25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Terpapar Nitrogen Cair, Anak Jangan Dipaksa Muntah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – ORANGTUA harus ekstra hati-hati saat menghadapi anak yang terpapar nitrogen cair yang ada dalam pangan olahan. Jangan panik dan asal beri pertolongan pertama karena berisiko memperburuk kondisi anak.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya Robert Soetandio menyampaikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua saat anak terkena nitrogen cair dalam jajanan ciki ngebul. Apabila terkena di bagian kulit misalnya, baiknya langsung direndam air hangat. “Pindah ketempat yang hangat dan rendam area kulit yang terkena dengan air hangat,” ujarnya, kemarin (15/1). Hal ini guna meminimalisir risiko terbakar atau melepuh.

Kemudian, jika terlanjur tertelan, Robert mewanti-wanti agar orang tua tak memaksa anak memuntahkannya. Menurutnya, muntahannya berisiko tersedak masuk ke saluran nafas bawah seperti paru paru.

Orang tua juga dilarang keras memberikan karbon aktif seperti norit ketika muncul gejala pada pencernaan anak. “Reaksi kimianya membuat iritasi. Susu juga gak boleh,” tegasnya.

Ia meminta orang tau bergegas membawa sang buah hati ke rumah sakit. Dengan demikian, anak-anak bisa langsung mendapat pengobatan yang tepat.

Diakuinya, chikibul jadi jajanan kekinian lantaran dapat mengeluarkan asap yang berasal dari nitrogen cair. Di mana, nitrogen cair umum digunakan sebagai aditif pada makanan dan minuman untuk mendinginkannya dan menciptakan efek merokok yang estetis.

Namun, lanjut dia, yang perlu menjadi catatan, FDS (BPOM amerika) sejak 2018 telah mengeluarkan peringatan untuk menghindari makanan atau minuman yang disiapkan dengan menambahkan nitrogen cair.

Menurutnya, meski penelanan nitrogen cair jarang terjadi tetapi tetap dapat berisiko menyebabkan kerusakan parah pada saluran pencernaan. Kerusakan ini bisa berupa terperangkapnya udara dalam jumlah besar dalam rongga perut dan paru. “Akibatnya bisa terjadi peregangan organ paru atau pencernaan yang menyebabkan luka atau lubang pada usus atau lambung,” jelas dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Primaya Tangerang tersebut.

Selain itu, nitrogen cair ini juga berisiko menhebabkan luka bakar pada kulit dan jaringan dibawahnya akibat paparan suhu yang sangat dingin. Konsumen juga bisa mengalami sesak nafas apabila menghirup secara menerus asap yang dihasilkan. (mia/jpg)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – ORANGTUA harus ekstra hati-hati saat menghadapi anak yang terpapar nitrogen cair yang ada dalam pangan olahan. Jangan panik dan asal beri pertolongan pertama karena berisiko memperburuk kondisi anak.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya Robert Soetandio menyampaikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua saat anak terkena nitrogen cair dalam jajanan ciki ngebul. Apabila terkena di bagian kulit misalnya, baiknya langsung direndam air hangat. “Pindah ketempat yang hangat dan rendam area kulit yang terkena dengan air hangat,” ujarnya, kemarin (15/1). Hal ini guna meminimalisir risiko terbakar atau melepuh.

Kemudian, jika terlanjur tertelan, Robert mewanti-wanti agar orang tua tak memaksa anak memuntahkannya. Menurutnya, muntahannya berisiko tersedak masuk ke saluran nafas bawah seperti paru paru.

Orang tua juga dilarang keras memberikan karbon aktif seperti norit ketika muncul gejala pada pencernaan anak. “Reaksi kimianya membuat iritasi. Susu juga gak boleh,” tegasnya.

Ia meminta orang tau bergegas membawa sang buah hati ke rumah sakit. Dengan demikian, anak-anak bisa langsung mendapat pengobatan yang tepat.

Diakuinya, chikibul jadi jajanan kekinian lantaran dapat mengeluarkan asap yang berasal dari nitrogen cair. Di mana, nitrogen cair umum digunakan sebagai aditif pada makanan dan minuman untuk mendinginkannya dan menciptakan efek merokok yang estetis.

Namun, lanjut dia, yang perlu menjadi catatan, FDS (BPOM amerika) sejak 2018 telah mengeluarkan peringatan untuk menghindari makanan atau minuman yang disiapkan dengan menambahkan nitrogen cair.

Menurutnya, meski penelanan nitrogen cair jarang terjadi tetapi tetap dapat berisiko menyebabkan kerusakan parah pada saluran pencernaan. Kerusakan ini bisa berupa terperangkapnya udara dalam jumlah besar dalam rongga perut dan paru. “Akibatnya bisa terjadi peregangan organ paru atau pencernaan yang menyebabkan luka atau lubang pada usus atau lambung,” jelas dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Primaya Tangerang tersebut.

Selain itu, nitrogen cair ini juga berisiko menhebabkan luka bakar pada kulit dan jaringan dibawahnya akibat paparan suhu yang sangat dingin. Konsumen juga bisa mengalami sesak nafas apabila menghirup secara menerus asap yang dihasilkan. (mia/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/