25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Olala… Calhaj Asal Sidimpuan Kabur Manjat Tembok

Lebih lanjut, Basyrah mengaku pihaknya sudah menghubungi anak RSL. Disebut Basyrah, untuk pemberangkatan RSL, pihaknya menunggu keputusan Bidang Haji PPIH Embarkasi Medan. Namun diakui Basyrah jika kemungkinan untuk RSL berangkat, sangat kecil. Oleh karena itu, disebut Basyrah kalau pihaknya akan mengamankan barang bawaan milik RSL terlebih dahulu, agar tidak sulit dicari, jika memang RSL harus batal berangkat.

” Memang waktu mendaftar dulu, dia bersama dengan isterinya. Kabarnya tiga bulan lalu istrinya meninggal. Namun kalau soal pengganti isterinya itu, tidak ada karena gugur dengan otomatis, ” ujar Basyrah mengakhiri.

Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Medan, dr Aulianto menyebut jika RSL sangat kecil harapan untuk dapat berangkat ke Tanah Suci. Disebut Aulianto, ketika hendak sampai Rumah Sakit Haji Medan, RSL gelisah lagi saat di ambulans. Oleh karena itu, dikatakan Aulianto jika kondisi RSL itu, sulit bila tetap diberangkatkan ke Tanah Suci.

“Kalau kondisinya seperi itu. Payah di penerbangan dan Tanah Suci nanti. Tim medis cuma tiga saja untuk menangani 300 lebih jemaah, ” ujar Aulianto singkat.

Lebih lanjut, dikatakan Aulianto kondisi itu diperparah lagi dengan tidak adanya pendamping RSL. Dengan begitu, disebut Aulianto kalau RSL belum dapat disebut aman untuk berangkat ke Tanah Suci.

Disinggung soal calon haji yang disorientasi, Aulianto mengatakan, jika saat ini tinggal RSL yang dirawat di Rumah Sakit Haji Medan. Untuk calon haji yang sebelumnya dinyatakan disorientasi dan dirawat di Rumah Sakit Haji Medan, NBM, sudah diberangkatkan ke Tanah Suci, bersama Kloter 5, Minggu (14/8) pagi.

Disebut Aulianto kalau NBM sudah sembuh. Dijelaskan Aulianto kalau NBM hanya terkena dehidrasi dan gangguan elektrolit saja. Sementara Calhaj lain yang juga sempat dinyatakan disorientasi, GBH disebut Aulianto sudah dijemput pihak keluarganya.

“Banyak faktor disorientasi. Memang paling parah adalah faktor usia. Selain itu, dikarenakan faktor dehidrasi atau gangguan elektrolit dan kelelahan, ” tandas Aulianto.

Sementara itu, Humas PPIH Embarkasi Medan, Imam Mulyati mengaku kalau NBM berangkat dengan Kloter 5, mengisi seat nomor 392. Selain NBM, dikatakan Imam calon haji eks kloter 2 yang berangkat bersama Kloter 5 adalah Mariani Misran Abdullah yang juga sempat dirawat di Rumah Sakit Haji Medan, karena sakit. Begitu juga dengan 3 Calhaj Kloter 3, Hailani Sufini Marpaung dan suaminya, Dahlawi Dollah Ritonga serta Habibah yang sempat terkendala visa, dikatakan Imam turut diberangkatkan bersama Kloter 5 Embarkasi Medan. (ain/adz)

Lebih lanjut, Basyrah mengaku pihaknya sudah menghubungi anak RSL. Disebut Basyrah, untuk pemberangkatan RSL, pihaknya menunggu keputusan Bidang Haji PPIH Embarkasi Medan. Namun diakui Basyrah jika kemungkinan untuk RSL berangkat, sangat kecil. Oleh karena itu, disebut Basyrah kalau pihaknya akan mengamankan barang bawaan milik RSL terlebih dahulu, agar tidak sulit dicari, jika memang RSL harus batal berangkat.

” Memang waktu mendaftar dulu, dia bersama dengan isterinya. Kabarnya tiga bulan lalu istrinya meninggal. Namun kalau soal pengganti isterinya itu, tidak ada karena gugur dengan otomatis, ” ujar Basyrah mengakhiri.

Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Medan, dr Aulianto menyebut jika RSL sangat kecil harapan untuk dapat berangkat ke Tanah Suci. Disebut Aulianto, ketika hendak sampai Rumah Sakit Haji Medan, RSL gelisah lagi saat di ambulans. Oleh karena itu, dikatakan Aulianto jika kondisi RSL itu, sulit bila tetap diberangkatkan ke Tanah Suci.

“Kalau kondisinya seperi itu. Payah di penerbangan dan Tanah Suci nanti. Tim medis cuma tiga saja untuk menangani 300 lebih jemaah, ” ujar Aulianto singkat.

Lebih lanjut, dikatakan Aulianto kondisi itu diperparah lagi dengan tidak adanya pendamping RSL. Dengan begitu, disebut Aulianto kalau RSL belum dapat disebut aman untuk berangkat ke Tanah Suci.

Disinggung soal calon haji yang disorientasi, Aulianto mengatakan, jika saat ini tinggal RSL yang dirawat di Rumah Sakit Haji Medan. Untuk calon haji yang sebelumnya dinyatakan disorientasi dan dirawat di Rumah Sakit Haji Medan, NBM, sudah diberangkatkan ke Tanah Suci, bersama Kloter 5, Minggu (14/8) pagi.

Disebut Aulianto kalau NBM sudah sembuh. Dijelaskan Aulianto kalau NBM hanya terkena dehidrasi dan gangguan elektrolit saja. Sementara Calhaj lain yang juga sempat dinyatakan disorientasi, GBH disebut Aulianto sudah dijemput pihak keluarganya.

“Banyak faktor disorientasi. Memang paling parah adalah faktor usia. Selain itu, dikarenakan faktor dehidrasi atau gangguan elektrolit dan kelelahan, ” tandas Aulianto.

Sementara itu, Humas PPIH Embarkasi Medan, Imam Mulyati mengaku kalau NBM berangkat dengan Kloter 5, mengisi seat nomor 392. Selain NBM, dikatakan Imam calon haji eks kloter 2 yang berangkat bersama Kloter 5 adalah Mariani Misran Abdullah yang juga sempat dirawat di Rumah Sakit Haji Medan, karena sakit. Begitu juga dengan 3 Calhaj Kloter 3, Hailani Sufini Marpaung dan suaminya, Dahlawi Dollah Ritonga serta Habibah yang sempat terkendala visa, dikatakan Imam turut diberangkatkan bersama Kloter 5 Embarkasi Medan. (ain/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/