30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Beny Segera Temui Pedagang

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Menindaklanjuti kesepakatan yang dicapai dalam diskusi yang digelar Sumut Pos, Jumat (13/2) lalu, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan, Beny Harianto Sihotang menjadwalkan, pekan ini akan melakukan pertemuan dengan para pedagang terkait revitalisasi Pasar Timah Medan. Kemudian, dia berencana segera melakukan pembangunan pasar tersebut.

“Segera akan kita lakukan, dalam pekan ini akan bertemu dengan pedagang untuk membicarakan semuanya,” ungkap Beny kepada Sumut Pos, Minggu (15/2) siang.

Disinggung, kapan akan dilakukan pembangunan pasar tersebut Beny Sihotang dengan tegas mengatakan, secepat. Namun, Benny mengaku, sebelum dilakukan pembangunan, ia segera berkoordinasi dengan Pemko Medan dan DPRD Medan untuk perubahan peruntukan Jalan Timah menjadi lahan revitalisasi.

“Kalau itu, segera kita berkoordinasi untuk perubahan peruntukan Jalan Timah,” tandasnya.

Sementara, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengaku mendukung upaya yang dilakukan PD Pasar agar Pasar Timah segera direvitalisasi dalam waktu dekat. “Sudah ada persetujuan, tetap akan kita lanjuti pembangunannya,” ungkap Eldin, kemarin.

Eldin menyebutkan, sudah saatnya dilakukan penataan terhadap pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Medan. Semua itu, dilakukan semata-mata untuk meningkat perekonomian para pedagang nantinya.

“Itu sudah komitmen kita untuk menata semua pasar tradisional di Kota Medan untuk lebih baik,” kata Eldin.

Sebelumnya, mantan Sekda Kota Medan ini juga mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, akan ada enam pasar tradisional yang direvitalisasi. “Kita rencana itu, dan akan kita meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat. Untuk 6 pasar itu di mana-mana saja, saya tidak ingat,” tuturnya.

Agar revitalisasi keenam pasar tradisional itu dapat berjalan lancar, Eldin menginstruksikan PD Pasar segera melakukan sosialiasi kepada seluruh pedagang. Sehingga permasalahan seperti di Pasar Timah tidak kembali terjadi.

“Saya sudah instruksikan itu (sosialisasi revitalisasi pasar, red) kepada PD Pasar untuk ke depannya,” sebutnya.

Sementara, Ketua Komisi C DPRD Medan Salman Alfarisi dalam diskusi “Mengurai Benang Kusut Pasar Timah” di Graha Pena kantor redaksi Sumut Pos, Jumat (13/2) lalu menilai, revitalisasi Pasar Timah harus dilaksanakan. Pasalnya, bila revitalisasi itu tidak dilaksanakan, dapat menjadi momok menakutkan bagi pedagang di Kota Medan. Oleh karena itu, Salman mengaku kalau pihaknya memberi apresiasi dan dukungan untuk hal itu.

“Kami sepakat bahwa revitalisasi merupakan salah satu kegiatan pembangunan pasar di Kota medan. Namun, bila tidak ada penjelasan dan kejelasan, maka dapat menimbulkan trauma dan menjadi momok yang menakutkan bagi pedagang,” ungkap politisi PKS ini.

Lebih lanjut, Salman menyebutkan kalau Pemko Medan juga harus bertanggung jawab atas izin prinsip yang diberikan pada PD Pasar. Begitu juga dengan status lahan, menurut Salman harus ditegaskan dan peruntukan lahan itu juga jelas.

“Kalau memang diperuntukkan untuk jalan, ya untuk jalan. Namun, jika lahan itu dijadikan pasar, menurut saya tidak masalah.Kepada pengembang saja bisa diberukan izin perubahan peruntukan, masak untuk pedagang tidak bias?” sambung Salman.

Salman juga mengaku baru mendapat informasi dari anggota DPRD Sumut Brilian Moktar, kalau di kawasan Pasar Timah itu ada gorong-gorong atau parit induk yang dapat meluap jika terkena dampak pembangunan Pasar Timah. Untuk itu, dia meminta kepada PD Pasar dapat benar-benar diperhatikan hal itu, karena akan berdampak pada masyarkat sekitar.(gus/ain/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Menindaklanjuti kesepakatan yang dicapai dalam diskusi yang digelar Sumut Pos, Jumat (13/2) lalu, Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan, Beny Harianto Sihotang menjadwalkan, pekan ini akan melakukan pertemuan dengan para pedagang terkait revitalisasi Pasar Timah Medan. Kemudian, dia berencana segera melakukan pembangunan pasar tersebut.

“Segera akan kita lakukan, dalam pekan ini akan bertemu dengan pedagang untuk membicarakan semuanya,” ungkap Beny kepada Sumut Pos, Minggu (15/2) siang.

Disinggung, kapan akan dilakukan pembangunan pasar tersebut Beny Sihotang dengan tegas mengatakan, secepat. Namun, Benny mengaku, sebelum dilakukan pembangunan, ia segera berkoordinasi dengan Pemko Medan dan DPRD Medan untuk perubahan peruntukan Jalan Timah menjadi lahan revitalisasi.

“Kalau itu, segera kita berkoordinasi untuk perubahan peruntukan Jalan Timah,” tandasnya.

Sementara, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengaku mendukung upaya yang dilakukan PD Pasar agar Pasar Timah segera direvitalisasi dalam waktu dekat. “Sudah ada persetujuan, tetap akan kita lanjuti pembangunannya,” ungkap Eldin, kemarin.

Eldin menyebutkan, sudah saatnya dilakukan penataan terhadap pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Medan. Semua itu, dilakukan semata-mata untuk meningkat perekonomian para pedagang nantinya.

“Itu sudah komitmen kita untuk menata semua pasar tradisional di Kota Medan untuk lebih baik,” kata Eldin.

Sebelumnya, mantan Sekda Kota Medan ini juga mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, akan ada enam pasar tradisional yang direvitalisasi. “Kita rencana itu, dan akan kita meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat. Untuk 6 pasar itu di mana-mana saja, saya tidak ingat,” tuturnya.

Agar revitalisasi keenam pasar tradisional itu dapat berjalan lancar, Eldin menginstruksikan PD Pasar segera melakukan sosialiasi kepada seluruh pedagang. Sehingga permasalahan seperti di Pasar Timah tidak kembali terjadi.

“Saya sudah instruksikan itu (sosialisasi revitalisasi pasar, red) kepada PD Pasar untuk ke depannya,” sebutnya.

Sementara, Ketua Komisi C DPRD Medan Salman Alfarisi dalam diskusi “Mengurai Benang Kusut Pasar Timah” di Graha Pena kantor redaksi Sumut Pos, Jumat (13/2) lalu menilai, revitalisasi Pasar Timah harus dilaksanakan. Pasalnya, bila revitalisasi itu tidak dilaksanakan, dapat menjadi momok menakutkan bagi pedagang di Kota Medan. Oleh karena itu, Salman mengaku kalau pihaknya memberi apresiasi dan dukungan untuk hal itu.

“Kami sepakat bahwa revitalisasi merupakan salah satu kegiatan pembangunan pasar di Kota medan. Namun, bila tidak ada penjelasan dan kejelasan, maka dapat menimbulkan trauma dan menjadi momok yang menakutkan bagi pedagang,” ungkap politisi PKS ini.

Lebih lanjut, Salman menyebutkan kalau Pemko Medan juga harus bertanggung jawab atas izin prinsip yang diberikan pada PD Pasar. Begitu juga dengan status lahan, menurut Salman harus ditegaskan dan peruntukan lahan itu juga jelas.

“Kalau memang diperuntukkan untuk jalan, ya untuk jalan. Namun, jika lahan itu dijadikan pasar, menurut saya tidak masalah.Kepada pengembang saja bisa diberukan izin perubahan peruntukan, masak untuk pedagang tidak bias?” sambung Salman.

Salman juga mengaku baru mendapat informasi dari anggota DPRD Sumut Brilian Moktar, kalau di kawasan Pasar Timah itu ada gorong-gorong atau parit induk yang dapat meluap jika terkena dampak pembangunan Pasar Timah. Untuk itu, dia meminta kepada PD Pasar dapat benar-benar diperhatikan hal itu, karena akan berdampak pada masyarkat sekitar.(gus/ain/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/