atau siang hari. Meski kami sudah menggunakan obat nyamuk, tapi tidak berpengaruh,” ujar Ahmaddin (43), warga Jalan Kapten Rahmad Buddin, Gang Jambu, Marelan, Jumat (13/1) siang.

Jenis nyamuk yang berkembang biak di wilayah tersebut, bertubuh lebih kecil dan nyamuk biasanya. Meski demikian, jika menggigit rasa gatal dikulit sangat terasa sekali hingga menimbulkan bercak merah.

“Untuk mengatasi nyamuk ini, kami berharap agar pemerintah harus memfogging. Kami takut anak-anak nanti kena DBD atau malaria,” katanya.

Dijelaskan, banyaknya nyamuk tersebut dipicu oleh kondisi drainase yang tersumbat. “Pedagang setiap hari berjualan di pinggir jalan tersebut dan membuang sampah ke drainase, sehingga tersumbat. Air tergenang dan menjadi tempat nyamuk bertelur,” jelasnya.

Anggota DPRD Kota Medan, Muhammad Nasir mendesak agar Dinas Kesehatan harus responsif dan tanggap atas keluhan warga. Apalagi, yang dicemas warga jika keberadaan nyamuk bisa memicu terjadi DBD. “Dinkes harus responsif, sebab bisa memicu DBD,” tegasnya. (rul/dek)

Foto: Fakhrul Rozi/Sumut Pos
Sejumlah anak menyaksikan petugas melakukan fogging (pengasapan) di Marelan, langkah fogging hanya sebagai pencegahan berkembang biaknya larva nyamuk aedes aegypti.

MARELAN, SUMUTPOS.CO -Masyarakat Kecamatan Medan Marelan berharap Dinas Kesehatan Kota Medan melakukan fogging (pengasapan) di wilayah mereka. Sebab, populasi nyamuk meningkat pada akhir-akhir ini, sehingga rawan menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Nyamuk selalu banyak pada malam atau siang hari. Meski kami sudah menggunakan obat nyamuk, tapi tidak berpengaruh,” ujar Ahmaddin (43), warga Jalan Kapten Rahmad Buddin, Gang Jambu, Marelan, Jumat (13/1) siang.

Jenis nyamuk yang berkembang biak di wilayah tersebut, bertubuh lebih kecil dan nyamuk biasanya. Meski demikian, jika menggigit rasa gatal dikulit sangat terasa sekali hingga menimbulkan bercak merah.

“Untuk mengatasi nyamuk ini, kami berharap agar pemerintah harus memfogging. Kami takut anak-anak nanti kena DBD atau malaria,” katanya.

Dijelaskan, banyaknya nyamuk tersebut dipicu oleh kondisi drainase yang tersumbat. “Pedagang setiap hari berjualan di pinggir jalan tersebut dan membuang sampah ke drainase, sehingga tersumbat. Air tergenang dan menjadi tempat nyamuk bertelur,” jelasnya.

Anggota DPRD Kota Medan, Muhammad Nasir mendesak agar Dinas Kesehatan harus responsif dan tanggap atas keluhan warga. Apalagi, yang dicemas warga jika keberadaan nyamuk bisa memicu terjadi DBD. “Dinkes harus responsif, sebab bisa memicu DBD,” tegasnya. (rul/dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/