26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Peringatan Hari Ginjal Sedunia, Pemerintah Diminta Cover Biaya Pengobatan Penderita Gagal Ginjal

BERSAMA: Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RS USU, dr Riyadh Ikhsan, Direktur Diklat, Penelitian dan Kerjasama dr Sake Juli Martina, dan lainnya foto bersama di sela-sela acara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia yang jatuh pada 14 April 2019, Unit Hemodialisis Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) menggelar ceramah awam untuk mengedukasi masyarakat dan penderita gagal ginjal pentingnya menjaga kesehatan ginjal yang dilaksanakan di Lantai Tiga Gedung Rumah Sakit USU, Kamis (14/3) kemarin.

Hadir dalam kesempatan Direktur Utama Dr dr Syah Mirsya Warli, Sp.U (K) diwakili Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, dr Riyadh Ikhsan, M.Ked (DV), Sp.KK, dan Direktur Diklat, Penelitian dan Kerjasama dr Sake Juli Martina, Sp.FK serta seratusan undangan masyarakat awamn

Kepala Unit Hemodialisa RS USU dr.Riri Andri Muzasti M.Ked- (PD),SPPD.KGH dalam presentasinya mengatakan, ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sangat penting dan harus dijaga.

Fungsi ginjal menyaring dan mengeluarkan sisa racun yang ada di dalam tubuh melalui air seni,mengatur keseimbangan air dan elektrolit dan juga asam basa di dalam tubuh serta menghasilkan hormon yang berfungsi membentuk sel darah merah,memproduksi vitamin D dan mengatur tekanan darah.

Melalui peringatan Hari Ginjal Sedunia Tahun 2019,Kepala Unit Hemodialisa RS USU itu berharap pemerintah melalui program Jaminan Kesehatan Nasional bisa mengcafer biaya pengobatan bagi penderita gagal ginjal tidak hanya untuk biaya cuci darah tetapi juga biaya obat-obatan untuk mendukung kualitas hidup penderita gagal ginjal lebih baik.

Dr.Riri mengakui selama ini biaya untuk hemodialis sudah ditanggung oleh BPJS namun untuk biaya obat-obatan guna mendukung kualitas hidup penderita gagal ginjal seperti kesehatan tulang dan kebutuhan gizi belum tercafer BPJS .

Sebelumnya Direktur Utama RS USU diwakili dr Riyadh Ikhsan dalam sambutannya menyampaikan, dalam tahun ini pihaknya akan menambah unit mesin cuci darah, saat ini tersedia 20 mesin cuci darah dan rencananaya menambah unit hemodialisis khusus anak serta unit isolasi bagi penderita gagal ginjal.

Selain itu Unit Hemodialisis RS USU juga akan dijadikan sebagai salah satu pusat pelatihan hemodialisa di Sumut dan Aceh sehingga dibutuhkan mesin hemodalisis yang lebih banyak dengan berbagai macam merek sehingga para staf dalam mengikuti pelatihan sudah terbiasa menggunakan mesin cuci darah dari berbagai merek yang dilengkapi fasilitasnya.

Kegiatan Hari Ginjal Sedunia Tahun 2019 di RS USU diwarnai dengan testimoni dari salah seorang penderita penyakit gagal ginjal yang juga selaku Ketua Komunitas Hope Renal Care Kota Medan Lina yang membagikan pengalaman yang sangat berharga dalam menjalani pengobatan gagal ginjal di rumah sakit sehingga mendorong dan memotivasi penderita ginjal dan keluarga untuk tetap semangat dalam menjalani pengobatan. (dvs/ila)

BERSAMA: Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RS USU, dr Riyadh Ikhsan, Direktur Diklat, Penelitian dan Kerjasama dr Sake Juli Martina, dan lainnya foto bersama di sela-sela acara.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia yang jatuh pada 14 April 2019, Unit Hemodialisis Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) menggelar ceramah awam untuk mengedukasi masyarakat dan penderita gagal ginjal pentingnya menjaga kesehatan ginjal yang dilaksanakan di Lantai Tiga Gedung Rumah Sakit USU, Kamis (14/3) kemarin.

Hadir dalam kesempatan Direktur Utama Dr dr Syah Mirsya Warli, Sp.U (K) diwakili Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, dr Riyadh Ikhsan, M.Ked (DV), Sp.KK, dan Direktur Diklat, Penelitian dan Kerjasama dr Sake Juli Martina, Sp.FK serta seratusan undangan masyarakat awamn

Kepala Unit Hemodialisa RS USU dr.Riri Andri Muzasti M.Ked- (PD),SPPD.KGH dalam presentasinya mengatakan, ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sangat penting dan harus dijaga.

Fungsi ginjal menyaring dan mengeluarkan sisa racun yang ada di dalam tubuh melalui air seni,mengatur keseimbangan air dan elektrolit dan juga asam basa di dalam tubuh serta menghasilkan hormon yang berfungsi membentuk sel darah merah,memproduksi vitamin D dan mengatur tekanan darah.

Melalui peringatan Hari Ginjal Sedunia Tahun 2019,Kepala Unit Hemodialisa RS USU itu berharap pemerintah melalui program Jaminan Kesehatan Nasional bisa mengcafer biaya pengobatan bagi penderita gagal ginjal tidak hanya untuk biaya cuci darah tetapi juga biaya obat-obatan untuk mendukung kualitas hidup penderita gagal ginjal lebih baik.

Dr.Riri mengakui selama ini biaya untuk hemodialis sudah ditanggung oleh BPJS namun untuk biaya obat-obatan guna mendukung kualitas hidup penderita gagal ginjal seperti kesehatan tulang dan kebutuhan gizi belum tercafer BPJS .

Sebelumnya Direktur Utama RS USU diwakili dr Riyadh Ikhsan dalam sambutannya menyampaikan, dalam tahun ini pihaknya akan menambah unit mesin cuci darah, saat ini tersedia 20 mesin cuci darah dan rencananaya menambah unit hemodialisis khusus anak serta unit isolasi bagi penderita gagal ginjal.

Selain itu Unit Hemodialisis RS USU juga akan dijadikan sebagai salah satu pusat pelatihan hemodialisa di Sumut dan Aceh sehingga dibutuhkan mesin hemodalisis yang lebih banyak dengan berbagai macam merek sehingga para staf dalam mengikuti pelatihan sudah terbiasa menggunakan mesin cuci darah dari berbagai merek yang dilengkapi fasilitasnya.

Kegiatan Hari Ginjal Sedunia Tahun 2019 di RS USU diwarnai dengan testimoni dari salah seorang penderita penyakit gagal ginjal yang juga selaku Ketua Komunitas Hope Renal Care Kota Medan Lina yang membagikan pengalaman yang sangat berharga dalam menjalani pengobatan gagal ginjal di rumah sakit sehingga mendorong dan memotivasi penderita ginjal dan keluarga untuk tetap semangat dalam menjalani pengobatan. (dvs/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/