25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Poldasu Segera Sikat Jukir di Jalan Nasional

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Seorang juru parkir mengatur kendaraan yang hendak keluar di jalan Gatot Subroto Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemerintah Kota (Pemko) Medan, melalui Dinas Perhubungan, tidak pernah mengutip retribusi parkir dari kawasan Jalan Nasional di Medan sejak 2015 lalu. Sayangnya, justru itu dimanfaatkan juru parkir liar yang diduga dibekingi untuk mengutip uang parkir. Namun dalam waktu dekat Poldasu akan turun menertibkan jukir liar di wilayah jalan nasional ini.

Pasalnya, pengutipan parkir ilegal ini merupakan bentuk premanisme. “Kalau tidak ada retribusi atau pajaknya, kemudian Pemko Medan menyebut begitu jelas pengutipan parkir itu bentuk premanisme. Kita akan tindak tegas segera,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, kepada Sumut Pos, Minggu (14/5).

Dikatakannya, polisi saat ini sedang melakukan operasi cipta kondisi menyasar pada setiap penyakit masyarakat. Termasuk di dalamnya premanisme. “Ops ini sedang bergulir, untuk lebih jelasnya boleh ditanyakan ke polres terkait,” ujarnya.

Juru bicara Poldasu ini menilai, suburnya kutipan parkir itu bisa jadi didasari ketakutan masyarakat. Inilah yang disebut-sebut sebagaimana premanisme. “Untuk itu kita akan mengintensifkan rajia untuk menjaring dan menangkap pelaki premanisme karena itu salahsatu target juga, memberantas premanisme,” ungkapnya.

Diketahui, Dishub tidak melakukan pengutipan di ruas jalan nasional sejak 2015 lalu. Namun fenomena pengutipan oleh jukir liar pada jalan-jalan nasional masih saja terjadi hingga kini. Adapun di antara jalan nasional itu seperti Jalan Sisingamangaraja mulai dari simpang Jalan Tritura menuju Amplas. Kemudian Jalan Binjai yang sebagian wilayah Medan sampai kearah Stabat juga merupakan jalan nasional. Selanjutnya Jalan Yos Sudarso mulai dari jalan dekat Rumah Sakit Mata Friska sampai ke Belawan, serta Jalan Tritura sampai simpang Jalan Jamin Ginting dan Jalan Ngumban Surbakti/Ring Road.

Sementara itu, dalam waktu dekat Dinas Perhubungan Kota Medan juga akan mengoordinasikan giat penertiban tersebut kembali.

Kadishub Kota Medan Renward Parapat mengakui, pada pekan ini pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan internal jajaran dan pihak Satlantas Polrestabes Kota Medan. Namun mengenai jadwal kegiatan akan dilangsungkan, pria berkacamata ini belum dapat memastikan. “Ya, kita akan sesuaikan dulu waktunya dengan pihak kepolisian,” ujarnya via seluler.

Selain akan menyesuaikan waktu dengan pihak Satlantas, Renward mengungkapkan pihaknya coba memasukkan agenda penertiban jukir liar ini dengan operasi Patuh Toba 2017 yang tengah berjalan saat ini.”Kita akan koordinasikan dulu karena mereka yang punya jadwal kapan sosislisasi dan penindakannya. Jadi program penertiban jukir liar ini kita koordinasikan dulu,” paparnya.

Terpisah, Camat Medan Baru Illyan Chandra Simbolon mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memfokuskan kegiatan seputar penyakit masyarakat (pekat) menjelang bulan suci Ramadan. “Sepertinya untuk jukir liar dan parkir berlapis akan dilanjutkan kembali Lebaran, karena kita mau operasi pekat dulu,” katanya. (dvs/prn/ila)

 

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Seorang juru parkir mengatur kendaraan yang hendak keluar di jalan Gatot Subroto Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemerintah Kota (Pemko) Medan, melalui Dinas Perhubungan, tidak pernah mengutip retribusi parkir dari kawasan Jalan Nasional di Medan sejak 2015 lalu. Sayangnya, justru itu dimanfaatkan juru parkir liar yang diduga dibekingi untuk mengutip uang parkir. Namun dalam waktu dekat Poldasu akan turun menertibkan jukir liar di wilayah jalan nasional ini.

Pasalnya, pengutipan parkir ilegal ini merupakan bentuk premanisme. “Kalau tidak ada retribusi atau pajaknya, kemudian Pemko Medan menyebut begitu jelas pengutipan parkir itu bentuk premanisme. Kita akan tindak tegas segera,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, kepada Sumut Pos, Minggu (14/5).

Dikatakannya, polisi saat ini sedang melakukan operasi cipta kondisi menyasar pada setiap penyakit masyarakat. Termasuk di dalamnya premanisme. “Ops ini sedang bergulir, untuk lebih jelasnya boleh ditanyakan ke polres terkait,” ujarnya.

Juru bicara Poldasu ini menilai, suburnya kutipan parkir itu bisa jadi didasari ketakutan masyarakat. Inilah yang disebut-sebut sebagaimana premanisme. “Untuk itu kita akan mengintensifkan rajia untuk menjaring dan menangkap pelaki premanisme karena itu salahsatu target juga, memberantas premanisme,” ungkapnya.

Diketahui, Dishub tidak melakukan pengutipan di ruas jalan nasional sejak 2015 lalu. Namun fenomena pengutipan oleh jukir liar pada jalan-jalan nasional masih saja terjadi hingga kini. Adapun di antara jalan nasional itu seperti Jalan Sisingamangaraja mulai dari simpang Jalan Tritura menuju Amplas. Kemudian Jalan Binjai yang sebagian wilayah Medan sampai kearah Stabat juga merupakan jalan nasional. Selanjutnya Jalan Yos Sudarso mulai dari jalan dekat Rumah Sakit Mata Friska sampai ke Belawan, serta Jalan Tritura sampai simpang Jalan Jamin Ginting dan Jalan Ngumban Surbakti/Ring Road.

Sementara itu, dalam waktu dekat Dinas Perhubungan Kota Medan juga akan mengoordinasikan giat penertiban tersebut kembali.

Kadishub Kota Medan Renward Parapat mengakui, pada pekan ini pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan internal jajaran dan pihak Satlantas Polrestabes Kota Medan. Namun mengenai jadwal kegiatan akan dilangsungkan, pria berkacamata ini belum dapat memastikan. “Ya, kita akan sesuaikan dulu waktunya dengan pihak kepolisian,” ujarnya via seluler.

Selain akan menyesuaikan waktu dengan pihak Satlantas, Renward mengungkapkan pihaknya coba memasukkan agenda penertiban jukir liar ini dengan operasi Patuh Toba 2017 yang tengah berjalan saat ini.”Kita akan koordinasikan dulu karena mereka yang punya jadwal kapan sosislisasi dan penindakannya. Jadi program penertiban jukir liar ini kita koordinasikan dulu,” paparnya.

Terpisah, Camat Medan Baru Illyan Chandra Simbolon mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memfokuskan kegiatan seputar penyakit masyarakat (pekat) menjelang bulan suci Ramadan. “Sepertinya untuk jukir liar dan parkir berlapis akan dilanjutkan kembali Lebaran, karena kita mau operasi pekat dulu,” katanya. (dvs/prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/