LABUHAN, SUMUTPOS.CO – Jam operasi lapo tuak yang hanya sampai pukul 02.00 WIB membuat Limson Simbolon (49) tak puas. Tuak belum membuatnya mabuk. Merasa kentang alias kena tanggung, dia pindah ke kafe. Apa lacur, begitu pulang dari kafe dia nabrak pohon. Nyawa pun melayang.
Pohon yang ditabrak Simbolon adalah pohon mahoni. Letaknya di Jalan KL Yos Sudarso, Km 16, Simpang Aloha, Kecamatan Medan Labuhan. Tabrakan tunggal ini terjadi pada Minggu (14/8) pukul 04.30 WIB.
Nyawa bapak satu anak yang bekerja di Expedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) Container Belawan ini tewas dengan kondisi kepala pecah. Diapun langsung dievakuasi ke RSU dr Pirngadi Medan.
Ceritanya, sebelum tewas, warga Jalan Jermal Raya, Lorong Sekolah, Komplek Baru, Sei Mati, Medan Labuhan itu sempat minum tuak di Lapo Blak di Sei Mati. Karena malam itu lapo tuak tutup lebih awal sekitar pukul 02.00 WIB, korban memilih untuk nyambung minum ke Cafe Rio di Pasar 7, Labuhan Deli. Setelah puas menenggak minuman keras di kafe kawasan kebun sawit itu, korban pulang seorang diri mengendarai sepeda motor.
Saat melintas di lokasi, korban diduga tak mampu mengendalikan kendaraannya. Dia menabrak pohon mahoni yang berada di kiri badan jalan. Akibatnya, kepala korban pecah. Warga sekitar dan pengendara yang melintas mengetahui kecelakaan itu heboh. Kejadian itu langsung diberitahukan kepada polisi. Petugas Satlantas Polsek Medan Labuhan datang ke lokasi melakukan olah TKP.
Jenazah korban langsung dievakuasi ke rumah sakit, setelah dicek identitasnya, polisi menghubungi pihak keluarga. Pihak keluarga pun menjemput jenazah korban untuk dibawa pulang ke rumah duka. “Tadi subuh (kemarin, Red), korban itu sudah dalam keadaan ngantam pohon,” kata warga sekitar lokasi kejadian.
Terpisah, Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan, AKP SR Sihite dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP. “Jenazahnya sudah disemayamkan pihak keluarga, barang bukti sudah kita amankan,” kata Sihite. (ril/rbb)