25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Ada Distributor Enggan Beberkan Stok Beras

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional dan distributor beras, Kamis (13/12) pagi. Sidak yang dipimpin Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap didampingi Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Bukhori serta instansi terkait menemukan distributor yang enggan menunjukkan stok untuk keperluan Natal dan Tahun Baru.

“Dalam rangka menghadapi hari besar seperti Natal dan Tahun Baru, kebutuhan bahan pangan biasanya meningkat. Hal itu juga akan mempengaruhi harga. Oleh karena itu, kita memantau ketersediaan sehingga pemerintah dapat menentukan langkah,” kata Muslim.

Amatan Sumut Pos sidak dimulai dari pusat pasar. Sejumlah pedagang didata dan ditanyai seputar harga serta stok. Dari para pedagang itu diketahui sejumlah kebutuhan pokok sedikit mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami menurun. “Untuk stok masih aman pak, barang masih ada aja, kalau permintaan belum meningkat,” jawab seorang pedagang.

Setelahe meninjau di pusat pasar, tim bergerak menuju Jalan Sibayak untuk meninjau beras. Diketahui juga harga dan stok beras masih aman. Bahkan, beberapa distributor mengaku memiliki stok sebanyak permintaan. Hal tersebut dikatakan mereka karena menurunnya penjualan. Untuk harga, disebut mereka belum ada kenaikan.

“Pokoknya stok cukup. Berapa saja yang saya minta dari kilang selalu ada,” kata seorang distributor singkat.

Sementara itu, saat tim mengunjungi satu distributor di Jalan Sibayak, pihak distributor enggan menyampaikan stok beras yang dimilikinya. Tim sempat curiga. Namun tim tetap bertanya dengan baik, tapi sang distributor tetap tidak mau memberitahukan jumlah stok beras yang dimiliki. Selain itu tim juga menemukan kelapa kemasan yang diduga impor dari ruku bernomor 56 tersebut.

“Ada peraturan Menteri Perdagangan bahwa stok harus disampaikan. Kalau tidak itu mengindikasikan penimbunan. Kita akan laporkan ke polisi soal hal ini, agar polisi yang bertindak, karena polisi termasuk dalam Satgas Pangan juga,” tegas Muslim.

Disinggung soal hasil sidak, Muslim menyebut stok bahan pangan masih aman. Begitu juga dengan harga, diakui Muslim masih stabil.

Kendati begitu, Muslim mengingatkan untuk membeli bahan pangam sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan. Karena membeli bahan pangan yang berlebihan dapat mengganggu stabilitas harga.(ain/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional dan distributor beras, Kamis (13/12) pagi. Sidak yang dipimpin Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap didampingi Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Bukhori serta instansi terkait menemukan distributor yang enggan menunjukkan stok untuk keperluan Natal dan Tahun Baru.

“Dalam rangka menghadapi hari besar seperti Natal dan Tahun Baru, kebutuhan bahan pangan biasanya meningkat. Hal itu juga akan mempengaruhi harga. Oleh karena itu, kita memantau ketersediaan sehingga pemerintah dapat menentukan langkah,” kata Muslim.

Amatan Sumut Pos sidak dimulai dari pusat pasar. Sejumlah pedagang didata dan ditanyai seputar harga serta stok. Dari para pedagang itu diketahui sejumlah kebutuhan pokok sedikit mengalami kenaikan dan ada juga yang mengalami menurun. “Untuk stok masih aman pak, barang masih ada aja, kalau permintaan belum meningkat,” jawab seorang pedagang.

Setelahe meninjau di pusat pasar, tim bergerak menuju Jalan Sibayak untuk meninjau beras. Diketahui juga harga dan stok beras masih aman. Bahkan, beberapa distributor mengaku memiliki stok sebanyak permintaan. Hal tersebut dikatakan mereka karena menurunnya penjualan. Untuk harga, disebut mereka belum ada kenaikan.

“Pokoknya stok cukup. Berapa saja yang saya minta dari kilang selalu ada,” kata seorang distributor singkat.

Sementara itu, saat tim mengunjungi satu distributor di Jalan Sibayak, pihak distributor enggan menyampaikan stok beras yang dimilikinya. Tim sempat curiga. Namun tim tetap bertanya dengan baik, tapi sang distributor tetap tidak mau memberitahukan jumlah stok beras yang dimiliki. Selain itu tim juga menemukan kelapa kemasan yang diduga impor dari ruku bernomor 56 tersebut.

“Ada peraturan Menteri Perdagangan bahwa stok harus disampaikan. Kalau tidak itu mengindikasikan penimbunan. Kita akan laporkan ke polisi soal hal ini, agar polisi yang bertindak, karena polisi termasuk dalam Satgas Pangan juga,” tegas Muslim.

Disinggung soal hasil sidak, Muslim menyebut stok bahan pangan masih aman. Begitu juga dengan harga, diakui Muslim masih stabil.

Kendati begitu, Muslim mengingatkan untuk membeli bahan pangam sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan. Karena membeli bahan pangan yang berlebihan dapat mengganggu stabilitas harga.(ain/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/