28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Veteran Sedih, Banyak Pejabat Korupsi

Selain Sumbat Sembiring, Sumut Pos menemui Suhanak, seorang seorang pahlawan veteran tahun 1945 di Jalan Bukti Bundar Lingkungan III Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi.  Di usianya yang 89 tahun, Suhanak masih tampak sehat di balik raut wajah yang sudah keriput.

Suhanak menceritakan, untuk mempertahankan kemerdekaan RI dahulu, para pejuang dan masyarakat rela mengorbankan segalanya. Baik itu harta benda dan nyawa.

“Dengan susahnya merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Jepang dan Belanda, kita berharap kepada generasi pemuda untuk bisa menghargai para pahlawan, terlebih pemuda harus bisa memberikan kontribusi baik tenaga dan pemikiran untuk pembangunan Indonesia,” pintanya.

Dengan maraknya kejahatan para remaja khususnya yang melanda generasi muda Kota Tebingtinggi yaitu dengan banyaknya pemuda terkontaminasi dengan narkoba, hal ini membuktikan bahwa generasi muda saat ini semangkin lemah. “Pemuda sekarang hanya bisa menyusahkan para orangtua. Kita harapkan pemuda-pemudi lainnya bisa maju dan bangkit demi untuk indonesia maju dan indonesia bermartabat di mata dunia internasional,” ungkapnya.

Sebagai salah seorang pejuang, Suhanak tidak meminta apapun untuk para generasi penerus. Hanya cukup menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah mempertahankan RI. “Pemuda harus punya jiwa kesatria untuk membela bangsa ini, dahulu kami berperang melawan musuh bukan dibayar ataupun digaji oleh pemerintah. Tetapi saat itu semua pemuda indonesia hanya ingin merdeka tanpa penindasan,” cetusnya.

Selain itu Suhanak berharap kepada para pemuda memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan Indonesia. “Kami sudah tua renta, kalianlah penerus bangsa ini, buat yang terbaik untuk bangsamu,” pesan Suhanak. (adz/ian/yaa)

Selain Sumbat Sembiring, Sumut Pos menemui Suhanak, seorang seorang pahlawan veteran tahun 1945 di Jalan Bukti Bundar Lingkungan III Kelurahan Lalang Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi.  Di usianya yang 89 tahun, Suhanak masih tampak sehat di balik raut wajah yang sudah keriput.

Suhanak menceritakan, untuk mempertahankan kemerdekaan RI dahulu, para pejuang dan masyarakat rela mengorbankan segalanya. Baik itu harta benda dan nyawa.

“Dengan susahnya merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Jepang dan Belanda, kita berharap kepada generasi pemuda untuk bisa menghargai para pahlawan, terlebih pemuda harus bisa memberikan kontribusi baik tenaga dan pemikiran untuk pembangunan Indonesia,” pintanya.

Dengan maraknya kejahatan para remaja khususnya yang melanda generasi muda Kota Tebingtinggi yaitu dengan banyaknya pemuda terkontaminasi dengan narkoba, hal ini membuktikan bahwa generasi muda saat ini semangkin lemah. “Pemuda sekarang hanya bisa menyusahkan para orangtua. Kita harapkan pemuda-pemudi lainnya bisa maju dan bangkit demi untuk indonesia maju dan indonesia bermartabat di mata dunia internasional,” ungkapnya.

Sebagai salah seorang pejuang, Suhanak tidak meminta apapun untuk para generasi penerus. Hanya cukup menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah mempertahankan RI. “Pemuda harus punya jiwa kesatria untuk membela bangsa ini, dahulu kami berperang melawan musuh bukan dibayar ataupun digaji oleh pemerintah. Tetapi saat itu semua pemuda indonesia hanya ingin merdeka tanpa penindasan,” cetusnya.

Selain itu Suhanak berharap kepada para pemuda memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan Indonesia. “Kami sudah tua renta, kalianlah penerus bangsa ini, buat yang terbaik untuk bangsamu,” pesan Suhanak. (adz/ian/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/