MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polsek Medan Barat telah memeriksa 3 orang saksi terkait tewasnya Jalaluddin (62), warga Jalan Cempaka, Helvetia saat dipijat terapis cantik di Hotel Dharma Deli, Jalan Balai Kota, Kecamatan Medan Barat, Sabtu (14/5) sore.
Ketiga orang saksi tersebut adalah Sahara (29), kasir pijat terapis Hotel Dharma Deli, Herlina alias Ina (29) sebagai tukang pijat terapis dan seorang room boy. “Ya kita sudah memeriksa tiga orang saksi terkait tewasnya korban,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, Iptu Syahril Siregar saat dikonfirmasi, Minggu (15/5) siang.
Syahril menjelaskan, pihak keluarga korban mengaku pasrah dan menerima dengan kematian korban. “Pihak keluarganya mengaku pasrah dan menerima kematian korban, serta tidak akan menuntut siapa pun. Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan visum terhadap jenazah,” jelasnya.
Syahril menambahkan, jika malam itu juga jenazah korban dibawa pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka, namun dia tidak mengetahui akan dikebumikan dimana.
“Sabtu (14/5) malam itu juga jenazah korban dibawa dari RS Bhayangkara untuk disemayamkan di rumah duka. Rencananya, Minggu (15/5) jenazah korban dikebumikan,” tandasnya. Sementara ini korban diduga meninggal karena sakit jantung.
Sebelumnya, korban meregang nyawa setelag 20 menit dikusuk terapis cantik di kamar E 8 Hotel Dharma Deli. “Baru 20 menit saja bapak itu ku kusuk, tiba-tiba sesak nafas dia bang. Padahal baru kusuk badan saja,” ungkap Herlina, sang terapis dengan wajah pucat saat dimintai keterangan di Polsek Medan Barat.
Lebih lanjut, ibu dua anak itu mengaku Jalaluddin yang disebut menjabat Kepala Kantor Seksi Bulog (Kansilog) Kabanjahe itu memang langganan terapis di hotel tersebut.
Namun dia baru 2 kali bertemu dan ‘melayani’ korban. “Memang langganan terapis di hotel kami bang, kalau samaku udah 2 kalilah aku kusuk dia,” jelasnya.
Info dihimpun, kejadian tersebut bermula saat korban datang ke Hotel Dharma Deli hendak kusuk sekitar pukul 14.30 WIB. Sahara (29) salah satu kasir di sana mengatakan, sore itu korban datang sendirian dan langsung menuju kasir untuk refleksi. “Bapak itu datang sendirian bang, dia mau terapis,” ungkapnya.
Sahara sendiri tau korban meregang nyawa setelah ditelepon Herlina. “Si Lina menelponku, katanya bapak itu tiba-tiba sesak nafas, makanya kami langsung membawa tabung oksigen,” katanya.
Selain memberikan pertolongan pertama kepada korban, pihaknya juga telah menghubungi ambulans terdekat untuk melarikan korban ke rumah sakit terdekat. “Kami udah telpon ambulans biar dilarikan ke rumah sakit terdekat, tapi lama juga ambulans-nya sampai,” ucapnya. Sahara mengatakan, korban merupakan langganan tetap untuk terapis atau kusuk badan di hotel tersebut.
“Bapak itu sering kok bang datang kemari untuk terapis, aku kan tanda sama bapak itu,” tandas Sahara. (riz/deo)