31.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Desember 2018 bisa beroperasi, Jalur Layang KA Rampung 91 Persen

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Jalur layang: Jalur layang kereta api yang melintang di atas ruas jalan salah satu Kota Medan. Akhir Desember 2018 jalur layang kereta api Medan-Kualanamu sudah siap beroperasi.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akhir Desember 2018 jalur layang kereta api Medan-Kualanamu sudah siap beroperasi. Saat ini pengerjaannya sudah mencapai 91 persen.

Baltek Perkeretaapian memang menargetkan pengerjaan bisa diselesaikan pada akhir tahun ini. Dan saat ini tengah melakukan penyelesaian box grider dan pemasangan bantal rel dari Stasiun Medan ke Mandala. “Selain penyelesaian pemasangan box grider dan PCI grider, saat ini rel, bantalan dan batu balas sudah mulai pengerjaan untuk diselesaikan,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Baltek Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan didampingi Humas Manageer PT KAI Divre I Sumut, Ilud Siregar, Kamis (13/9).

Menurutnya, saat ini yang belum selesai yaitu di Stasiun Medan, dan untuk pemasangan rel juga masih sekitar 5 kilometer lagi dan ada beberapa span atau tiang pemancang lagi yang belum diselesaikan.

Diungkapkannya, ada sekitar 213 tiang pancang yang akan dibangun dan saat ini lebih kurang tersisa 51 tiang pemancang lagi yang belum dibangun dan akan segera dibangun. “Untuk saat ini, kendala pengerjaan jalur layang tersebut tidak ada dan masih sesuai waktu yang telah ditentukan. Sisa pengerjaan sekitar 9 persen akan terus dikerjakan serta ditarget selesai dalam waktu empat bulan ke depan atau Desember semua pengerjaan sudah bisa selesai dan bisa digunakan,” terangnya.

Jalur kereta api yang ada saat ini, jelas Fakhrul, nantinya akan tetap digunakan. Hanya saja, dengan adanya jalur layang maka akan bisa meminimalisir kemacetan di inti Kota Medan karena kedua jalur sudah bisa digunakan.

Selain itu, Baltek Perkeretaapian juga tengah melakukan pengerjaan untuk pembangunan stasiun bagi kereta api layang atau kereta api Rallink Indonesia yang sering disebut dengan kereta api bandara. “Iya, termasuk juga melakukan pembangunan Depo yang ada di Pulo Brayan. Kita lagi kejar progres semua untuk penyelesaian pengerjaannya,” tegas Fakhrul.

Untuk Stasiun Bandara Kualanamu, disebutnya tidak ada pengerjaan. Karena sudah ada stasiun sebelum jalur layang kereta api itu dibangun. “Untuk Stasiun Kualanamu kan sudah selesai. Kita nggak ada pekerjaan di situ,” ungkap Fakhrul.

Dia menambahkan, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara juga melakukan in schedule untuk hal-hal menjadi kendala. Namun, Fakhrul enggan membeberkan apa kendala tersebut.

Untuk jalur layang kereta api Medan-Binjai. Fakhrul enggan memberikan penjelasan secara detail.”Anggaran belum ada. Jadi, belum bias mengasih penjelasan,” pungkasnya.(gus)

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Jalur layang: Jalur layang kereta api yang melintang di atas ruas jalan salah satu Kota Medan. Akhir Desember 2018 jalur layang kereta api Medan-Kualanamu sudah siap beroperasi.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akhir Desember 2018 jalur layang kereta api Medan-Kualanamu sudah siap beroperasi. Saat ini pengerjaannya sudah mencapai 91 persen.

Baltek Perkeretaapian memang menargetkan pengerjaan bisa diselesaikan pada akhir tahun ini. Dan saat ini tengah melakukan penyelesaian box grider dan pemasangan bantal rel dari Stasiun Medan ke Mandala. “Selain penyelesaian pemasangan box grider dan PCI grider, saat ini rel, bantalan dan batu balas sudah mulai pengerjaan untuk diselesaikan,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Baltek Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan didampingi Humas Manageer PT KAI Divre I Sumut, Ilud Siregar, Kamis (13/9).

Menurutnya, saat ini yang belum selesai yaitu di Stasiun Medan, dan untuk pemasangan rel juga masih sekitar 5 kilometer lagi dan ada beberapa span atau tiang pemancang lagi yang belum diselesaikan.

Diungkapkannya, ada sekitar 213 tiang pancang yang akan dibangun dan saat ini lebih kurang tersisa 51 tiang pemancang lagi yang belum dibangun dan akan segera dibangun. “Untuk saat ini, kendala pengerjaan jalur layang tersebut tidak ada dan masih sesuai waktu yang telah ditentukan. Sisa pengerjaan sekitar 9 persen akan terus dikerjakan serta ditarget selesai dalam waktu empat bulan ke depan atau Desember semua pengerjaan sudah bisa selesai dan bisa digunakan,” terangnya.

Jalur kereta api yang ada saat ini, jelas Fakhrul, nantinya akan tetap digunakan. Hanya saja, dengan adanya jalur layang maka akan bisa meminimalisir kemacetan di inti Kota Medan karena kedua jalur sudah bisa digunakan.

Selain itu, Baltek Perkeretaapian juga tengah melakukan pengerjaan untuk pembangunan stasiun bagi kereta api layang atau kereta api Rallink Indonesia yang sering disebut dengan kereta api bandara. “Iya, termasuk juga melakukan pembangunan Depo yang ada di Pulo Brayan. Kita lagi kejar progres semua untuk penyelesaian pengerjaannya,” tegas Fakhrul.

Untuk Stasiun Bandara Kualanamu, disebutnya tidak ada pengerjaan. Karena sudah ada stasiun sebelum jalur layang kereta api itu dibangun. “Untuk Stasiun Kualanamu kan sudah selesai. Kita nggak ada pekerjaan di situ,” ungkap Fakhrul.

Dia menambahkan, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara juga melakukan in schedule untuk hal-hal menjadi kendala. Namun, Fakhrul enggan membeberkan apa kendala tersebut.

Untuk jalur layang kereta api Medan-Binjai. Fakhrul enggan memberikan penjelasan secara detail.”Anggaran belum ada. Jadi, belum bias mengasih penjelasan,” pungkasnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/