26 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Pirngadi Lirik Bisnis Limbah

Sedangkan limbah infeksius adalah seperti masker, kasa, plester luka, tampon, pembalut, kapas injeksi, dan sisa-sisa jaringan, botol infus, dan lainnya.

“Sampah infeksius tidak dimasukkan ke tempat pembuangan sampah umum namun dikelola dengan dikumpulkan secara khusus dan dibakar di insenirator kemudian residu dari hasil pembakaran limbah infeksius ini kita kirim ke Pembuangan Sampah Akhir B3 di Cileungsi Bogor,” ujar Savery.

Pria yang baru menjabat sebagai Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan RDUD Dr Pirngadi mengatakan, RSUD Pirngadi menghasilkan 100 kilogram (kg) sampah infeksius tiap bulannya.

“Setelah diolah menjadi debu biasanya menjadi 10 drum baru dikirim ke Bogor bekerja sama dengan perusahaan jasa pengiriman atau ekspedisi,” imbuhnya.

Di Kota Medan kebanyakan rumah sakit dan klinik di Medan tidak memiliki alat untuk mengolah limbah sehingga banyak rumah sakit yang bekerja sama dengan pihak ke-3, perusahaan pengolahan limbah B3.

Dia mengamini bila RSUD Pirngadi melayani pengelolaan Limbah B3 rumah sakit lain. Hal itu berpotensi menjadi peluang bisnis baru bagi rumahsakit yang kini berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Makanya itu saat ini regulasinya masih digodok, Dirut juga sedang berupaya agar rumahsakit ini bisa mengolah limbah B3 rumahsakit lain,” pungkas Sanvery. (dvs/azw)

 

 

 

Sedangkan limbah infeksius adalah seperti masker, kasa, plester luka, tampon, pembalut, kapas injeksi, dan sisa-sisa jaringan, botol infus, dan lainnya.

“Sampah infeksius tidak dimasukkan ke tempat pembuangan sampah umum namun dikelola dengan dikumpulkan secara khusus dan dibakar di insenirator kemudian residu dari hasil pembakaran limbah infeksius ini kita kirim ke Pembuangan Sampah Akhir B3 di Cileungsi Bogor,” ujar Savery.

Pria yang baru menjabat sebagai Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan RDUD Dr Pirngadi mengatakan, RSUD Pirngadi menghasilkan 100 kilogram (kg) sampah infeksius tiap bulannya.

“Setelah diolah menjadi debu biasanya menjadi 10 drum baru dikirim ke Bogor bekerja sama dengan perusahaan jasa pengiriman atau ekspedisi,” imbuhnya.

Di Kota Medan kebanyakan rumah sakit dan klinik di Medan tidak memiliki alat untuk mengolah limbah sehingga banyak rumah sakit yang bekerja sama dengan pihak ke-3, perusahaan pengolahan limbah B3.

Dia mengamini bila RSUD Pirngadi melayani pengelolaan Limbah B3 rumah sakit lain. Hal itu berpotensi menjadi peluang bisnis baru bagi rumahsakit yang kini berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Makanya itu saat ini regulasinya masih digodok, Dirut juga sedang berupaya agar rumahsakit ini bisa mengolah limbah B3 rumahsakit lain,” pungkas Sanvery. (dvs/azw)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru