MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara, merazia 3 tempat hiburan malam masing-masing Equator dan Zodiac di Hotel Soechi Jl. Cirebon, Kecamatan Medan Kota, serta Kingdom Coffe di Jl. Gudang Kecamatan Medan Barat, Sabtu (13/12) malam.
Hasilnya, 47 orang yang positif mengkonsumsi narkoba diboyong ke Mapolda Sumut. Namun, dalam razia itu, polisi tidak menemukan barang bukti narkoba. “Begitu kita masuk, langsung belarian mereka. Namun, yang berhasil kita tangkap, langsung kita cek urinenya. Bagi yang positif, kita bawa untuk kita periksa,” ujar Kasubdit II Ditresnarkoba Poldasu, AKBP SOM Pardede ketika dikonfirmasi via telepon, Minggu (14/12) siang.
Lebih lanjut, perwira polisi dengan pangkat 2 melati di pundaknya itu menyebut kalau mereka yang terjaring itu, merupakan pengunjung dan pengelola tempat hiburan malam, mulai dari humas, asisten manejer sampai pada Disc Jokey (DJ) dan penari striptis. Dari pemeriksaan sementara pihaknya, disebutnya kalau mereka yang terjaring rata-rata mengkonsumsi narkoba jenis ekstasi.
“Mereka mengaku mendapat narkoba, dari tempat hiburan malam itu juga. Menurut mereka, narkoba itu diberi oleh sesama pengunjung. Namun mereka mengaku tidak mengenal orang yang memberi mereka narkoba itu,” lanjut SOM Pardede.
Oleh karena itu, dikatakan SOM Pardede kalau pihaknya memeriksa mereka yang terjaring itu, secara intensif. Disebutnya, pemeriksaan itu, untuk menyelidiki pengedar narkoba di tempat hiburan malam itu. “Kaget juga saya waktu di Kingdom itu. Selain striptis, ada kamar-kamar di sekat-sekat juga. Tidak kita duga kalau tempat itu sebebas itu,” tandas SOM mengakhiri.
Sementara itu, informasi diterima, yang terjaring razia itu diantaranya Andre (Humas Kingdom Coffe), Likcing Drani alias Aci (Asisten Manejer Zodiac), Aliya (DJ Kingdom Coffe), Muslim (DJ Equator) dan Elic Partiwi (DJ Equator). Begitu juga dengan 2 orang penari Striptis di Kingdom Coffe bernama Indah dan Ferli turut terjaring dalam razia itu. Sementara Menejer Equator yang disebut bernama Anton, berhasil melarikan diri.
“Kami dibayar Rp750 ribu per orang. Kami diajak sama Yogi, Kordinator Talent Kingdom Coffe. Namun kami baru sekali ini Pak, ” ungkap Indah di Mapoldasu.
Sementara, petugas yang ikut menangkap dua orang penari telanjang dari Kingdom Coffee juga kaget. “Kami tidak menyangka tempat itu ada penari telanjangnya, karena di depannya hanya tempat duduk-duduk minum kopi. Di dalam juga ada Spa,” beber bintara tersebut.
Pantauan POSMETRO, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang yang terjaring razia. Sementara itu, kerabat terlihat berdatangan untuk melihat dan memberi makanan.(smg/gib/trg)