HAMPARANPERAK-, SUMUTPOS.CO – Setelah 5 hari, pencarian jasad Marini Roulina Br Hutauruk akhirnya tuntas. Kamis (13/8) pagi, ibu tiga anak ini ditemukan terapung di aliran Sungai Bedera tepatnya Dusun 20 Tanjung Sari Desa Klumpang Kampung, Hamparan Perak.
Sarwo adalah orang pertama yang menemukan jasad Marini. Menurut warga Pasar I rel Marelan ini, pagi itu dirinya hendak mencari ikan. Namun begitu berada di tepi sungai, dia melihat sosok mayat sudah membusuk dalam posisi telungkup (terapung).
Olehnya, temuan tersebut langsung diberitahu kepada Kepala Dusun 20 Desa Klumpang Kampung, Agustino (47). Dalam hitungan detik, ratusan warga langsung berkerumun di sekitar lokasi temuan.
Tak lama, Agustino tiba bersama personil Polsek Hamparan Perak. Berikutnya, proses evakuasi pun dilakukan. “Tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kita juga tidak menemukan identitas korban,” ujar Kapolsek Hamparan Perak, Kompol Arifin Marpaung saat ditemui di TKP.
Untuk memastikan korban adalah ibu bocah yang sehari sebelumnya ditemukan di aliran Sungai Mati, Arifin menghubungi Jimmy Silaen (37), yang sempat membuat laporan pengaduan ke Polsek Hamparan Perak atas peristiwa hanyut istrinya.
Sekitar 1 jam menanti, Jimmy tiba di lokasi temuan guna memastikan identitas wanita tersebut apakah benar istrinya atau tidak. Begitu membuka kancing kantong mayat berwarna kuning, ayah 3 anak ini langsung histeris dan menagis. Pria ini menegaskan kalau jenazah dalam kantong mayat tersebut adalah benar istrinya, Marini Roulina boru Hutahuruk (37) warga Gang Sekata, Binjai Km.7,8, Medan Sunggal.
“Ya mayat ini adalah istri saya. Baju hijau dan celana ponggol hitam itu yang dipakainya waktu hilang dibawa arus parit,” ujar Jimmy.
Guna kepentingan penyidikan, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Medan dengan mengunakan mobil ambulance milik Puskesmas Hamparan Perak. Sesaat setelah visum, jenazah Marini dibawa ke rumah duka di jalan Gatot Subroto Gang Sekata, Medan Sunggal.
Para keluarga dan tetangga yang baru saja mengebumikan putra Marini, yakni Rafael Silaen (6) di TPU pasar III, langsung berdatangan. Tangis haru pun pecah kembali. “Mamak kenapa tinggalkan kami? Siapa nanti yang antar aku sekolah,” ujar putri sulung korban.
Sementara itu, Jimmy mengaku sempat bermimpi malam tadi sang istri mendatanginya tapi tidak mengatakan apapun. “Dia datang ke dalam mimpiku tadi malam. Tanpa kata-kata, terus menghilang dia,” ungkap Jimmy.
Awalnya, Marini direncanakan dikebumikan hari ini, Jumat (14/8). Namun karena kondisi jenazah tidak memungkinkan, setelah melalui sedikit perdebatan dengan sesama keluarga, sore itu juga jasad Marini langsung dimakamkan berdampingan dengan putranya. (cr-2/mri/ras)