26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Terapkan Kuliah Jarak Jauh

Jumlah Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus digenjot hingga 30 persen di setiap daerahnya. Hal ini berdasarkan instruksi Mendiknas yang menargetkan hal tersebut bisa dicapai pada 2014-2015 mendatang. Lantas, Koodinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) selaku instansi yang bertanggung jawab atas hal itu, apa yang sudah dilakukan? Berikut wawancara wartawan koran ini Rahmat Sazaly dengan Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh Prof Nawawiy Loebis, Senin (13/6).

Pemanfaatan apa yang bisa kita lakukan untuk mengenjot APK PTS hingga bisa mencapai target?
Untuk daerah di bawah tanggung jawab Koperti I Sumut-Aceh, kita berusaha mengoptimalisasikan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi sivitas akademika di kampus. Ini diharapkan menjadi satu program dalam upaya peningkatan APK PTS di Sumut-Aceh.

Cara apa yang dilakukan untuk pengoptimalisasian dan pemanfaatan TIK?
Saat ini kita sedang mempelajari potensi proses pembelajaran kuliah jarak jauh melalui program e-Learning. Untuk itu, sosialisasi perlu dilakukan untuk memperkenalkan e-Learning ini kepada civitas akademika di PTS. Dengan menerapkan kuliah jarak jauh ini, kita berharap akan dapat mencapai target penambahan APK PTS.

Dengan kuliah jarak jauh ini, mahasiswa tak perlu datang ke kampus, cukup menggunakan pola pembelajaran e-Learning tadi. Untuk itu, dalam waktu dekat kita akan menggelar workshop e-Learning. Sudah dijadwalkan akan digelar pada 23 Juni 2011 mendatang. Dan kegiatan ini diperuntukkan bagi dosen dan mahasiswa.

Apa yang akan dibahas dalam workshop tersebut dan apa manfaatnya?
Pada workshop itu, nantinya akan membahas materi mengenai pengembangan e-Learning menggunakan Learning Management System (LMS). LMS ini dimanfaatkan sebagai perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan online (berbasis web) dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya.
Dalam perkuliahan jenis konvensional, dosen dan mahasiswa harus melakukan tatap muka dalam satu tempat. Rendahnya APK di perguruan tinggi khususnya PTS akibat terbentur biaya perkuliahan yang dinilai tinggi. Karena itu, melalui pola pendidikan jarak jauh dengan menggunakan media elektronik, biaya dapat ditekan lebih murah. Sehingga proses transfer ilmu dari dosen ke mahasiswa dapat tersampaikan dengan optimal,” terangnya.

Melalui sistem ini, apakah kita akan bisa mencapai target 30 persen tersebut?

Melalui sistem seperti itu, jumlah mahasiswa akan dapat ditingkatkan untuk menggenjot persentase APK di lingkungan Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh.
Saat ini APK di Sumut-Aceh masih mencapai 17,5 persen, sedangkan Kemendiknas sendiri telah menargetkan APK pada 2014-2015 sebesar 30 persen.

Dengan persentase yang baru 17,5 persen tadi, Sumut-Aceh berada di peringkat keberapa dari jumlah keseluruhan Kopertis yang ada di Indonesia?
Sebenarnya, meskipun APK PTS di Sumut-Aceh saat ini hanya berkisar 17,5 persen, tapi jumlah tersebut termasuk peringkat ketiga terbanyak dibandingkan 12 Kopertis lain yang ada di Indonesia. Jadi dengan pola kelas jauh itu diharapkan APK tersebut akan dapat lebih baik lagi di masa mendatang. (*)

Jumlah Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus digenjot hingga 30 persen di setiap daerahnya. Hal ini berdasarkan instruksi Mendiknas yang menargetkan hal tersebut bisa dicapai pada 2014-2015 mendatang. Lantas, Koodinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) selaku instansi yang bertanggung jawab atas hal itu, apa yang sudah dilakukan? Berikut wawancara wartawan koran ini Rahmat Sazaly dengan Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh Prof Nawawiy Loebis, Senin (13/6).

Pemanfaatan apa yang bisa kita lakukan untuk mengenjot APK PTS hingga bisa mencapai target?
Untuk daerah di bawah tanggung jawab Koperti I Sumut-Aceh, kita berusaha mengoptimalisasikan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi sivitas akademika di kampus. Ini diharapkan menjadi satu program dalam upaya peningkatan APK PTS di Sumut-Aceh.

Cara apa yang dilakukan untuk pengoptimalisasian dan pemanfaatan TIK?
Saat ini kita sedang mempelajari potensi proses pembelajaran kuliah jarak jauh melalui program e-Learning. Untuk itu, sosialisasi perlu dilakukan untuk memperkenalkan e-Learning ini kepada civitas akademika di PTS. Dengan menerapkan kuliah jarak jauh ini, kita berharap akan dapat mencapai target penambahan APK PTS.

Dengan kuliah jarak jauh ini, mahasiswa tak perlu datang ke kampus, cukup menggunakan pola pembelajaran e-Learning tadi. Untuk itu, dalam waktu dekat kita akan menggelar workshop e-Learning. Sudah dijadwalkan akan digelar pada 23 Juni 2011 mendatang. Dan kegiatan ini diperuntukkan bagi dosen dan mahasiswa.

Apa yang akan dibahas dalam workshop tersebut dan apa manfaatnya?
Pada workshop itu, nantinya akan membahas materi mengenai pengembangan e-Learning menggunakan Learning Management System (LMS). LMS ini dimanfaatkan sebagai perangkat lunak yang digunakan untuk membuat materi perkuliahan online (berbasis web) dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya.
Dalam perkuliahan jenis konvensional, dosen dan mahasiswa harus melakukan tatap muka dalam satu tempat. Rendahnya APK di perguruan tinggi khususnya PTS akibat terbentur biaya perkuliahan yang dinilai tinggi. Karena itu, melalui pola pendidikan jarak jauh dengan menggunakan media elektronik, biaya dapat ditekan lebih murah. Sehingga proses transfer ilmu dari dosen ke mahasiswa dapat tersampaikan dengan optimal,” terangnya.

Melalui sistem ini, apakah kita akan bisa mencapai target 30 persen tersebut?

Melalui sistem seperti itu, jumlah mahasiswa akan dapat ditingkatkan untuk menggenjot persentase APK di lingkungan Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh.
Saat ini APK di Sumut-Aceh masih mencapai 17,5 persen, sedangkan Kemendiknas sendiri telah menargetkan APK pada 2014-2015 sebesar 30 persen.

Dengan persentase yang baru 17,5 persen tadi, Sumut-Aceh berada di peringkat keberapa dari jumlah keseluruhan Kopertis yang ada di Indonesia?
Sebenarnya, meskipun APK PTS di Sumut-Aceh saat ini hanya berkisar 17,5 persen, tapi jumlah tersebut termasuk peringkat ketiga terbanyak dibandingkan 12 Kopertis lain yang ada di Indonesia. Jadi dengan pola kelas jauh itu diharapkan APK tersebut akan dapat lebih baik lagi di masa mendatang. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/