28 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Pembantu Rampok Majikan, Bawa Lari Puluhan Juta

Walau menahan sakit, pembantu rumah tangga ini masih bisa memberi keterangan. Setelah pelaku sudah keluar dengan membawa barang-barang hasil jarahannya, Rumiati berusaha membuka ikatan tangannya sendiri. Usaha itu pun berhasil, dan seketika dia keluar rumah dan berteriak.

“Aku buka sendiri ikatan tangan aku, lihat tangan aku ini sampai bengkak. Setelah terbuka ikatan, baru aku teriaki rampok, tetapi para pelaku sudah kabur. Masih sakit kali kepala aku ini, di depan 7 jahitan, di belakang 5 jahitan,” tutur warga yang menetap di Jalan Marelan Desa Helvetia ini sambil merintih.

Para tetangga yang mendengar jeritan Rumiati, langsung berdatangan dan membantunya membawa ke RS Imelda. Setelah itu, pemilik rumah pun melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Medan Timur.

Personil Reskrim Polsek Medan Timur yang mengetahui adanya aksi perampokan tersebut segera turun ke lokasi kejadian dan memeriksa rekaman CCTV milik tetangga korban.

Dari rekaman CCTV tersebut, petugas mengetahui ciri-ciri kedua pelaku. Salah seorangnya ternyata Widya, yang pernah bekerja sebagai pembantu di rumah korban. Setelah mengetahui identitas, polisi langsung mengejar dan menggerebek kediaman yang dihuni pasutri itu. Tanpa memberikan perlawanan, mereka berhasil diringkus, berikut barang bukti yang dijarah.

Kepada polisi, Lukman Hakim mengaku awalnya dia masuk ke rumah korban dengan modus pura-pura mengantar galon isi ulang. “Saya pura-pura kerja pengantar galon. Begitu berhasil masuk, saya dorong pembantu itu dan setelah jatuh saya pukul kepalanya dengan kayu, terus saya ikat,” katanya, sembari mengatakan lakban untuk membekap Rumiati telah dipersiapkan dari rumahnya.

Dia juga mengakui, bahwa istrinya, Widya Astuti, pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga Rozia. “Istri saya mantan pembantu di situ,” akunya di Mapolsek Medan Timur.

Terpisah, Rozia juga mengaku, bahwa Widia pernah ia pekerjakan. Tapi hanya beberapa hari kerja saja sebagai pembantu di rumahnya. “Dia (Widya) saya berhentikan karena ketahuan mencuri. Terus saya pecat dia,” ujar Rozia.

Kapolsek Medan Timur Kompol BL Malau melalui Kanit Reskrim Iptu MS Ginting mengaku kedua tersangka masih dalam pemeriksaan. “Kita menduga ada seorang pelaku lagi yang terlibat,” ucapnya. (fad/yaa)

Walau menahan sakit, pembantu rumah tangga ini masih bisa memberi keterangan. Setelah pelaku sudah keluar dengan membawa barang-barang hasil jarahannya, Rumiati berusaha membuka ikatan tangannya sendiri. Usaha itu pun berhasil, dan seketika dia keluar rumah dan berteriak.

“Aku buka sendiri ikatan tangan aku, lihat tangan aku ini sampai bengkak. Setelah terbuka ikatan, baru aku teriaki rampok, tetapi para pelaku sudah kabur. Masih sakit kali kepala aku ini, di depan 7 jahitan, di belakang 5 jahitan,” tutur warga yang menetap di Jalan Marelan Desa Helvetia ini sambil merintih.

Para tetangga yang mendengar jeritan Rumiati, langsung berdatangan dan membantunya membawa ke RS Imelda. Setelah itu, pemilik rumah pun melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Medan Timur.

Personil Reskrim Polsek Medan Timur yang mengetahui adanya aksi perampokan tersebut segera turun ke lokasi kejadian dan memeriksa rekaman CCTV milik tetangga korban.

Dari rekaman CCTV tersebut, petugas mengetahui ciri-ciri kedua pelaku. Salah seorangnya ternyata Widya, yang pernah bekerja sebagai pembantu di rumah korban. Setelah mengetahui identitas, polisi langsung mengejar dan menggerebek kediaman yang dihuni pasutri itu. Tanpa memberikan perlawanan, mereka berhasil diringkus, berikut barang bukti yang dijarah.

Kepada polisi, Lukman Hakim mengaku awalnya dia masuk ke rumah korban dengan modus pura-pura mengantar galon isi ulang. “Saya pura-pura kerja pengantar galon. Begitu berhasil masuk, saya dorong pembantu itu dan setelah jatuh saya pukul kepalanya dengan kayu, terus saya ikat,” katanya, sembari mengatakan lakban untuk membekap Rumiati telah dipersiapkan dari rumahnya.

Dia juga mengakui, bahwa istrinya, Widya Astuti, pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga Rozia. “Istri saya mantan pembantu di situ,” akunya di Mapolsek Medan Timur.

Terpisah, Rozia juga mengaku, bahwa Widia pernah ia pekerjakan. Tapi hanya beberapa hari kerja saja sebagai pembantu di rumahnya. “Dia (Widya) saya berhentikan karena ketahuan mencuri. Terus saya pecat dia,” ujar Rozia.

Kapolsek Medan Timur Kompol BL Malau melalui Kanit Reskrim Iptu MS Ginting mengaku kedua tersangka masih dalam pemeriksaan. “Kita menduga ada seorang pelaku lagi yang terlibat,” ucapnya. (fad/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru