28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

HUT ke-73 Provinsi Sumut, Gubsu Fokus 9 Program “MENATA SUMUT”

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memaparkan sembilan program ‘menata Sumut’ yang menjadi fokusnya bersama Wagubsu Musa Rajekshah, sejak memimpin Sumut mulai 2018 hingga 2023 mendatang. Program unggulan tersebut melibatkan penataan sejarah, olahraga, pertanahan, infrastruktur, dan lainnya.

ZIARAH: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, bersama Forkompinda Sumut, melaksanakan ziarah bersama di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan Jalan Sisingamangaraja Medan, dalam rangka Peringatan HUT ke-73 Provinsi Sumut, Kamis (15/4). Foto: Dinas Kominfo Provinsi Sumut/Veri Ardian/Daeng.

PROGRAM ‘penataan’ di sejumlah bidang itu disampaikan Gubsu Edy pada Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Jadi ke-73 Provinsi Sumut di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (15/4). Pada rapat tersebut mengambil tema, ‘Sinergitas Dalam Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Menuju Sumut Bermartabat’.

Ke-9 program unggulan tersebut terdiri dari penataan sejarah Kota Medan dan Sumut, yang antara lain gedung nasional dan Lapangan Merdeka. Kedua, penataan kawasan olahraga yang mencapai tingkat nasional bahkan internasional yaitu; sport centre di Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang.

Selanjutnya, penataan kawasan reindustrialisasi Indonesia di Kabupaten Batu Bara; penataan fasilitas infrastruktur yang sebenarnya tidak hanya meliputi jalan, tetapi juga fasiltas fisik publik dan penyediaan energi seperti listrik.

Kemudian penataan penyediaan lapangan kerja (full employment), di mana warga Sumut yang menganggur mendapat pekerjaan layak bagi kemanusiaan dengan membangun Balai Latihan Kerja (BLK).

Lalu penataan pengintegrasian ilmu yang diimplementasikan; Penataan budaya yaitu memposisikan Sultan Melayu yang tepat dalam bingkai NKRI melalui pengkajian yang objektif beserta implikasi-implikasinya. Penataan kawasan tata ruang yaitu penyelesaian masalah pertanahan di Sumut yang telah berlangsung puluhan tahun, serta pembinaan umat yaitu Masjid Agung Medan.

Dalam paripurna yang dihadiri Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah Pemprovsu tersebut, Gubsu Edy mengajak seluruh masyarakat Sumut menjadikan peringatan Hari Jadi ke-73 Provinsi Sumut sebagai momentum dan motivasi, untuk terus memberikan dukungan dan pemikiran guna mewujudkan Sumut yang aman, maju, dan bermartabat.

Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19

Gubsu Edy juga memaparkan beberapa kondisi terkait pertumbuhan ekonomi selama satu tahun terakhir di provinsi ini, sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. Untuk itu, seluruh elemen anak bangsa diminta bekerja sama memperbaiki kondisi perekonomian.

“Pertama, ini bersangkutan dengan Ranperda yang harus jelas dan berkeadilan, dari kalangan manapun. Kedua, memberikan manfaat bagi rakyat Sumatera Utara. Dan ketiga, kepastian hukum, sehingga tidak ada orang yang benar jadi salah dan sebaliknya,” sebut Gubernur.

Selama pandemi Covid-19 yang sudah berjalan setahun lebih, kata Gubernur, seluruh masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes) untuk menekan penyebaran dan penularan virus. Namun bukan berarti dalam situasi tersebut, ekonomi rakyat menjadi statis. Tetapi harus terus berupaya mendorong agar perekonomian bisa segera pulih.

Adapun pada tahun 2020, kata Edy Rahmayadi, pertumbuhan ekonomi di Sumut sempat mencapai 5%, dan pada triwulan I tahun ini diprediksi masih terkontraksi 1,07%. Meskipun secara angka, berada di bawah nasional, kondisi ini tetap rentan bagi Sumut yang memerlukan kerja sama semua elemen anak bangsa agar bisa keluar dari kesulitan.

“Pada 2019 lalu, kenaikan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) masih bisa kita tunda. Namun untuk mengejar (mengendalikan) inflasi, kita harus menghemat anggaran sekaligus menaikkan pendapatan asli daerah (PAD),” sebut Gubernur, yang juga menjelaskan bahwa penggabungan instansi serta upaya meningkatkan pendapatan lainnya terus dilakukan.

Usulkan Dua Ranperda

Dalam rapat tersebut, Gubsu Edy juga mengusulkan dua Ranperda, yakni Ranperda Bantuan Hukum untuk Rakyat Miskin serta Ranperda Energi Daerah .

“Pertama, ini bersangkutan dengan Ranperda yang harus jelas dan berkeadilan, dari kalangan manapun. Kedua, memberikan manfaat bagi rakyat Sumatera Utara. Dan ketiga, kepastian hukum, sehingga tidak ada orang yang benar jadi salah dan sebaliknya,” sebut Gubernur.

Kedua, Ranperda Energi Daerah Provinsi Sumut. Gubsu mengatakan, Sumut harus berorientasi pada energi baru terbarukan, bergeser dari energi fosil atau yang tidak ramah lingkungan. “Energi baru dan terbarukan juga dinilai lebih efektif dan efisien dalam industri sehingga kita ikut menjaga lingkungan. Selain itu, Ranperda ini juga diharapkan mampu menyelesaikan masalah harga gas di KEK Sei Mangkei,” kata Edy.

Menurut Edy, pada 2019 lalu, kenaikan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) masih bisa ditunda. “Namun untuk mengejar (mengendalikan) inflasi, kita harus menghemat anggaran sekaligus menaikkan pendapatan asli daerah (PAD),” sebut Gubernur, yang juga menjelaskan bahwa penggabungan instansi serta upaya meningkatkan pendapatan lainnya terus dilakukan.

Terkait usulan Gubsu DPRD Sumut agar pemerintah mempermudah akses masyarakat miskin mendapat bantuan hukum, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting saat ditemui usai paripurna, mengatakan setuju membahas Ranperda terkait bantuan hukum untuk masyarakat miskin. Ranperda tersebut dinilai penting untuk pembangunan Sumut dan keadilan yang merata bagi masyarakat.

Baskami juga sepakat akan membahas Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Sumut sesuai usulan Gubsu. Ia menegaskan, kebijakan menaikkan harga BBM adalah dari PT Pertamina sendiri. Sedangkan soal kenaikan PBBKB yang disebutkan sebagai pemicu kenaikan harga bahan bakar, adalah semata untuk menaikkan target PAD yang selama ini harus ditingkatkan, terutama di masa pandemi.

“Memang dengan adanya Covid-19 ini banyak hambatan pembangunan. Contohnya, ini kenaikan minyak. Sebenarnya kenaikan ini bukan karena Pergub, ini kebijakan Pertamina. Hari ini kita undang mereka untuk pertanggungjawabkan kenaikan minyak ini. Jadi memang kita kurang puas, tetapi karena dampak Covid-19 ini cukup besar, dan anggaran kita untuk membangun sangat minim sekali,” katanya.

Bahkan, lanjut Baskami, di provinsi lain kenaikan PBBKB mencapai 10%, sebagaimana batas tertinggi pajak bahan bakar minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Karena itu pihaknya akan memanggil Pertamina untuk menjelaskan kebijakan menaikkan harga BBM tersebut, yang sempat menimbulkan keresahan sebagaian masyarakat.

Rapat dihadiri Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekdaprov Sumut R Sabrina, para Wakil Ketua dan Anggota DPRD Sumut, unsur Forkopimda, OPD Pemprov Sumut, dan sejumlah tokoh masyarakat

Pada rapat tersebut, sejumlah tokoh mendapat penghargaan dari Pemprov Sumut, antara lain sejumlah gubernur terdahulu seperti Tengku Erry Nuradi, Syamsul Arifin, mantan ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, mantan Sekdprov Sumut Hasban Ritonga, Nurdin Lubis, dan Muhyan Tambuse, serta perwakilan dari keluarga Gubernur periode sebelumnya.

Diwarnai Protes Kenaikan BBM

Sidang paripurna HUT ke-73 Provinsi Sumut sempat diwarnai aksi protes elemen mahasiswa atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.

Di sela agenda sidang, seorang pria berpakaian batik cokelat tiba-tiba berteriak dari lantai II ruangan tersebut saat Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi memberikan sambutan. Sebuah spanduk juga tiba-tiba terpampang di bagian pinggir lantai dua ruangan itu. “Hidup mahasiswa!!! Turunkan harga BBM,” teriak pria itu mengagetkan peserta sidang yang dipimpin Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting.

Sidang seketika heboh. Gubsu Edy bahkan sempat terdiam melihat peristiwa itu. Tak lama berselang, petugas Satpol PP yang berada di lokasi langsung menarik dan membawa pria itu keluar gedung.

Sembari ditarik keluar oleh petugas, pria itu mengungkapkan keluh kesahnya hingga nekat masuk ke ruang paripurna. Ia berulang kali menyebut Edy Rahmayadi tidak bermartabat. “Gubernur Edy tidak bermartabat. Turunkan BBM. Hari ini masih pandemi dan bulan Ramadan, kenapa harga BBM naik? Kami meminta kepada Edy untuk segera menurunkan harga BBM,” ucapnya.

Ziarah ke Makam Pahlawan

Sebelum mengikuti sidang paripurna, Gubernur Edy terlebih dahulu memimpin rombongan Forkopimda ziarah ke Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Kamis (15/4).

Hadir di antaranya Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Hassanudin, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut Ida Bagus Nyoman Wiswantanu, Danlantamal I Belawan Brigjen TNI I Made Wahyu Santoso, Pangkosek Hanudnas III Marsma TNI Esron SB Sinaga, Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb JH Ginting, dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina.

Juga hadir Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis, Wakil Ketua I TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari, para pimpinan OPD Pemprov Sumut, antara lain, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Irman Oemar, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nurlela, dan Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto.

Ziarah rombongan diawali dengan upacara, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dan doa bersama untuk arwah para pahlawan. Gubernur juga meletakkan karangan bunga pada Tugu Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan sebagai tanda penghormatan kepada para pahlawan.

Pada kesempatan tersebut, Edy Rahmayadi berziarah ke makam Ayahnya A Rachman Ishaq dan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar. Selain itu, Edy Rahmayadi bersama rombongan juga menaburkan bunga pada makam pahlawan lainnya.

Usai ziarah, Edy menyampaikan, usia ke-73 tahun Sumut adalah momentum untuk merefleksikan apa yang sudah dan belum dicapai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Sehingga ke depan Sumut bermartabat akan terwujud.

“Hari ini (HUT ke-73) menjadi momen kita semua untuk melihat kembali apa yang sudah dan belum dicapai Provinsi Sumut. Apa yang sudah baik tetap dipertahankan dan berbagai kelemahan akan terus kita perbaiki majunya Sumut yang kita cintai, “ kata Edy Rahmayadi.

Kapolda Sumut, Irjen Pol. RZ Panca Putra, mengajak setiap pihak terkait agar meningkatkan kualitas layanan untuk masyarakat Sumut, sehingga Sumut semakin baik ke depannya. “Dirgahayu Sumut. Mudah-mudahan Sumut dan seluruh masyarakat semakin baik dan sukses. Ayo sama-sama kita memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan kita,” ujar Panca.

Pangdam I/BB Hassanudin mengharapkan ke depan Sumut jadi lebih baik. “Berangkat dari evaluasi dan apa yang telah dicapai, kita tidak boleh jadi golongan yang merugi. Apa yang kita kerjakan hari ini, harus lebih baik dari hari kemarin. Apa yang kita rencanakan besok, harus lebih baik dari hari ini,” katanya.

Peringatan HUT ke-73 Provinsi Sumut tahun ini dilaksanakan lebih sederhana, lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sekdaprov Sumut R Sabrina menyampaikan, ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan, di antaranya kegiatan talkshow di RRI dan TVRI, ziarah rombongan ke makam pahlawan, hingga Rapat Paripurna DPRD dalam rangka HUT ke -73 Sumut. (prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memaparkan sembilan program ‘menata Sumut’ yang menjadi fokusnya bersama Wagubsu Musa Rajekshah, sejak memimpin Sumut mulai 2018 hingga 2023 mendatang. Program unggulan tersebut melibatkan penataan sejarah, olahraga, pertanahan, infrastruktur, dan lainnya.

ZIARAH: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, bersama Forkompinda Sumut, melaksanakan ziarah bersama di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan Jalan Sisingamangaraja Medan, dalam rangka Peringatan HUT ke-73 Provinsi Sumut, Kamis (15/4). Foto: Dinas Kominfo Provinsi Sumut/Veri Ardian/Daeng.

PROGRAM ‘penataan’ di sejumlah bidang itu disampaikan Gubsu Edy pada Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Jadi ke-73 Provinsi Sumut di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (15/4). Pada rapat tersebut mengambil tema, ‘Sinergitas Dalam Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Menuju Sumut Bermartabat’.

Ke-9 program unggulan tersebut terdiri dari penataan sejarah Kota Medan dan Sumut, yang antara lain gedung nasional dan Lapangan Merdeka. Kedua, penataan kawasan olahraga yang mencapai tingkat nasional bahkan internasional yaitu; sport centre di Desa Sena, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang.

Selanjutnya, penataan kawasan reindustrialisasi Indonesia di Kabupaten Batu Bara; penataan fasilitas infrastruktur yang sebenarnya tidak hanya meliputi jalan, tetapi juga fasiltas fisik publik dan penyediaan energi seperti listrik.

Kemudian penataan penyediaan lapangan kerja (full employment), di mana warga Sumut yang menganggur mendapat pekerjaan layak bagi kemanusiaan dengan membangun Balai Latihan Kerja (BLK).

Lalu penataan pengintegrasian ilmu yang diimplementasikan; Penataan budaya yaitu memposisikan Sultan Melayu yang tepat dalam bingkai NKRI melalui pengkajian yang objektif beserta implikasi-implikasinya. Penataan kawasan tata ruang yaitu penyelesaian masalah pertanahan di Sumut yang telah berlangsung puluhan tahun, serta pembinaan umat yaitu Masjid Agung Medan.

Dalam paripurna yang dihadiri Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah Pemprovsu tersebut, Gubsu Edy mengajak seluruh masyarakat Sumut menjadikan peringatan Hari Jadi ke-73 Provinsi Sumut sebagai momentum dan motivasi, untuk terus memberikan dukungan dan pemikiran guna mewujudkan Sumut yang aman, maju, dan bermartabat.

Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19

Gubsu Edy juga memaparkan beberapa kondisi terkait pertumbuhan ekonomi selama satu tahun terakhir di provinsi ini, sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. Untuk itu, seluruh elemen anak bangsa diminta bekerja sama memperbaiki kondisi perekonomian.

“Pertama, ini bersangkutan dengan Ranperda yang harus jelas dan berkeadilan, dari kalangan manapun. Kedua, memberikan manfaat bagi rakyat Sumatera Utara. Dan ketiga, kepastian hukum, sehingga tidak ada orang yang benar jadi salah dan sebaliknya,” sebut Gubernur.

Selama pandemi Covid-19 yang sudah berjalan setahun lebih, kata Gubernur, seluruh masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes) untuk menekan penyebaran dan penularan virus. Namun bukan berarti dalam situasi tersebut, ekonomi rakyat menjadi statis. Tetapi harus terus berupaya mendorong agar perekonomian bisa segera pulih.

Adapun pada tahun 2020, kata Edy Rahmayadi, pertumbuhan ekonomi di Sumut sempat mencapai 5%, dan pada triwulan I tahun ini diprediksi masih terkontraksi 1,07%. Meskipun secara angka, berada di bawah nasional, kondisi ini tetap rentan bagi Sumut yang memerlukan kerja sama semua elemen anak bangsa agar bisa keluar dari kesulitan.

“Pada 2019 lalu, kenaikan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) masih bisa kita tunda. Namun untuk mengejar (mengendalikan) inflasi, kita harus menghemat anggaran sekaligus menaikkan pendapatan asli daerah (PAD),” sebut Gubernur, yang juga menjelaskan bahwa penggabungan instansi serta upaya meningkatkan pendapatan lainnya terus dilakukan.

Usulkan Dua Ranperda

Dalam rapat tersebut, Gubsu Edy juga mengusulkan dua Ranperda, yakni Ranperda Bantuan Hukum untuk Rakyat Miskin serta Ranperda Energi Daerah .

“Pertama, ini bersangkutan dengan Ranperda yang harus jelas dan berkeadilan, dari kalangan manapun. Kedua, memberikan manfaat bagi rakyat Sumatera Utara. Dan ketiga, kepastian hukum, sehingga tidak ada orang yang benar jadi salah dan sebaliknya,” sebut Gubernur.

Kedua, Ranperda Energi Daerah Provinsi Sumut. Gubsu mengatakan, Sumut harus berorientasi pada energi baru terbarukan, bergeser dari energi fosil atau yang tidak ramah lingkungan. “Energi baru dan terbarukan juga dinilai lebih efektif dan efisien dalam industri sehingga kita ikut menjaga lingkungan. Selain itu, Ranperda ini juga diharapkan mampu menyelesaikan masalah harga gas di KEK Sei Mangkei,” kata Edy.

Menurut Edy, pada 2019 lalu, kenaikan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) masih bisa ditunda. “Namun untuk mengejar (mengendalikan) inflasi, kita harus menghemat anggaran sekaligus menaikkan pendapatan asli daerah (PAD),” sebut Gubernur, yang juga menjelaskan bahwa penggabungan instansi serta upaya meningkatkan pendapatan lainnya terus dilakukan.

Terkait usulan Gubsu DPRD Sumut agar pemerintah mempermudah akses masyarakat miskin mendapat bantuan hukum, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting saat ditemui usai paripurna, mengatakan setuju membahas Ranperda terkait bantuan hukum untuk masyarakat miskin. Ranperda tersebut dinilai penting untuk pembangunan Sumut dan keadilan yang merata bagi masyarakat.

Baskami juga sepakat akan membahas Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Sumut sesuai usulan Gubsu. Ia menegaskan, kebijakan menaikkan harga BBM adalah dari PT Pertamina sendiri. Sedangkan soal kenaikan PBBKB yang disebutkan sebagai pemicu kenaikan harga bahan bakar, adalah semata untuk menaikkan target PAD yang selama ini harus ditingkatkan, terutama di masa pandemi.

“Memang dengan adanya Covid-19 ini banyak hambatan pembangunan. Contohnya, ini kenaikan minyak. Sebenarnya kenaikan ini bukan karena Pergub, ini kebijakan Pertamina. Hari ini kita undang mereka untuk pertanggungjawabkan kenaikan minyak ini. Jadi memang kita kurang puas, tetapi karena dampak Covid-19 ini cukup besar, dan anggaran kita untuk membangun sangat minim sekali,” katanya.

Bahkan, lanjut Baskami, di provinsi lain kenaikan PBBKB mencapai 10%, sebagaimana batas tertinggi pajak bahan bakar minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Karena itu pihaknya akan memanggil Pertamina untuk menjelaskan kebijakan menaikkan harga BBM tersebut, yang sempat menimbulkan keresahan sebagaian masyarakat.

Rapat dihadiri Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekdaprov Sumut R Sabrina, para Wakil Ketua dan Anggota DPRD Sumut, unsur Forkopimda, OPD Pemprov Sumut, dan sejumlah tokoh masyarakat

Pada rapat tersebut, sejumlah tokoh mendapat penghargaan dari Pemprov Sumut, antara lain sejumlah gubernur terdahulu seperti Tengku Erry Nuradi, Syamsul Arifin, mantan ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, mantan Sekdprov Sumut Hasban Ritonga, Nurdin Lubis, dan Muhyan Tambuse, serta perwakilan dari keluarga Gubernur periode sebelumnya.

Diwarnai Protes Kenaikan BBM

Sidang paripurna HUT ke-73 Provinsi Sumut sempat diwarnai aksi protes elemen mahasiswa atas kenaikan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.

Di sela agenda sidang, seorang pria berpakaian batik cokelat tiba-tiba berteriak dari lantai II ruangan tersebut saat Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi memberikan sambutan. Sebuah spanduk juga tiba-tiba terpampang di bagian pinggir lantai dua ruangan itu. “Hidup mahasiswa!!! Turunkan harga BBM,” teriak pria itu mengagetkan peserta sidang yang dipimpin Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting.

Sidang seketika heboh. Gubsu Edy bahkan sempat terdiam melihat peristiwa itu. Tak lama berselang, petugas Satpol PP yang berada di lokasi langsung menarik dan membawa pria itu keluar gedung.

Sembari ditarik keluar oleh petugas, pria itu mengungkapkan keluh kesahnya hingga nekat masuk ke ruang paripurna. Ia berulang kali menyebut Edy Rahmayadi tidak bermartabat. “Gubernur Edy tidak bermartabat. Turunkan BBM. Hari ini masih pandemi dan bulan Ramadan, kenapa harga BBM naik? Kami meminta kepada Edy untuk segera menurunkan harga BBM,” ucapnya.

Ziarah ke Makam Pahlawan

Sebelum mengikuti sidang paripurna, Gubernur Edy terlebih dahulu memimpin rombongan Forkopimda ziarah ke Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Kamis (15/4).

Hadir di antaranya Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Hassanudin, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut Ida Bagus Nyoman Wiswantanu, Danlantamal I Belawan Brigjen TNI I Made Wahyu Santoso, Pangkosek Hanudnas III Marsma TNI Esron SB Sinaga, Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb JH Ginting, dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina.

Juga hadir Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis, Wakil Ketua I TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari, para pimpinan OPD Pemprov Sumut, antara lain, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Irman Oemar, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nurlela, dan Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto.

Ziarah rombongan diawali dengan upacara, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dan doa bersama untuk arwah para pahlawan. Gubernur juga meletakkan karangan bunga pada Tugu Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan sebagai tanda penghormatan kepada para pahlawan.

Pada kesempatan tersebut, Edy Rahmayadi berziarah ke makam Ayahnya A Rachman Ishaq dan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar. Selain itu, Edy Rahmayadi bersama rombongan juga menaburkan bunga pada makam pahlawan lainnya.

Usai ziarah, Edy menyampaikan, usia ke-73 tahun Sumut adalah momentum untuk merefleksikan apa yang sudah dan belum dicapai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. Sehingga ke depan Sumut bermartabat akan terwujud.

“Hari ini (HUT ke-73) menjadi momen kita semua untuk melihat kembali apa yang sudah dan belum dicapai Provinsi Sumut. Apa yang sudah baik tetap dipertahankan dan berbagai kelemahan akan terus kita perbaiki majunya Sumut yang kita cintai, “ kata Edy Rahmayadi.

Kapolda Sumut, Irjen Pol. RZ Panca Putra, mengajak setiap pihak terkait agar meningkatkan kualitas layanan untuk masyarakat Sumut, sehingga Sumut semakin baik ke depannya. “Dirgahayu Sumut. Mudah-mudahan Sumut dan seluruh masyarakat semakin baik dan sukses. Ayo sama-sama kita memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan kita,” ujar Panca.

Pangdam I/BB Hassanudin mengharapkan ke depan Sumut jadi lebih baik. “Berangkat dari evaluasi dan apa yang telah dicapai, kita tidak boleh jadi golongan yang merugi. Apa yang kita kerjakan hari ini, harus lebih baik dari hari kemarin. Apa yang kita rencanakan besok, harus lebih baik dari hari ini,” katanya.

Peringatan HUT ke-73 Provinsi Sumut tahun ini dilaksanakan lebih sederhana, lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sekdaprov Sumut R Sabrina menyampaikan, ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan, di antaranya kegiatan talkshow di RRI dan TVRI, ziarah rombongan ke makam pahlawan, hingga Rapat Paripurna DPRD dalam rangka HUT ke -73 Sumut. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/