MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 20 mahasiswa di Kota Medan hilang saat berkunjung ke lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, di Desa Durin Sirugun, Sibolangit, Minggu (15/5) petang. Mendengar informasi itu, Badan Sar Nasional Deliserdang dan Sumut langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
Informasi diterima, sebanyak 76 orang yang berkunjung ke lokasi tersebut, 56 orang di antaranya dinyatakan sudah keluar dari lokasi dan 20 lainnya belum diketahui keberadaannya.
Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deliserdang Darwin Surbakti, adapun diantara 76 orang yang mayoritas mahasiwa kampus di Medan, yakni 23 orang asal Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Flora, 5 orang asal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), 15 orang Komplek Adam Malik, 5 orang dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), dan sebanyak 28 orang asal GMKI Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.
“Itu menurut saksi mata rekan mereka yang selamat karena tertimpa longsor,” kata Darwin saat dikonfirmasi Sumut Pos.
Darwin belum bisa memastikan apakah sisa 20 korban lainnya tewas atau selamat. Menurutnya medan yang dihadapi sangat memprihatinkan karena malam hari. “Tim Rescue Tagada Deliserdang sudah berada di lokasi sedang melakukan penyisiran,” ungkapnya.
Apakah sudah ada ditemukan jenazah? “Saya belum dapat pastikan adanya temuan jenazah. Karena, tim sedang melakukan penyisiran,” ungkapnya.
Informasi yang diperoleh Sumut Pos sekitar pukul 22.10 WIB tadi malam, peristiwa tersebut diduga karena air meluap yang terjadi di kawasan Sibolangit, akibat hujan deras melanda sejak Minggu siang.
“A1 (benar) itu informasinya. Adik aku lagi di sana. Ini mau berangkat ke sana. Katanya 23 orang yang hilang,” ujar pria bernama Baim pada grup Whats App.
Hingga pukul 00.30 WIB, pihak Polda Sumut belum bisa memberi jawaban. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Helfi Assegaf dan juga Kasubbid Penmas, AKBP MP Nainggolan, tidak memberikan jawaban meski sudah dihubungi via telpon selulernya.
Data dari BPBD Deliserdang, ada 17 orang mahasiswa Stikes Flora Sunggal belum diketahui kabarnya, diantaranya Julham D Sakti, Al Hakim, Ningsih, Dora Safitri, Dedek Sihombing, Ira,Rapli, Iqbal, Agam, Gusti, Mirza, Diah, Mordang, Iki, Dwi, dan Ayu. Sedangkan mahasiswa UMSU yang belum diketahui, Gunawan, Siti, dan Eko.
Tak hanya itu, hujan deras yang mengguyur dataran tinggi Sumatera Utara (Sumut) membuat jalan Berastagi-Medan banjir dan mengalami kemacetan panjang, pengendara pun kesulitan melintasi satu-satunya jalan ke Kota Medan itu.
Lokasi air meluap badan jalan persis berada di tempat wisata Panatapan di depan Pabrik Aqua, Kabupaten Karo. Menurut warga setempat kejadian ini baru pertama sekali terjadi.
Seorang pengendara yang ditemui di sekitar Hill Park, seorang sopir yang akan menuju Berastagi, Amran (42) mengatakan, hujan deras sekitar dua jam membuat sejumlah sungai meluap dan mengakibatkan banjir. “Tadi di Sembahe seperti banjir,” katanya.
Pengendara lainnya, Tondi (35) warga Tanjungmorawa menyebutkan, tadi kawan-kawan kasih kabar belum dikasih lewat karena airnya sangat deras di dekat Penatapan. Petugas
kepolisian dan Dinas Perhubungan masih berjaga-jaga di sekitar pabrik Aqua. Namun, masih ada yang memaksa lewat membuat banyak pengendara harus saling bantu-membantu menyelematkan sepeda motor yang sempat terbawa air.
Hingga pukul 23.00 WIB, kemacetan Jalan Berastagi-Medan masih mengular. Petugas Dishub dan kepolisian terus berjaga-jaga dan turun mengatur lalulintas. (prn/ain/ril)