25 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Melawan Arah, Bus Sumber Jaya Lindas Sepeda Motor

Ibu Tewas, Anaknya Kritis

MEDAN-Sri Yani (43), warga Jalan Bajak II, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas tewas setelah sepeda motor Yamaha Mio merah BK 3045 ACG yang dikendarainya dilindas bus Sumber Jaya BK 7190 LB, di Jalan Sisingamangaraja Km 6,7, persis di depan sebuah SPBU, Kamis (13/12) siang. Saat kejadian, Sri Yani sedang berboncengan dengan anaknya Roni Rinaldi (20). Sementara, Roni berhasil selamat dari maut  tapi mengalami luka-luka dan masih kritis.

Informasi yang dihimpun di lokasi, kejadian itu terjadi saat bus Sumber Jaya yang dikemudikan Mardiaman Purba (35), warga Simalungun melawan arah. Sementara, Sri Yani yang berboncengan dengan anaknya melintas di Jalan Sisingamangaraja menuju Amplas. Saat posisi bus sedang berada di pulau jalan, bus bersenggolan dengan sepeda motor korban. Dengan seketika, bus langsung melindas sepada motor dan pengemudinya.
Hendra, saksi mata di lokasi mengatakan mobil keluar dari SPBU dan langsung melawan arah hendak menuju ke arah Amplas. Saat mobil berada di pertengahan pemutaran jalan, bus menabrak sepeda motor yang dikemudikan korban.

“Bus itu melawan arah. Bus keluar dari SPBU kemudan bergerak menuju Amplas. Saat di pemutaran, tiba-tiba saja bus itu menabrak sepeda motor korban,” ujarnya.

Diakatakan Hendra, saat dirinya mendekat ke lokasi kejadian, dia melihat posisi pengendara sepeda motor sudah berada di bawah kolong bus.
“Ibu itu sudah ditemukan tewas di dalam kolong bus. Mungkin badannya sempat terlindas, karena tidak banyak darah yang keluar. Dan saya rasa dia tewas karena badannya patah,” ungkapnya.

Melihat kejadian itu, sejumlah warga yang berada di lokasi langsung berhamburan ke TKP untuk melihat secara langsung. Warga yang kesal sempat melempari kaca depan bus. Saat warga mulai banyak di lokasi, sopir bus langsung melarikan diri karena takut dimassa.

Tak berapa lama kemudian, unit lalulintas Polsek Patumbak langsung turun ke lokasi. Setelah mendapat laporan warga kalau sopir bus kabur,  polisi langsung melakukan pengejaran. Alhasil, sopir bus dapat ditangkap kembali di kawasan Jalan Tritura Medan. Mayat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pirngadi Medan untuk diotopsi. Sementara, anak korban yang selamat dibawa ke RS terdekat untuk perawatan.

Sopir bus, Mardiaman Purba (35) saat ditemui di Poslantas Polsek Patumbak mengakui kalau bus yang dikemudikannnya melawan arah.
“Ya, saya keluar dari POM bensin dan langsung melawan arah menuju Amplas. Saat di pertengahan tempat pemutaran, saya tidak melihat ada sepeda motor yang melintas. Saat itulah, sepeda motor langsung terlindas bus yang saya bawa,” akunya.

Dia juga mengaku, dirinya sempat melarikan diri sesaat setelah kejadian, karena takut diamuk massa.

“Saya melarikan diri karena takut dimassa. Soalnya sudah ramai warga berkumpul. Bus saya juga sempat dilempari sama warga,” katanya.
Sementara itu, Kanit Lantas Polsek Patumbak, AKP Imam mengatakan, kejadian itu berawal saat bus nekat melawan arah hendak menuju ke arah Amplas.
“Bus itu melawan arah. Saat di pertengahan jalan tempat pemutaran, bus menyenggol sepeda motor dan langsung melindasnya. Atas kejadian ini, pengendara sepeda motor tewas di lokasi,” ujar Imam.

Dikatakan Imam, atas kejadian ini pihaknya langsung mengamankan bus dan sepeda motor korban yang sudah rusak parah. Imam juga menyebutkan, kalau pihaknya sudah mengamankan sopir bus, yang sempat mencoba melarikan diri.

“Untuk saat ini kita amankan bus dan sepeda motor korban. Kami juga sudah mengamankan sopir bus. Nanti sepenuhnya kasus ini akan ditangani oleh Satlantas Polresta Medan,” tegasnya.

Imam menyebut, pihaknya sudah menyerahkan sopir bus ke Satlantas Polresta Medan untuk diproses.

“Ya, sopir bus sudah kami serahkan ke Polres. Untuk sementara, melihat kejadian ini, sopir bus bisa dikenakan pasal 310 ayat 3 UU No 22 Tahun 2009 tentang lalulintas. Yakni, kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang,” pungkasnya.

Sementara wanita yang berprofesi sebagai Ibu rumah tangga itu tewas dengan kondisi luka remuk di bagian dada, luka lecet di bagian tangan dan perut akibat terlindas ban milik bus tersebut. Anak korban, Rinaldi kritis dan masih mendapatkan perawatan di RSU Mitra Sejati Medan.

Sebelum kejadian korban bersama anaknya, mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi 3045 ACG usai mengambil uang di mesin ATM di kawasan Jalan Marindal.

“Sampai saat ini saya belum tahu kondisi anakku. Karena saat mendapat kabar, saya langsung menuju lokasi kejadian dan mengantarkan istri saya ke RS Pirngadi Medan,”ujar suami korban, Radil (45). (mag-12/uma)

Ibu Tewas, Anaknya Kritis

MEDAN-Sri Yani (43), warga Jalan Bajak II, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas tewas setelah sepeda motor Yamaha Mio merah BK 3045 ACG yang dikendarainya dilindas bus Sumber Jaya BK 7190 LB, di Jalan Sisingamangaraja Km 6,7, persis di depan sebuah SPBU, Kamis (13/12) siang. Saat kejadian, Sri Yani sedang berboncengan dengan anaknya Roni Rinaldi (20). Sementara, Roni berhasil selamat dari maut  tapi mengalami luka-luka dan masih kritis.

Informasi yang dihimpun di lokasi, kejadian itu terjadi saat bus Sumber Jaya yang dikemudikan Mardiaman Purba (35), warga Simalungun melawan arah. Sementara, Sri Yani yang berboncengan dengan anaknya melintas di Jalan Sisingamangaraja menuju Amplas. Saat posisi bus sedang berada di pulau jalan, bus bersenggolan dengan sepeda motor korban. Dengan seketika, bus langsung melindas sepada motor dan pengemudinya.
Hendra, saksi mata di lokasi mengatakan mobil keluar dari SPBU dan langsung melawan arah hendak menuju ke arah Amplas. Saat mobil berada di pertengahan pemutaran jalan, bus menabrak sepeda motor yang dikemudikan korban.

“Bus itu melawan arah. Bus keluar dari SPBU kemudan bergerak menuju Amplas. Saat di pemutaran, tiba-tiba saja bus itu menabrak sepeda motor korban,” ujarnya.

Diakatakan Hendra, saat dirinya mendekat ke lokasi kejadian, dia melihat posisi pengendara sepeda motor sudah berada di bawah kolong bus.
“Ibu itu sudah ditemukan tewas di dalam kolong bus. Mungkin badannya sempat terlindas, karena tidak banyak darah yang keluar. Dan saya rasa dia tewas karena badannya patah,” ungkapnya.

Melihat kejadian itu, sejumlah warga yang berada di lokasi langsung berhamburan ke TKP untuk melihat secara langsung. Warga yang kesal sempat melempari kaca depan bus. Saat warga mulai banyak di lokasi, sopir bus langsung melarikan diri karena takut dimassa.

Tak berapa lama kemudian, unit lalulintas Polsek Patumbak langsung turun ke lokasi. Setelah mendapat laporan warga kalau sopir bus kabur,  polisi langsung melakukan pengejaran. Alhasil, sopir bus dapat ditangkap kembali di kawasan Jalan Tritura Medan. Mayat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pirngadi Medan untuk diotopsi. Sementara, anak korban yang selamat dibawa ke RS terdekat untuk perawatan.

Sopir bus, Mardiaman Purba (35) saat ditemui di Poslantas Polsek Patumbak mengakui kalau bus yang dikemudikannnya melawan arah.
“Ya, saya keluar dari POM bensin dan langsung melawan arah menuju Amplas. Saat di pertengahan tempat pemutaran, saya tidak melihat ada sepeda motor yang melintas. Saat itulah, sepeda motor langsung terlindas bus yang saya bawa,” akunya.

Dia juga mengaku, dirinya sempat melarikan diri sesaat setelah kejadian, karena takut diamuk massa.

“Saya melarikan diri karena takut dimassa. Soalnya sudah ramai warga berkumpul. Bus saya juga sempat dilempari sama warga,” katanya.
Sementara itu, Kanit Lantas Polsek Patumbak, AKP Imam mengatakan, kejadian itu berawal saat bus nekat melawan arah hendak menuju ke arah Amplas.
“Bus itu melawan arah. Saat di pertengahan jalan tempat pemutaran, bus menyenggol sepeda motor dan langsung melindasnya. Atas kejadian ini, pengendara sepeda motor tewas di lokasi,” ujar Imam.

Dikatakan Imam, atas kejadian ini pihaknya langsung mengamankan bus dan sepeda motor korban yang sudah rusak parah. Imam juga menyebutkan, kalau pihaknya sudah mengamankan sopir bus, yang sempat mencoba melarikan diri.

“Untuk saat ini kita amankan bus dan sepeda motor korban. Kami juga sudah mengamankan sopir bus. Nanti sepenuhnya kasus ini akan ditangani oleh Satlantas Polresta Medan,” tegasnya.

Imam menyebut, pihaknya sudah menyerahkan sopir bus ke Satlantas Polresta Medan untuk diproses.

“Ya, sopir bus sudah kami serahkan ke Polres. Untuk sementara, melihat kejadian ini, sopir bus bisa dikenakan pasal 310 ayat 3 UU No 22 Tahun 2009 tentang lalulintas. Yakni, kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang,” pungkasnya.

Sementara wanita yang berprofesi sebagai Ibu rumah tangga itu tewas dengan kondisi luka remuk di bagian dada, luka lecet di bagian tangan dan perut akibat terlindas ban milik bus tersebut. Anak korban, Rinaldi kritis dan masih mendapatkan perawatan di RSU Mitra Sejati Medan.

Sebelum kejadian korban bersama anaknya, mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi 3045 ACG usai mengambil uang di mesin ATM di kawasan Jalan Marindal.

“Sampai saat ini saya belum tahu kondisi anakku. Karena saat mendapat kabar, saya langsung menuju lokasi kejadian dan mengantarkan istri saya ke RS Pirngadi Medan,”ujar suami korban, Radil (45). (mag-12/uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/