30 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Jalan Medan-Berastagi Banjir, Ribuan Kendaraan Terjebak

Foto: Pardy/PM Peristiwa banjir di Desa Doulu mengakibatkan ribuan kendaraan terjebak macet, Minggu (15/5).
Foto: Pardy/PM
Peristiwa banjir di Desa Doulu mengakibatkan ribuan kendaraan terjebak macet, Minggu (15/5).

TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Ribuan kendaraan terjebak macet akibat banjir yang melanda di Jalan Lintas Medan–Berastagi, Jalan Jamin Ginting, Minggu (15/5) sekira pukul 15.30 WIB. Peristiwa banjir itu terjadi menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan Desa Doulu, Kecamatan Berastagi.

Curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan aliran air meluap dari gorong-gorong di jembatan Doulu, tak jauh dari lokasi pabrik Aqua. Aliran air di gorong-gorong tak dapat berjalan lancAr akibat tersumbat batangan kayu.

Luapan air dalam jumlah yang besar meluap ke badan jalan dan ke pemukiman warga. Kondisi ini membuat banyak kendaraan di lokasi mengalami kerusakan mesin. Ribuan kendaraan PUN terjebak macet, baik dari arah Kota Medan menuju Berastagi maupun sebaliknya.

Amatan di lokasi, kemacetan dari Berastagi terjadi mulai dari kawasan Tugu Jeruk di Desa Tongkoh hingga ke lokasi. Sementara, dari arah Medan mulai dari tikungan Amoy, Desa Bandar Baru.

Luapan air ke badan jalan setinggi pergelangan kaki orang dewasa, sangat menganggu pengguna jalan seperti kendaraan roda dua, empat dan enam. Pengendara terpaksa ekstra hati-hati melintasi banjir. Rumah warga sekitar juga terendam banjir. Meski tidak ada korban jiwa, namun peristiwa ini cukup menyulitkan warga.

“Ke mananya polisi di Tanah Karo ini? Saat banjir seperti ini kok mereka nggak kelihatan. Coba kalau nggak hujan, mereka pasti cepat-cepat kemari untuk menggelar razia. Walaupun itu hari Minggu,” cetus salah seorang pengendara sepeda motor di lokasi, saat hendak pulang ke Medan.

Kasat Lantas Polres Karo AKP Toni Irwansyah SH saat dihubungi melalui selulernya mengatakan, banjir tersebut terjadi karena buruknya kondisi gorong-gorong di jembatan Doulu. “Kami masih berada di lapangan. Kami berupaya semaksimal mungkin mengatur jalur lalu lintas bagi pengguna jalan dengan sistem buka tutup,” kata Toni.

Ia menyebut, peristiwa banjir yang disebabkan gorong-gorong tersumbat itu adalah tanggung jawab penuh Pemerintah. “Kita hanya melakukan tugas mengatur jalan, agar para wisatawan selamat sampai ke tujuan. 10 orang personil sudah kita kerahkan mengatasi kemacetan itu. Kita kan nggak nyangka peristiwa ini akan terjadi,” tutupnya. (cr9)

Foto: Pardy/PM Peristiwa banjir di Desa Doulu mengakibatkan ribuan kendaraan terjebak macet, Minggu (15/5).
Foto: Pardy/PM
Peristiwa banjir di Desa Doulu mengakibatkan ribuan kendaraan terjebak macet, Minggu (15/5).

TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Ribuan kendaraan terjebak macet akibat banjir yang melanda di Jalan Lintas Medan–Berastagi, Jalan Jamin Ginting, Minggu (15/5) sekira pukul 15.30 WIB. Peristiwa banjir itu terjadi menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan Desa Doulu, Kecamatan Berastagi.

Curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan aliran air meluap dari gorong-gorong di jembatan Doulu, tak jauh dari lokasi pabrik Aqua. Aliran air di gorong-gorong tak dapat berjalan lancAr akibat tersumbat batangan kayu.

Luapan air dalam jumlah yang besar meluap ke badan jalan dan ke pemukiman warga. Kondisi ini membuat banyak kendaraan di lokasi mengalami kerusakan mesin. Ribuan kendaraan PUN terjebak macet, baik dari arah Kota Medan menuju Berastagi maupun sebaliknya.

Amatan di lokasi, kemacetan dari Berastagi terjadi mulai dari kawasan Tugu Jeruk di Desa Tongkoh hingga ke lokasi. Sementara, dari arah Medan mulai dari tikungan Amoy, Desa Bandar Baru.

Luapan air ke badan jalan setinggi pergelangan kaki orang dewasa, sangat menganggu pengguna jalan seperti kendaraan roda dua, empat dan enam. Pengendara terpaksa ekstra hati-hati melintasi banjir. Rumah warga sekitar juga terendam banjir. Meski tidak ada korban jiwa, namun peristiwa ini cukup menyulitkan warga.

“Ke mananya polisi di Tanah Karo ini? Saat banjir seperti ini kok mereka nggak kelihatan. Coba kalau nggak hujan, mereka pasti cepat-cepat kemari untuk menggelar razia. Walaupun itu hari Minggu,” cetus salah seorang pengendara sepeda motor di lokasi, saat hendak pulang ke Medan.

Kasat Lantas Polres Karo AKP Toni Irwansyah SH saat dihubungi melalui selulernya mengatakan, banjir tersebut terjadi karena buruknya kondisi gorong-gorong di jembatan Doulu. “Kami masih berada di lapangan. Kami berupaya semaksimal mungkin mengatur jalur lalu lintas bagi pengguna jalan dengan sistem buka tutup,” kata Toni.

Ia menyebut, peristiwa banjir yang disebabkan gorong-gorong tersumbat itu adalah tanggung jawab penuh Pemerintah. “Kita hanya melakukan tugas mengatur jalan, agar para wisatawan selamat sampai ke tujuan. 10 orang personil sudah kita kerahkan mengatasi kemacetan itu. Kita kan nggak nyangka peristiwa ini akan terjadi,” tutupnya. (cr9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/