“Pada skala III-IV MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah oleh masyarakat, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Gempabumi dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi,” ungkapnya.
Atas kondisi ini, ia mengingatkan agar masyarakat selalu tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG. “Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Sumatera Utara dan sekitarnya dihimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.
Diketahui, gempa bumi kembali mengguncang Sumatera Utara pada Selasa dini hari kemarin. Data dari BMKG menyebutkan gempa pertama terjadi pada pukul 00.11.19 berkekuatan 4,6 SR dengan pusat gempa pada 3.34 LU, 98.61 BT (13 km Barat Daya Kab-Deliserdang-Sumut) dengan kedalaman 10 km. Disusul pukul 03.35 WIB dengan kedalaman 10 km (23 km Barat Daya-Deliserdang-Sumut).
Intensnya gempa yang belakangan ini terjadi di Kota Medan, mendapat perhatian serius Pemko Medan. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, pada Kamis (16/2) besok akan melakukan sosialisasi gempa ke sekolah-sekolah di Medan. “Sebagai contoh kita akan gelar sosialisasi ini ke Sekolah Siti Hajar di Jalan Setiabudi, supaya para siswa memahami cara antisipasi saat terjadi gempa,” kata Kepala BPBD Medan Arjuna Sembiring, di gedung dewan, kemarin.
Selain itu Arjuna menyebutkan, melalui koordinasi dengan BMKG dan Basarnas dalam memberikan informasi cepat seputar bencana gempa kepada masyarakat. “Sosialisasi ini juga akan kami tingkatkan dengan BPBD provinsi serta Basarnas,” katanya.
Ia menjelaskan, pemahaman ini akan diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki kantor dengan bangunan tinggi. “Begitu juga di hotel-hotel, jadi ada semacam pengarahanlah. Ada informasi awal yang disampaikan, kalau pintu keluar ditunjukkan dari sini, misalnya, ya seperti itu kira-kira,” jelasnya.
Sejauh ini, ungkap Arjuna, pihaknya belum ada menerima informasi kerusakan bangunan terkait gempa di Kota Medan. “Belum, belum ada kita lihat. Tetapi namanya bencana wajib kita antisipasi,” katanya.