25 C
Medan
Saturday, December 7, 2024
spot_img

FKM Gelar Pameran Seni Rupa Heritage

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Forum Kesenian Medan (FKM) menggelar pameran seni rupa bertajuk “Heritage Kota Medan” di aula Museum Negeri Sumatera Utara, Senin (14/11) Pameran yang dibuka Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Plt. Asisten Ekonomi Pembangunan, Mansyursyah itu menampilkan karya para pelukis Medan, Sumatera Utara yang berbicara tentang bangunan bersejarah di Medan dengan gaya berbeda-beda.

Keharuan, kecemasan, dan harapan yang lahir dari kenyataan bangunan bersejarah ini mencuat pada 30 karya para pelukis itu antara lain Cecepriono, Yoesafrizal, Popi Andri Harahap, Didi Panca, dan Rudi Pama. Sebagian besar pelukis menggali sumber kreatif dari bangunan bersejarah di Kesawan, namun ada pula yang memandang kawasan lain.

Salah seorang diantaranya, Hadi Ra, lukisamnya menampilkan keindahan bangunan Menara Air SP5 di kawasan Brayan Bengkel Baru yang masa pada lalu tampak begitu harmonis dengan lingkungan sekitarnya.

Para pelukis mengekspresikan pandangan atas kondisi bangunan bersejarah ini melalui eksplorasi warna, bentuk, ruang, tekstur, maupun pencahayaan. Berbagai aliran seni lukis juga terlihat pada pameran ini, antara lain realisme, naturalisme, juga ekspresionisme.

Pembukaan pameran ini ditandai dengan goresan kuas cat Wali Kota Medan diwakili Plt. Asisten Ekonomi Pembangunan Mansursyah pada sebuah kanvas. Selanjutnya, para pelukis peserta pameran bergiliran melanjutkan goresan itu dengan sapuan-sapuan beragam warna yang sinergis dan harmonis.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plt. Asisten Ekbang Mansursyah, Wali Kota Medan, Bobby mengapresiasi pameran yang digelar FKM ini. Pemko Medan berharap, pariwisata di Kota Medan dapat dipromosikan melalui pameran seni rupa heritage tersebut.

“Tapi manfaat lain yang lebih penting adalah bagaimana pameran ini dapat menjadi wadah untuk lebih meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan karya seni dan juga untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni rupa,” Bobby seperti yang dibacakan Masursyah.

Dikatakannya, dahulu orang dari luar Kota Medan mengidentikkan Kota Medan sebagai kota yang keras, kasar dan hal negatif lainnya. Namun saat ini, hal itu perlahan berubah ke arah yang positif. Sebab sesungguhnya, Kota Medan merupakan miniatur Indonesia, berbagai suku bangsa, agama, bahasa dan perbedaan lainnya ada di dalamnya.

“Bahkan saat ini, slogan ‘Ini Medan Bung’ identik dengan ragam cita rasa kuliner yang lezat,” tutupnya.

Sebelumnya, pada pembukaan yang diwarnai aksi melukis anak-anak dan penampilan musik itu, Ketua FKM Porman Wilson Manalu mengatakan pameran ini merupakan wujud kepedulian seniman terhadap pusaka, peninggalan, dan warisan kebudayaan kota. Karena itu, lanjutnya, karya-karya yang dipamerkan merupakan respon kreatif pelukis Medan-Sumatera Utara pada ide yang ditawarkan Heritage Kota Medan.

“Pencapaian dan gagasan lain yang muncul dari para pelukis ini, kita berharap bisa menjadi penyegaran atau memperkaya ekspresi seni rupa di Medan,” ungkapnya seraya mengajak masyarakat Medan menyaksikan pameran yang berlangsung hingga Jumat (18/11) nanti.

Dalam kesempatan itu, Porman Wilson mengungkapkan terima kasih pada para pelukis yang dengan total berpartisipasi dalam pameran kali ini.

“Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi para pelukis, juga kepada Bapak Wali Kota Medan, Bobby Nasution serta jajarannya, atas dukungan penuh yang diberikan. Besar harapan, kegiatan ini dapat terselenggara kembali dengan tema yang berbeda pada masa mendatang,” ungkapnya.
(map/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Forum Kesenian Medan (FKM) menggelar pameran seni rupa bertajuk “Heritage Kota Medan” di aula Museum Negeri Sumatera Utara, Senin (14/11) Pameran yang dibuka Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Plt. Asisten Ekonomi Pembangunan, Mansyursyah itu menampilkan karya para pelukis Medan, Sumatera Utara yang berbicara tentang bangunan bersejarah di Medan dengan gaya berbeda-beda.

Keharuan, kecemasan, dan harapan yang lahir dari kenyataan bangunan bersejarah ini mencuat pada 30 karya para pelukis itu antara lain Cecepriono, Yoesafrizal, Popi Andri Harahap, Didi Panca, dan Rudi Pama. Sebagian besar pelukis menggali sumber kreatif dari bangunan bersejarah di Kesawan, namun ada pula yang memandang kawasan lain.

Salah seorang diantaranya, Hadi Ra, lukisamnya menampilkan keindahan bangunan Menara Air SP5 di kawasan Brayan Bengkel Baru yang masa pada lalu tampak begitu harmonis dengan lingkungan sekitarnya.

Para pelukis mengekspresikan pandangan atas kondisi bangunan bersejarah ini melalui eksplorasi warna, bentuk, ruang, tekstur, maupun pencahayaan. Berbagai aliran seni lukis juga terlihat pada pameran ini, antara lain realisme, naturalisme, juga ekspresionisme.

Pembukaan pameran ini ditandai dengan goresan kuas cat Wali Kota Medan diwakili Plt. Asisten Ekonomi Pembangunan Mansursyah pada sebuah kanvas. Selanjutnya, para pelukis peserta pameran bergiliran melanjutkan goresan itu dengan sapuan-sapuan beragam warna yang sinergis dan harmonis.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plt. Asisten Ekbang Mansursyah, Wali Kota Medan, Bobby mengapresiasi pameran yang digelar FKM ini. Pemko Medan berharap, pariwisata di Kota Medan dapat dipromosikan melalui pameran seni rupa heritage tersebut.

“Tapi manfaat lain yang lebih penting adalah bagaimana pameran ini dapat menjadi wadah untuk lebih meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan karya seni dan juga untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni rupa,” Bobby seperti yang dibacakan Masursyah.

Dikatakannya, dahulu orang dari luar Kota Medan mengidentikkan Kota Medan sebagai kota yang keras, kasar dan hal negatif lainnya. Namun saat ini, hal itu perlahan berubah ke arah yang positif. Sebab sesungguhnya, Kota Medan merupakan miniatur Indonesia, berbagai suku bangsa, agama, bahasa dan perbedaan lainnya ada di dalamnya.

“Bahkan saat ini, slogan ‘Ini Medan Bung’ identik dengan ragam cita rasa kuliner yang lezat,” tutupnya.

Sebelumnya, pada pembukaan yang diwarnai aksi melukis anak-anak dan penampilan musik itu, Ketua FKM Porman Wilson Manalu mengatakan pameran ini merupakan wujud kepedulian seniman terhadap pusaka, peninggalan, dan warisan kebudayaan kota. Karena itu, lanjutnya, karya-karya yang dipamerkan merupakan respon kreatif pelukis Medan-Sumatera Utara pada ide yang ditawarkan Heritage Kota Medan.

“Pencapaian dan gagasan lain yang muncul dari para pelukis ini, kita berharap bisa menjadi penyegaran atau memperkaya ekspresi seni rupa di Medan,” ungkapnya seraya mengajak masyarakat Medan menyaksikan pameran yang berlangsung hingga Jumat (18/11) nanti.

Dalam kesempatan itu, Porman Wilson mengungkapkan terima kasih pada para pelukis yang dengan total berpartisipasi dalam pameran kali ini.

“Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi para pelukis, juga kepada Bapak Wali Kota Medan, Bobby Nasution serta jajarannya, atas dukungan penuh yang diberikan. Besar harapan, kegiatan ini dapat terselenggara kembali dengan tema yang berbeda pada masa mendatang,” ungkapnya.
(map/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/