26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hari Kedua dan Ketiga Pilih Diwakilkan

Sejumlah jamaah menyiasati jauhnya perjalanan pulang pergi maktab-jamarat dengan cara lain. Setelah melempar jumrah, mereka memilih berdiam diri di sekitar jamarat hingga tengah malam. Setelah itu, balik ke hotel pemondokan di kawasan Sisyah yang jaraknya hanya sekitar 1 km dari jamarat.

Hal itu dilakukan jamaah kloter 2 embarkasi Lombok Muhammad Ahyat. Pria 46 tahun itu kembali ke pemondokan setelah melempar jumrah dan menunggu hingga tengah malam. ”Mandinya tidak perlu antre seperti di maktab-maktab Mina,” kata Ahyat.

111 Jamaah Wafat
Jamaah haji Indonesia yang meninggal di tanah suci hingga kemarin mencapai 111 orang. Rincianya, 94 meninggal sebelum memasuki prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), tiga jamaah meninggal di Arafah pada 8 zulhijjah (10/9), enam meninggal di Arafah pada 9 Zulhijjah (11/9), satu meninggal di Muzdalifah (12/9), dan tujuh meninggal di Mina (12 sampai 13 September).

Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi Muchtaruddin Mansyur mengungkapkan, mayoritas jamaah yang meninggal di Armina karena gangguan jantung. Ada juga yang karena heat stroke. ”Faktor cuaca juga sangat memengaruhi fisik jamaah,” ujarnya.

Evakuasi jamaah sakit dan kelelahan di rute jamarat terkendala akses ambulans. Karena itu, tim gerak cepat mengakut jamaah yang tidak kuat berjalan hanya dengan kursi roda. ”Kami sudah meminta bantuan pihak muassasah (institusi penyelenggara layanan haji) dan direspons dengan penririman ambulans. Tapi, aksesnya terbatas,” kata Muchtaruddin. (*/ca/jpg/ril)

Sejumlah jamaah menyiasati jauhnya perjalanan pulang pergi maktab-jamarat dengan cara lain. Setelah melempar jumrah, mereka memilih berdiam diri di sekitar jamarat hingga tengah malam. Setelah itu, balik ke hotel pemondokan di kawasan Sisyah yang jaraknya hanya sekitar 1 km dari jamarat.

Hal itu dilakukan jamaah kloter 2 embarkasi Lombok Muhammad Ahyat. Pria 46 tahun itu kembali ke pemondokan setelah melempar jumrah dan menunggu hingga tengah malam. ”Mandinya tidak perlu antre seperti di maktab-maktab Mina,” kata Ahyat.

111 Jamaah Wafat
Jamaah haji Indonesia yang meninggal di tanah suci hingga kemarin mencapai 111 orang. Rincianya, 94 meninggal sebelum memasuki prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), tiga jamaah meninggal di Arafah pada 8 zulhijjah (10/9), enam meninggal di Arafah pada 9 Zulhijjah (11/9), satu meninggal di Muzdalifah (12/9), dan tujuh meninggal di Mina (12 sampai 13 September).

Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi Muchtaruddin Mansyur mengungkapkan, mayoritas jamaah yang meninggal di Armina karena gangguan jantung. Ada juga yang karena heat stroke. ”Faktor cuaca juga sangat memengaruhi fisik jamaah,” ujarnya.

Evakuasi jamaah sakit dan kelelahan di rute jamarat terkendala akses ambulans. Karena itu, tim gerak cepat mengakut jamaah yang tidak kuat berjalan hanya dengan kursi roda. ”Kami sudah meminta bantuan pihak muassasah (institusi penyelenggara layanan haji) dan direspons dengan penririman ambulans. Tapi, aksesnya terbatas,” kata Muchtaruddin. (*/ca/jpg/ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/