28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Euforia Masyarakat Mulai Mengganggu Bandara Kualanamu

MEDAN-Euforia masyarakat yang tinggal di sekitar Bandara Kualanamu mulai mengganggu. Kesadaran masyarakat yang masih rendah, mulai membuat pengelola Bandara Kualanamu yakni PT Angkasa Pura II sedikit kesulitan. “Kita sadari tentang euforia tersebut. Tetapi, kita tidak bisa membiarkannya, karena kalau dibiarkan takutnya tidak terkendali, yang akibatnya merusak citra bandara dan Sumut sendiri,” ujar Airport Service Manager Bandara di Kualanamu, Ali Sofyan.

Ali menuturkan, kurangnya kesadaran masyarakat tersebut terjadi beberapa saat yang lalu. Dimana, masyarakat setempat membangun panggung di sekitar runway untuk melihat pesawat yang akan mendarat maupun yang akan terbang. Padahal, itu sangat menganggu dari sisi udara. “Bayangkan bila kita kebobolan. Bandara Kualanamu itu sangat luas, jadi kami benar-benar membutuhkan dorongan media untuk menyadarkan masyarakat karena Bandara Kualanamu ini yang pertama di Indonesia dan proyek besar,” tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, AP II sedang mempersiapkan diri untuk melakukan grand opening Bandara Kualanamu. Selama 2 hari berturut, rapat koordinasi ini menghitung apakah memungkinkan Bandara Kualanamu melakukan grand opening yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Kami terus melakukan rapat koordinasi (rakor) terkait dengan grand opening. Karena harapannya, saat grand tidak ada lagi kekurangan. Kita maunya, grand opening itu indah dan sempurna. Tidak ada lagi kekurangan dimana-mana. Karena ini berbeda saat soft operation kemarin,” ujarnya.

Dipaparkannya, soft operation dan grand opening berbeda. Jika soft opening hanya bagian operasional saja, namun grand opening semua bagian dalam bandara harus 100 persen beroperasiona.(ram)

MEDAN-Euforia masyarakat yang tinggal di sekitar Bandara Kualanamu mulai mengganggu. Kesadaran masyarakat yang masih rendah, mulai membuat pengelola Bandara Kualanamu yakni PT Angkasa Pura II sedikit kesulitan. “Kita sadari tentang euforia tersebut. Tetapi, kita tidak bisa membiarkannya, karena kalau dibiarkan takutnya tidak terkendali, yang akibatnya merusak citra bandara dan Sumut sendiri,” ujar Airport Service Manager Bandara di Kualanamu, Ali Sofyan.

Ali menuturkan, kurangnya kesadaran masyarakat tersebut terjadi beberapa saat yang lalu. Dimana, masyarakat setempat membangun panggung di sekitar runway untuk melihat pesawat yang akan mendarat maupun yang akan terbang. Padahal, itu sangat menganggu dari sisi udara. “Bayangkan bila kita kebobolan. Bandara Kualanamu itu sangat luas, jadi kami benar-benar membutuhkan dorongan media untuk menyadarkan masyarakat karena Bandara Kualanamu ini yang pertama di Indonesia dan proyek besar,” tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, AP II sedang mempersiapkan diri untuk melakukan grand opening Bandara Kualanamu. Selama 2 hari berturut, rapat koordinasi ini menghitung apakah memungkinkan Bandara Kualanamu melakukan grand opening yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Kami terus melakukan rapat koordinasi (rakor) terkait dengan grand opening. Karena harapannya, saat grand tidak ada lagi kekurangan. Kita maunya, grand opening itu indah dan sempurna. Tidak ada lagi kekurangan dimana-mana. Karena ini berbeda saat soft operation kemarin,” ujarnya.

Dipaparkannya, soft operation dan grand opening berbeda. Jika soft opening hanya bagian operasional saja, namun grand opening semua bagian dalam bandara harus 100 persen beroperasiona.(ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/