MEDAN, SUMUTPOS.CO – Situasi di Polresta Medan mendadak heboh. Briptu Ehlan Alfariz, datang dan mencak-mencak karena laporannya yang menjadi korban pengeroyokan, tak ada tindaklanjutnya, Senin (14/9) jam 17.00 WIB
Aksi Alfariz menjadi tontonan puluhan petugas dari Sat Narkoba, Propam Polresta, serta beberapa pengunjung dan warga dari Jl Hm Said, Kel Durian, Kec Medan Timur.
“Kenapa laporan saya belum diproses. Tangkap pelakunya, tapi kalian polisi, tangkaplah,” ungkap Alfariz, sembari menjerit.
Alfariz terus berteriak, jika saksi yang dihadirkan para pelaku dalam membuat laporan ke Propam Polresta Medan palsu. “Kenapa laporan mereka (pelaku) langsung ditanggapi, sementara saya yang dibacok tak kunjung ditangkap pelakunya? Sorry, saya tak ada uang untuk menyogok kalian (polisi),” kesal Alfariz sembari meneteskan air mata.
“Bu, Pak, kalian kan polisi, tangkaplah pelakunya. Anakku ditabrak dan dipukul, apa yang harus saya lakukan lagi. Tolonglah tangkap pelakunya,” ucap Alfariz lagi.
Merasa ucapannya tak kunjung ditanggapi, Alfariz pun semakin kesal dan menjerit, sehingga seisi Polresta Medan pun keluar menonton Alfariz. Alfaris pun mengeluarkan kata-kata kotor kepada para polisi di Polresta Medan. “Apa kau… mau ko tembak aku, tembaklah. Kalian memang polisi anjxxx kelen,” maki Alfariz pada petugas.
Tak lama memaki-maki, rombongan Kabag Sumda, Kompol Sonny Siregar, dan Kasi Propam, AKP Iskandar pun tiba. Selanjutnya Alfariz pun diamankan ke ruangan Kasi Propam Polresta Medan guna diberi penjelasan.
Sementara Kanit Pidum Polresta Medan, AKP Bayu Putra Samara saat dikonfirmasi mengaku sudah memproses laporan Alfariz. “Kasusnya sudah P21. Mungkin Rabu akan kita limpahkan tahap 2 ke jaksa,” terangnya.
Menurut informasi, Alfariz yang datang bersama istri dan ketiga anaknya ke Polresta Medan guna menanyakan kelanjutan laporannya yang menjadi korban pengeroyokan oleh beberapa warga Tionghoa di Polonia, Kec Medan Polonia, 14 Maret 2015 lalu. (riz/han)