32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Heboh… Bayi Dibuang di Depan Masjid

Foto: Hiras/PM Mayat bayi ditemukan dalam kardus di jalan Gaperta Medan.
Foto: Hiras/PM
Mayat bayi ditemukan dalam kardus di jalan Gaperta Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pembuangan bayi hasil hubungan gelap mulai marak di Medan. Setelah temuan orok di Jl. Pelajar Timur, Medan Area pada Senin (11/1) lalu, kemarin (14/1) sosok mayat bayi perempuan ditemukan di luar pagar Masjid Kauman Jalan Gaperta Depan Markas Kesdam I/BB.

Orang pertama yang menemukan bayi malang itu adalah Sardi (56) warga Jalan Garuda, Medan Sunggal sekitar jam 7 pagi. Katanya, pagi itu dia berniat olahraga usai memberesi jualannya tak jauh dari lokasi temuan.

Pas melintasi masjid Kauman, Sardi melihat benda terbungkus sarung terletak di luar pagar. Penasaran, dia pun membuka bungkusan secara berlahan. “Terkejut kali aku dek begitu tahu isi bungkusan itu ternyata bayi,” ujarnya.

Temuannya langsung diberitahu kepada warga sekitar. Melihat kerumunan warga, petugas yang sedang piket di pos jaga Kesdam I/BB langsung mendatangi TKP temuan.

Mengetahui ada bayi dibuang, petugas tersebut langsung menghubungi Polsek Medan Helvet. Selanjutnya, jasad bayi dibawa ke RS Bhayangkara Medan, guna kepentingan visum.

Namun untuk penyelidikan lebih lanjut, jasad kembali dibawa ke TKP. Dengan menggunakan anjing pelacak, upaya penelusuran jejak pelaku pun dilakukan. Sayangnya, hingga berita diturunkan, identitas pelaku pembuang bayi belum diketahui.

PEMBUANG OROK BUNGKAM
Sementara itu, perihal kasus pembuangan orok di Jalan Pelajar Timur pekan lalu, wartawan menyambangi Elis br Manullang (22) di RS Bhayangkara, Kamis (14/1) pagi.

Wanita muda itu terlihat masih terbaring lemah dengan tangan terpasang infuse di ruang Tulip 4, kamar R.E, ditemani seorang keluarganya.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, beberapa pertanyaan pun dilemparkan kru kepada Elis, namun tak satu pun dijawabnya. Tak lama, seorang polisi datang dan menyarankan agar meminta izin perawat.

Perawat ruang tahanan bernama Elfrina menyuruh wartawan agar minta izin. “Minta izin aja langsung sama dokternya bang, kami gak bisa kasih izin,” ujarnya.

Sayang, dokter yang menangani Elis sedang rapat. (cr-8/riz/ras)

Foto: Hiras/PM Mayat bayi ditemukan dalam kardus di jalan Gaperta Medan.
Foto: Hiras/PM
Mayat bayi ditemukan dalam kardus di jalan Gaperta Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pembuangan bayi hasil hubungan gelap mulai marak di Medan. Setelah temuan orok di Jl. Pelajar Timur, Medan Area pada Senin (11/1) lalu, kemarin (14/1) sosok mayat bayi perempuan ditemukan di luar pagar Masjid Kauman Jalan Gaperta Depan Markas Kesdam I/BB.

Orang pertama yang menemukan bayi malang itu adalah Sardi (56) warga Jalan Garuda, Medan Sunggal sekitar jam 7 pagi. Katanya, pagi itu dia berniat olahraga usai memberesi jualannya tak jauh dari lokasi temuan.

Pas melintasi masjid Kauman, Sardi melihat benda terbungkus sarung terletak di luar pagar. Penasaran, dia pun membuka bungkusan secara berlahan. “Terkejut kali aku dek begitu tahu isi bungkusan itu ternyata bayi,” ujarnya.

Temuannya langsung diberitahu kepada warga sekitar. Melihat kerumunan warga, petugas yang sedang piket di pos jaga Kesdam I/BB langsung mendatangi TKP temuan.

Mengetahui ada bayi dibuang, petugas tersebut langsung menghubungi Polsek Medan Helvet. Selanjutnya, jasad bayi dibawa ke RS Bhayangkara Medan, guna kepentingan visum.

Namun untuk penyelidikan lebih lanjut, jasad kembali dibawa ke TKP. Dengan menggunakan anjing pelacak, upaya penelusuran jejak pelaku pun dilakukan. Sayangnya, hingga berita diturunkan, identitas pelaku pembuang bayi belum diketahui.

PEMBUANG OROK BUNGKAM
Sementara itu, perihal kasus pembuangan orok di Jalan Pelajar Timur pekan lalu, wartawan menyambangi Elis br Manullang (22) di RS Bhayangkara, Kamis (14/1) pagi.

Wanita muda itu terlihat masih terbaring lemah dengan tangan terpasang infuse di ruang Tulip 4, kamar R.E, ditemani seorang keluarganya.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, beberapa pertanyaan pun dilemparkan kru kepada Elis, namun tak satu pun dijawabnya. Tak lama, seorang polisi datang dan menyarankan agar meminta izin perawat.

Perawat ruang tahanan bernama Elfrina menyuruh wartawan agar minta izin. “Minta izin aja langsung sama dokternya bang, kami gak bisa kasih izin,” ujarnya.

Sayang, dokter yang menangani Elis sedang rapat. (cr-8/riz/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/