25.6 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Rebutan ’Uang Preman’, Dua Kubu Serikat Pekerja Baku Hantam

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua kubu Organisasi Serikat Pekerja, terlibat baku hantam di Jalan Gatot Subroto Tapian Daya, Kelurahan Sei Sekambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kamis (13/10) petang. Bentrok diduga dipicu dari persoalan pungutan liar (pungli) terhadap renovasi bangunan Taspen.

Informasi dihimpun, kejadian bermula ketika sejumlah orang yang mengaku dari Organisasi Serikat Pekerja, mendatangi pengawas bangunan Taspen yang sedang direnovasi tersebut. Kedatangan mereka untuk meminta uang.

“Mereka ramai datang, mau deren (ngompas), karena ada bangunan direnovasi. Biasalah minta uang preman, yang datang salah satunya bernama Bembeng,” kata pria yang akrab disapa Surya alias Gelek (28), warga Jalan Banteng, Medan Helvetia.

Lantaran bangunan itu sudah ada organisasi serikat pekerja yang mengawasi, alhasil permintaan sejumlah pemuda tersebut ditolak.

Karena ditolak, Bembeng dan teman-temannya marah. Adu mulut pun terjadi antara kedua belah pihak. “Satpam namanya Pak Muslim, enggak menuruti mau mereka. Di situ mereka mulai enggak senang,” kata Surya.

Singkat cerita, adu argumen kedua kubu menemui jalan buntu dan berujung memanas. Menurut Surya, secara tiba-tiba aksi baku hantam pun terjadi. Keduanya saling jual beli pukulan. Bahkan, keributan terjadi sampai ke pinggir jalan raya.

Warga sekitar yang ketakutan melihat kejadian itu, menghubungi pihak kepolisian. Petugas Polsekta Helvetia dan Polsekta Sunggal yang menerima adanya gangguan kamtibmas, langsung sigap turun ke lokasi untuk mencegah keributan meluas.

Kapolsekta Sunggal, Kompol Daniel Marunduri menjelaskan, akibat perkelahian itu, seorang security gedung, Muslim (29) warga Jalan Banteng, Lorong sederhana No 4, Kelurahan Sei Sekambing C II, Kecamatan Medan Helvetia ini mengalami luka robek di bagian bibirnya.”Korban sudah otopsi dan membuat laporan atas kasus penganiayaan yang dialaminya,” kata Daniel.

Dia menambahkan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap sekelompok orang yang mengaku organisasi serikat pekerja, yang datang meminta uang renovasi bangunan.

“Ada tiga unit sepeda motor milik pelaku yang diamankan. Sepeda motor itu tinggal, saat pelaku melarikan diri,” katanya. (ted/ila)

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua kubu Organisasi Serikat Pekerja, terlibat baku hantam di Jalan Gatot Subroto Tapian Daya, Kelurahan Sei Sekambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kamis (13/10) petang. Bentrok diduga dipicu dari persoalan pungutan liar (pungli) terhadap renovasi bangunan Taspen.

Informasi dihimpun, kejadian bermula ketika sejumlah orang yang mengaku dari Organisasi Serikat Pekerja, mendatangi pengawas bangunan Taspen yang sedang direnovasi tersebut. Kedatangan mereka untuk meminta uang.

“Mereka ramai datang, mau deren (ngompas), karena ada bangunan direnovasi. Biasalah minta uang preman, yang datang salah satunya bernama Bembeng,” kata pria yang akrab disapa Surya alias Gelek (28), warga Jalan Banteng, Medan Helvetia.

Lantaran bangunan itu sudah ada organisasi serikat pekerja yang mengawasi, alhasil permintaan sejumlah pemuda tersebut ditolak.

Karena ditolak, Bembeng dan teman-temannya marah. Adu mulut pun terjadi antara kedua belah pihak. “Satpam namanya Pak Muslim, enggak menuruti mau mereka. Di situ mereka mulai enggak senang,” kata Surya.

Singkat cerita, adu argumen kedua kubu menemui jalan buntu dan berujung memanas. Menurut Surya, secara tiba-tiba aksi baku hantam pun terjadi. Keduanya saling jual beli pukulan. Bahkan, keributan terjadi sampai ke pinggir jalan raya.

Warga sekitar yang ketakutan melihat kejadian itu, menghubungi pihak kepolisian. Petugas Polsekta Helvetia dan Polsekta Sunggal yang menerima adanya gangguan kamtibmas, langsung sigap turun ke lokasi untuk mencegah keributan meluas.

Kapolsekta Sunggal, Kompol Daniel Marunduri menjelaskan, akibat perkelahian itu, seorang security gedung, Muslim (29) warga Jalan Banteng, Lorong sederhana No 4, Kelurahan Sei Sekambing C II, Kecamatan Medan Helvetia ini mengalami luka robek di bagian bibirnya.”Korban sudah otopsi dan membuat laporan atas kasus penganiayaan yang dialaminya,” kata Daniel.

Dia menambahkan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap sekelompok orang yang mengaku organisasi serikat pekerja, yang datang meminta uang renovasi bangunan.

“Ada tiga unit sepeda motor milik pelaku yang diamankan. Sepeda motor itu tinggal, saat pelaku melarikan diri,” katanya. (ted/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/