32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Tak Ada Kerusakan Gempa Madina

Gempa-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Gempa 5,2 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Kamis (25/5) pukul 17.45 WIB tidak menimbulkan kerusakan. Gempa tersebut hanya terjadi dengan kedalam epicentrum 5,8 kilometer (km) 64 kilometer.

Menurut Kabid Data dan Informasi BMKG, Syahnan, menerangkan episenter terletak pada koordinat 0.36 LU dan 98.88 BT, tepatnya di laut pada jarak 68 kilometer arah Barat Daya Mandailing Natal.

Diterangkan, efek gempa bumi yang didasarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG menunjukkan bahwa wilayah terdampak gempabumi tersebut antara lain Madina, Lambak, dan Pulau Tanabala yang dirasakan pada skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. “Karena hiposenter berada di kedalaman 64 kilometer maka gempabumi ini disebut sebagai gempa bumi menengah. Tidak menimbulkan kerusakan yang cukup kuat,” kata Syahnan.

Ditanya apakah akan ada gempan susulan, dia mengatakan belum diketahui apakah akan ada gempa susulan. “Begitupun kita akan terus memberikan laporan bila ada gempa susulan,” ujarnya.

Dari hasil pemodelan katanya gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

“Untuk itu kepada warga di pesisir barat Mandailing Natal, Pulau Tanabala dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” pungkas Syahnan. (dvs/azw)

Gempa-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Gempa 5,2 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Kamis (25/5) pukul 17.45 WIB tidak menimbulkan kerusakan. Gempa tersebut hanya terjadi dengan kedalam epicentrum 5,8 kilometer (km) 64 kilometer.

Menurut Kabid Data dan Informasi BMKG, Syahnan, menerangkan episenter terletak pada koordinat 0.36 LU dan 98.88 BT, tepatnya di laut pada jarak 68 kilometer arah Barat Daya Mandailing Natal.

Diterangkan, efek gempa bumi yang didasarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG menunjukkan bahwa wilayah terdampak gempabumi tersebut antara lain Madina, Lambak, dan Pulau Tanabala yang dirasakan pada skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. “Karena hiposenter berada di kedalaman 64 kilometer maka gempabumi ini disebut sebagai gempa bumi menengah. Tidak menimbulkan kerusakan yang cukup kuat,” kata Syahnan.

Ditanya apakah akan ada gempan susulan, dia mengatakan belum diketahui apakah akan ada gempa susulan. “Begitupun kita akan terus memberikan laporan bila ada gempa susulan,” ujarnya.

Dari hasil pemodelan katanya gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

“Untuk itu kepada warga di pesisir barat Mandailing Natal, Pulau Tanabala dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” pungkas Syahnan. (dvs/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/