26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Awalnya Ditarget Selesai Juni, Jalur Layang KA Beroperasi Tahun Ini

JALUR LAYANG: Jalur layang kereta api yang masih dalam tahap pembangunan di Stasiun Besar Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan jalur layang kereta api Medan-Kualanamu hingga saat ini masih belum beroperasi. Padahal, jalur layang tersebut awalnya ditargetkan selesai Juni baru lalu. Terkait hal itu, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan menyebutkan, hingga saat ini proses pembangunan jalan layang kereta api tersebut masih berjalan.

“Masih berjalan kok. Setahu saya belum selesai. Kalau sudah selesai ‘kan pasti akan segera dioperasikan atau setidaknya ada rencanan

pasti kapan akan dioperasikan,” ucap kepala bidang (Kabid) Fisik dan Tataruang Kota Medan, Ferri Ihsan kepada Sumut Pos, Selasa (13/8).

Tentang informasi beberapa bulan yang lalu, yang menyebutkan proses pembangunan jalur layang KA telah mencapai 90 persen lebih, dan seharusnya saat ini sudah selesai, Ferri menyebutkan, tidak mengetahui hal itu. “Secara konstruksi dan hal-hal yang besar mungkin sudah. Tetapi mungkin ada hal-hal lainnya yang lebih bersifat mendetail yang belum selesai, hingga belum bisa dioperasikan hingga saat ini,” ujarnya.

Ferri menyebutkan, seharusnya tahun ini jalan layang kereta api dapat selesai. “Harus beroperasi tahun ini. Yang pasti itu tidak mangkrak, karena sampai sekarang masih dikerjakan. Untuk prosesnya sudah sampai dimana pihak kereta api yang lebih tahu,” tuturnya.

Ferri mengatakan, pembangunan jalan layang KA sangatlah penting. Selain dapat mengurangi kepadatan arus lalu lintas secara signifikan, Pemko Medan juga dapat menggunakan lahan di bawah jalur layang kereta api sebagai lahan tataruang kota lainnya. “Nanti itu bisa jadi RTH dan hal-hal lainnya, itu sangat penting. Maka (proyek) itu harus selesai dan harus dipergunakan secepatnya. Bahkan terakhir saya dengar rencananya pembangunan jalan layang kereta api itu juga akan dilanjutkan pembangunannya hingga ke Binjai,” tutupnya.

Untuk diketahui, tujuan membangun jalur layang kereta api ini adalah untuk mengurai kemacetan. Berpindahnya operasional kereta api ke jalur layang dinilai dapat mengurangi frekuensi kereta api sampai 50 persen di jalur bawah.

Jalur layang kereta api ini sebagai fasilitas utama operasional kereta api bandara pada Bandara Kualanamu yang dioperasikan oleh PT Railink Indonesia. Setiap harinya, kereta api bandara melintas sebanyak 40 kali. Nantinya, dengan beroperasinya jalur layang kereta api, kereta api bandara dapat melintas hingga 70 kali dalam sehari dengan waktu tempuh selama 20 menit. (map)

JALUR LAYANG: Jalur layang kereta api yang masih dalam tahap pembangunan di Stasiun Besar Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan jalur layang kereta api Medan-Kualanamu hingga saat ini masih belum beroperasi. Padahal, jalur layang tersebut awalnya ditargetkan selesai Juni baru lalu. Terkait hal itu, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan menyebutkan, hingga saat ini proses pembangunan jalan layang kereta api tersebut masih berjalan.

“Masih berjalan kok. Setahu saya belum selesai. Kalau sudah selesai ‘kan pasti akan segera dioperasikan atau setidaknya ada rencanan

pasti kapan akan dioperasikan,” ucap kepala bidang (Kabid) Fisik dan Tataruang Kota Medan, Ferri Ihsan kepada Sumut Pos, Selasa (13/8).

Tentang informasi beberapa bulan yang lalu, yang menyebutkan proses pembangunan jalur layang KA telah mencapai 90 persen lebih, dan seharusnya saat ini sudah selesai, Ferri menyebutkan, tidak mengetahui hal itu. “Secara konstruksi dan hal-hal yang besar mungkin sudah. Tetapi mungkin ada hal-hal lainnya yang lebih bersifat mendetail yang belum selesai, hingga belum bisa dioperasikan hingga saat ini,” ujarnya.

Ferri menyebutkan, seharusnya tahun ini jalan layang kereta api dapat selesai. “Harus beroperasi tahun ini. Yang pasti itu tidak mangkrak, karena sampai sekarang masih dikerjakan. Untuk prosesnya sudah sampai dimana pihak kereta api yang lebih tahu,” tuturnya.

Ferri mengatakan, pembangunan jalan layang KA sangatlah penting. Selain dapat mengurangi kepadatan arus lalu lintas secara signifikan, Pemko Medan juga dapat menggunakan lahan di bawah jalur layang kereta api sebagai lahan tataruang kota lainnya. “Nanti itu bisa jadi RTH dan hal-hal lainnya, itu sangat penting. Maka (proyek) itu harus selesai dan harus dipergunakan secepatnya. Bahkan terakhir saya dengar rencananya pembangunan jalan layang kereta api itu juga akan dilanjutkan pembangunannya hingga ke Binjai,” tutupnya.

Untuk diketahui, tujuan membangun jalur layang kereta api ini adalah untuk mengurai kemacetan. Berpindahnya operasional kereta api ke jalur layang dinilai dapat mengurangi frekuensi kereta api sampai 50 persen di jalur bawah.

Jalur layang kereta api ini sebagai fasilitas utama operasional kereta api bandara pada Bandara Kualanamu yang dioperasikan oleh PT Railink Indonesia. Setiap harinya, kereta api bandara melintas sebanyak 40 kali. Nantinya, dengan beroperasinya jalur layang kereta api, kereta api bandara dapat melintas hingga 70 kali dalam sehari dengan waktu tempuh selama 20 menit. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/