26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Cowboy Itu Naik Kuda, Bukan Kerbau

Pevita Pearce bersama Yoshi Sudarso , dalam Buffalo Boys.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kerbau biasanya berjalan lambat, seakan menikmati langkah demi langkah. Tapi film Buffalo Boys menampilkan adegan kerbau berlari cepat laksana kuda. Dipacu 2 cowboy asal ‘wild west’ Amerika, yang menjadi pahlawan. Tapi si penjajah, Van Trach mengejek, “Cowboy itu naik kuda, bukan kerbau!”

Film Buffalo Boys di-setting 1860, sebuah film drama petualangan berlatar berlakang masa penjajahan Belanda di Jawa. Film ini digarap oleh Infinite Studios, bekerja sama dengan Zhao Wei Films (Singapore) dan Screenplay Infinite. Films ini telah dipilih untuk berpartisipasi dalam kompetisi Fantasia Film Festival yang tersohor di Kanada.

Film ‘Anak Kerbau’ ini, mengisahkan tentang petualangan 2 pangeran bersaudara, putra sultan pemberontak terakhir terhadap sekutu Belanda, Sultan Hamza.

Setelah bertahun-tahun diasingkan di Amerika (Wild West Amerika), kedua pangeran tersebut –Jamar dan Suwo– kembali ke tanah Jawa, untuk membalas dendam atas pembunuhan ayah mereka. Bertiga dengan adik sang Sultan, mereka bertemu dengan sebuah kampung yang mencoba melawan dan merebut keadilan di daerah mereka.

Sabtu (14/7), 2 pemeran film ini, Yoshi Sudarso (pemeran Suwo) dan Daniel Adnan (pemeran Drost, tentara Belanda), hadir di Kota Medan untuk pemutaran perdana di Cinemaxx Plaza Medan Fair.

Yoshi, yang sudah 20 tahun tinggal di Amerika ini, mengatakan, tantangan utama dirinya membintangi Buffalo Boys adalah bahasa Indonesia. “Jadi, bahasa Indonesia saya kan kurang lancar. Saya harus banyak belajar dan melakukan riset,” katanya, sembari tersenyum lebar.

Yoshi Sudarso, di Medan, Sabtu (14/7).

Namun ia tidak terlalu kesulitan saat adegan naik kuda dan naik kerbau, karena ia pernah memerankan karakter cowboy dalam film-filmnya yang dulu.

Sosok Yoshi Sudarso dikenal melalui perannya sebagai Power Ranger Biru di serial televisi Power Rangers (2015-2018), dan juga keterlibatannya dalam film Maze Runner. Menariknya, pekerjaan pertama Yoshi Sudarso dalam dunia entertainment adalah menjadi cowboy performer dalam satu stuntshow di Knotts Berry Farm, suatu taman hiburan popular di Amerika Serikat. “Kerjaan pertama saya dalam dunia entertainment itu jadi seorang performer di Knotts Berry Farm. Di stuntshow itu saya dituntut untuk tidak hanya melakukan beragam aksi, namun juga berakting. Di show pertama saya itu, saya berperan sebagai cowboy selama 2 tahun,” ungkap Yoshi.

Yoshi Sudarso pun mendapatkan kesempatan untuk kembali memerankan karakter cowboy, namun kali ini di layar lebar, melalui perannya sebagai Suwo di film Buffalo Boys. “Di Amerika tidak banyak orang Asia yang mendapatkan kesempatan untuk memerankan cowboy, dan setiap kali saya tampil pasti ada yang memanggil saya Asian Cowboy, dan semenjak saat itu saya suka banget dengan adegan cowboy, dan saat saya tahu karakter yang akan saya perankan itu cowboy, saya tidak ragu untuk mengambil peran ini,” kata Yoshi.

Perannya sebagai Suwo dalam Buffalo Boys akan menjadi film pertama Yoshi, yang berperan sebagai cowboy. Menurutnya, melalui perannya di Buffalo Boys, ia juga memberikan arti baru terhadap karakter cowboy. “Di Amerika mungkin kita hampir gak pernah lihat ada orang Asia jadi cowboy, pasti jadi seorang yang memperbaiki rel kereta api zaman itu. Karakter cowboy Asia pertama di Hollywood itu Jackie Chan. Teman-teman saya di sana ikut senang saat mengetahui saya akan berperan sebagai cowboy,” kata Yoshi.

Daniel Adnan, seorang tokoh jahat, mengakui terkesan dengan latihan berkuda yang mereka lakukan di Bandung. Juga latihan memainkan senjata api, yang dilatih langsung oleh tentara.

“Setiap jam, saya berlatih memutar pistol keperluan adegan film,” cetusnya.

Film Buffalo Boys menampilkan gambar-gambar indah dan berkualitas Hollywood, dengan setting dan kostum berkualitas internasional.

Meski banyak adegan kekerasan yang diperuntukkan bagi usia 17 tahun ke atas, film ini juga sukses menguras airmata. Khususnya akting Pevita Pearce yang patut mendapat pujian.

Para pemeran utama di film Buffalo Boys.

Kualitas Internasional

Aktor Ario Bayu (pemeran Jamar) mengatakan, film Buffalo Boys yang ia bintangi adalah satu film karya anak bangsa yang berkaliber internasional. “Mulai dari skrip, kostum, karakter, hingga tampilan set, saya benar-benar takjub,” ujarnya.

Berperan sebagai Jamar, anak sulung dari 2 bersaudara yang kembali ke tanah Jawa untuk membalas dendam atas kematian sang ayah yang seorang Sultan, Ario Bayu mengungkapkan tantangan terbesar yang harus ia hadapi selama proses syuting film ini. “Terlihat natural ketika menunggangi kuda itu merupakan tantangan terbesar bagi saya hahaha… Setiap kali saya arahkan ke kanan, mereka justru bergerak ke arah yang berlawanan. Malah saya yang akhirnya harus mengikuti kemauan kudanya,” kata Ario.

Tidak hanya latihan menunggangi kuda dan mendalami skrip, Ario pun juga harus mempersiapkan diri untuk berbagai jenis adegan action yang harus ia lakukan. “Karena saya juga memiliki beberapa adegan action yang harus diambil, sebagian besar waktu saya disalurkan ke latihan koreografi pertarungan. Meskipun saya akui cukup sulit untuk dipelajari, namun latihannya sangat mengasyikan,” ungkapnya.

Film peranakan antara sejarah Indonesia dengan genre klasik Western ini, menampilkan jajaran artis, seperti Pevita Pearce, Ario Bayu, Yoshi Sudarso, Mikha Tambayong, Tio Pakusadewo, Happy Salma, Zack Lee, Hannah Al Rasyid, dan Alex Abad.

Pevita Pearce, berperan sebagai Kiona, gadis yang ahli memanah.

Pevita Pearce Terbang ke Canada

Aktris cantik pemeran Kiona, gadis pemanah, Pevita Pearce, Rabu malam terbang ke  Montreal, Kanada, untuk menghadiri Fantasia International Film Festival. Di festival itu, film Buffalo Boys akan menjalani sesi world premiere.

Mike Wiluan, sang sutradara bersama Rayya Makarim co writer, akan bergabung dengan Pevita di Montreal, setelah menghadiri acara di New York.

Pevita mengaku antusias menanti bisa hadir di momen pemutaran pertama film Buffalo Boys di Montreal. “Aku enggak sabar pengen tahu bagaimana reaksi penonton dari berbagai negara,” kata Pevita saat bersiap-siap berangkat, Rabu malam.

Trailer terbaru Buffalo Boys dapat disaksikan di YouTube. Sedangkan Global Premier Buffalo Boys, akan dilaksanakan di Montreal, Kanada, pada 14 Juli di Fantasia Film Festival, dan 15 Juli di New York Film Festival. Buffalo Boys akan ditayangkan perdana di Indonesia pada 19 Juli 2018. (mea/saz)

Pevita Pearce bersama Yoshi Sudarso , dalam Buffalo Boys.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kerbau biasanya berjalan lambat, seakan menikmati langkah demi langkah. Tapi film Buffalo Boys menampilkan adegan kerbau berlari cepat laksana kuda. Dipacu 2 cowboy asal ‘wild west’ Amerika, yang menjadi pahlawan. Tapi si penjajah, Van Trach mengejek, “Cowboy itu naik kuda, bukan kerbau!”

Film Buffalo Boys di-setting 1860, sebuah film drama petualangan berlatar berlakang masa penjajahan Belanda di Jawa. Film ini digarap oleh Infinite Studios, bekerja sama dengan Zhao Wei Films (Singapore) dan Screenplay Infinite. Films ini telah dipilih untuk berpartisipasi dalam kompetisi Fantasia Film Festival yang tersohor di Kanada.

Film ‘Anak Kerbau’ ini, mengisahkan tentang petualangan 2 pangeran bersaudara, putra sultan pemberontak terakhir terhadap sekutu Belanda, Sultan Hamza.

Setelah bertahun-tahun diasingkan di Amerika (Wild West Amerika), kedua pangeran tersebut –Jamar dan Suwo– kembali ke tanah Jawa, untuk membalas dendam atas pembunuhan ayah mereka. Bertiga dengan adik sang Sultan, mereka bertemu dengan sebuah kampung yang mencoba melawan dan merebut keadilan di daerah mereka.

Sabtu (14/7), 2 pemeran film ini, Yoshi Sudarso (pemeran Suwo) dan Daniel Adnan (pemeran Drost, tentara Belanda), hadir di Kota Medan untuk pemutaran perdana di Cinemaxx Plaza Medan Fair.

Yoshi, yang sudah 20 tahun tinggal di Amerika ini, mengatakan, tantangan utama dirinya membintangi Buffalo Boys adalah bahasa Indonesia. “Jadi, bahasa Indonesia saya kan kurang lancar. Saya harus banyak belajar dan melakukan riset,” katanya, sembari tersenyum lebar.

Yoshi Sudarso, di Medan, Sabtu (14/7).

Namun ia tidak terlalu kesulitan saat adegan naik kuda dan naik kerbau, karena ia pernah memerankan karakter cowboy dalam film-filmnya yang dulu.

Sosok Yoshi Sudarso dikenal melalui perannya sebagai Power Ranger Biru di serial televisi Power Rangers (2015-2018), dan juga keterlibatannya dalam film Maze Runner. Menariknya, pekerjaan pertama Yoshi Sudarso dalam dunia entertainment adalah menjadi cowboy performer dalam satu stuntshow di Knotts Berry Farm, suatu taman hiburan popular di Amerika Serikat. “Kerjaan pertama saya dalam dunia entertainment itu jadi seorang performer di Knotts Berry Farm. Di stuntshow itu saya dituntut untuk tidak hanya melakukan beragam aksi, namun juga berakting. Di show pertama saya itu, saya berperan sebagai cowboy selama 2 tahun,” ungkap Yoshi.

Yoshi Sudarso pun mendapatkan kesempatan untuk kembali memerankan karakter cowboy, namun kali ini di layar lebar, melalui perannya sebagai Suwo di film Buffalo Boys. “Di Amerika tidak banyak orang Asia yang mendapatkan kesempatan untuk memerankan cowboy, dan setiap kali saya tampil pasti ada yang memanggil saya Asian Cowboy, dan semenjak saat itu saya suka banget dengan adegan cowboy, dan saat saya tahu karakter yang akan saya perankan itu cowboy, saya tidak ragu untuk mengambil peran ini,” kata Yoshi.

Perannya sebagai Suwo dalam Buffalo Boys akan menjadi film pertama Yoshi, yang berperan sebagai cowboy. Menurutnya, melalui perannya di Buffalo Boys, ia juga memberikan arti baru terhadap karakter cowboy. “Di Amerika mungkin kita hampir gak pernah lihat ada orang Asia jadi cowboy, pasti jadi seorang yang memperbaiki rel kereta api zaman itu. Karakter cowboy Asia pertama di Hollywood itu Jackie Chan. Teman-teman saya di sana ikut senang saat mengetahui saya akan berperan sebagai cowboy,” kata Yoshi.

Daniel Adnan, seorang tokoh jahat, mengakui terkesan dengan latihan berkuda yang mereka lakukan di Bandung. Juga latihan memainkan senjata api, yang dilatih langsung oleh tentara.

“Setiap jam, saya berlatih memutar pistol keperluan adegan film,” cetusnya.

Film Buffalo Boys menampilkan gambar-gambar indah dan berkualitas Hollywood, dengan setting dan kostum berkualitas internasional.

Meski banyak adegan kekerasan yang diperuntukkan bagi usia 17 tahun ke atas, film ini juga sukses menguras airmata. Khususnya akting Pevita Pearce yang patut mendapat pujian.

Para pemeran utama di film Buffalo Boys.

Kualitas Internasional

Aktor Ario Bayu (pemeran Jamar) mengatakan, film Buffalo Boys yang ia bintangi adalah satu film karya anak bangsa yang berkaliber internasional. “Mulai dari skrip, kostum, karakter, hingga tampilan set, saya benar-benar takjub,” ujarnya.

Berperan sebagai Jamar, anak sulung dari 2 bersaudara yang kembali ke tanah Jawa untuk membalas dendam atas kematian sang ayah yang seorang Sultan, Ario Bayu mengungkapkan tantangan terbesar yang harus ia hadapi selama proses syuting film ini. “Terlihat natural ketika menunggangi kuda itu merupakan tantangan terbesar bagi saya hahaha… Setiap kali saya arahkan ke kanan, mereka justru bergerak ke arah yang berlawanan. Malah saya yang akhirnya harus mengikuti kemauan kudanya,” kata Ario.

Tidak hanya latihan menunggangi kuda dan mendalami skrip, Ario pun juga harus mempersiapkan diri untuk berbagai jenis adegan action yang harus ia lakukan. “Karena saya juga memiliki beberapa adegan action yang harus diambil, sebagian besar waktu saya disalurkan ke latihan koreografi pertarungan. Meskipun saya akui cukup sulit untuk dipelajari, namun latihannya sangat mengasyikan,” ungkapnya.

Film peranakan antara sejarah Indonesia dengan genre klasik Western ini, menampilkan jajaran artis, seperti Pevita Pearce, Ario Bayu, Yoshi Sudarso, Mikha Tambayong, Tio Pakusadewo, Happy Salma, Zack Lee, Hannah Al Rasyid, dan Alex Abad.

Pevita Pearce, berperan sebagai Kiona, gadis yang ahli memanah.

Pevita Pearce Terbang ke Canada

Aktris cantik pemeran Kiona, gadis pemanah, Pevita Pearce, Rabu malam terbang ke  Montreal, Kanada, untuk menghadiri Fantasia International Film Festival. Di festival itu, film Buffalo Boys akan menjalani sesi world premiere.

Mike Wiluan, sang sutradara bersama Rayya Makarim co writer, akan bergabung dengan Pevita di Montreal, setelah menghadiri acara di New York.

Pevita mengaku antusias menanti bisa hadir di momen pemutaran pertama film Buffalo Boys di Montreal. “Aku enggak sabar pengen tahu bagaimana reaksi penonton dari berbagai negara,” kata Pevita saat bersiap-siap berangkat, Rabu malam.

Trailer terbaru Buffalo Boys dapat disaksikan di YouTube. Sedangkan Global Premier Buffalo Boys, akan dilaksanakan di Montreal, Kanada, pada 14 Juli di Fantasia Film Festival, dan 15 Juli di New York Film Festival. Buffalo Boys akan ditayangkan perdana di Indonesia pada 19 Juli 2018. (mea/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/