30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Polsuska dan Keluarga Kolonel DN Lintang Ricuh

Foto: Well/PM Rumah kediaman yang menjadi rebutan antara PT KAI dengan
Foto: Well/PM
Rumah kediaman yang menjadi rebutan antara PT KAI dengankeluarga Kolonel DN Lintang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Situasi di Jl. Kemuning, Kec. Medan Timur, mendadak ramai, Kamis (14/8) pagi. Pasalnya, di lokasi tersebut terjadi keributan saling klaim kepemilikan bangunan antara PT KAI dengan keluarga alm (purn) Kolonel DN Lintang. Situasi makin memanas dan ricuh saat puluhan polisi khusus kereta api (Polsuska) datang ke lokasi dan mencoba menguasai salah satu rumah yang masih ditempati oleh keluarga dari alm (purn) Kolonel DN Lintang.

Info dihimpun di lokasi, Sondakh Sari Lintang yang menempati rumah yang diklaim PT KAI sebagai asetnya, tetap bersikeras dan menolak angkat kaki dengan alasan bangunan rumah dan tanah tersebut merupakan rumah dinas untuk almarhum orang tua mereka.

“Kita punya surat yang ditandatangi oleh Mantan Pangdam Kodam I/BB tahun 1982, Brigjen Edy Sudrajat yang menyatakan rumah dan tanah itu ditempati bapak (Kolonel DN Lintang) untuk rumah dinas TNI AD,” sebut Sondakh.

Lantaran terus bersikeras dan menolak meninggalkan rumah, Polsuska pun mengambil tindakan dengan menggembok jerjak pintu rumah bernomor 27 tersebut. Otomatis, Sondakh bersama beberapa anggota keluarganya pun terkurung di dalam rumah. Tak lama setelah Sondakh dan keluarganya terkurung, beberapa personel Polresta Medan dan Polsek Medan Timur turun ke lokasi dan membuka jerjak rumah Sondakh yang tergembok.

Setelah pintu dibuka, petugas pun masuk ke dalam dan sempat berbincang-bincang. Tak lama berada di dalam, salah seorang personel pun keluar menjumpai pihak PT KAI guna mengajak masuk ke dalam melakukan mediasi. Dan hingga berita ini diturunkan, pihak PT KAI masih berunding di dalam rumah bersama polisi dan keluarga alm (purn) Kolonel DN Lintang.

Setelah dilakukan mediasi, perlahan warga membubarkan diri, dan situasi kembali kondusif.

Humas PT KAI divre Sumut Jaka Jakarsih belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut, telepon selulernya tak aktif saat hendak dihubungi ini. (wel/deo)

Foto: Well/PM Rumah kediaman yang menjadi rebutan antara PT KAI dengan
Foto: Well/PM
Rumah kediaman yang menjadi rebutan antara PT KAI dengankeluarga Kolonel DN Lintang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Situasi di Jl. Kemuning, Kec. Medan Timur, mendadak ramai, Kamis (14/8) pagi. Pasalnya, di lokasi tersebut terjadi keributan saling klaim kepemilikan bangunan antara PT KAI dengan keluarga alm (purn) Kolonel DN Lintang. Situasi makin memanas dan ricuh saat puluhan polisi khusus kereta api (Polsuska) datang ke lokasi dan mencoba menguasai salah satu rumah yang masih ditempati oleh keluarga dari alm (purn) Kolonel DN Lintang.

Info dihimpun di lokasi, Sondakh Sari Lintang yang menempati rumah yang diklaim PT KAI sebagai asetnya, tetap bersikeras dan menolak angkat kaki dengan alasan bangunan rumah dan tanah tersebut merupakan rumah dinas untuk almarhum orang tua mereka.

“Kita punya surat yang ditandatangi oleh Mantan Pangdam Kodam I/BB tahun 1982, Brigjen Edy Sudrajat yang menyatakan rumah dan tanah itu ditempati bapak (Kolonel DN Lintang) untuk rumah dinas TNI AD,” sebut Sondakh.

Lantaran terus bersikeras dan menolak meninggalkan rumah, Polsuska pun mengambil tindakan dengan menggembok jerjak pintu rumah bernomor 27 tersebut. Otomatis, Sondakh bersama beberapa anggota keluarganya pun terkurung di dalam rumah. Tak lama setelah Sondakh dan keluarganya terkurung, beberapa personel Polresta Medan dan Polsek Medan Timur turun ke lokasi dan membuka jerjak rumah Sondakh yang tergembok.

Setelah pintu dibuka, petugas pun masuk ke dalam dan sempat berbincang-bincang. Tak lama berada di dalam, salah seorang personel pun keluar menjumpai pihak PT KAI guna mengajak masuk ke dalam melakukan mediasi. Dan hingga berita ini diturunkan, pihak PT KAI masih berunding di dalam rumah bersama polisi dan keluarga alm (purn) Kolonel DN Lintang.

Setelah dilakukan mediasi, perlahan warga membubarkan diri, dan situasi kembali kondusif.

Humas PT KAI divre Sumut Jaka Jakarsih belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut, telepon selulernya tak aktif saat hendak dihubungi ini. (wel/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/