MEDAN, SUMUTPOS.CO – Briptu Dian Chaidir (27) diketahui bertugas dibagian keuangan Polres Bireun. Niatnya untuk merampok dengan senjata SS1 V2 yang selalu dipegangnya itu, tak pernah disangka atau diduga oleh teman-teman seprofesinya. Pasalnya, ayah dua anak ini terkenal pendiam dan tak pernah bersikap aneh dalam bertugas.
“Nggak nyangka, padahal dia (Dian) orangnya pendiam, kalau bisa dibilang dingin orangnya,” ungkap oknum polisi bertugas di Polres Bireun yang tak mau namanya disebutkan.
Dibeberkan pria berusia 34 tahun ini, sejak 3 hari belakangan ini Dian memang sudah tak nampak bertugas, sehingga dana remunerasi penyaluran kepada personel belum dapat disalurkan seluruhnya.
Terdengar isu, dana Rp80 juta remunerasi itu sudah digunakan oleh Dian untuk kepentingan pribadinya guna membayar utang. Karena tak sanggup menggantikan uang yang telah digunakannya untuk pribadi, Dia pun memilih tak masuk dinas dan kabur ke Medan merencanakan aksi perampokan.
“Mungkin dia (Dian) bingung mau gantikan uang remunerasi melancarkan perampokan itu, yang jelas kami tak menyangka kalau dia (Dian) mau merampok. Kami kira dia (Dian) yang kena rampok. Karena selama ini dia (Dian) ke Medan yang ambil uang remunerasi dilengkapi senjata laras panjang,” ungkap polisi berpangkat Bripka.
Kapolres Bireuen AKBP M Ali Kadhafi,SIK dikonfirmasi Rakyat Aceh (grup SUMUTPOS.CO), Selasa (15/9) menjelang magrib, membenarkan bahwa dia memiliki anggota bernama Briptu Dian Chaidir dan bertugas di bagian keuangan Polres Bireuen.
“Ya memang ada anggota kita bernama Dian Chaidir berpangkat Briptu. Namun kita belum memastikan apakah memang yang ditangkap di Medan itu benar anggota kita. Kita masih mencari tau apakah benar oknum polisi itu anggota. Kita juga belum mengetahui pasti duduk persoalannya dan sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Medan,” terang Kapolres terkait anggota Polisi Polres Bireuen terlibat perampokan menggunakan senjata api di Depan BRI Delitua Medan.
Menindaklanjuti laporan adanya dugaan anggota melakukan perampokan, pihaknya telah mengirim lima orang anggota ke Medan guna mencari tahu kebenarannya. “Tim propam Polres telah berangkat begitu kita mendapat informasi ini,” ujar Kapolres.
Diterangkan Ali Kadhafi, oknum diketahui sejak Senin (14/9) lalu tidak masuk dinas. Pihak Propam Polresta telah mengecek ke rumah tersangka namun tidak diketahui keberadaannya. “Pihak keluarga bilang telah berangkat ke kantor. Tapi nyatanya tidak pernah masuk sejak Senin kemarin,” tukas Kapolres.
Perwira melati dua ini kemudian mengungkapkan, oknum ternyata telah membawa lari uang remonisasi anggota Polres Bireuen untuk sebanyak 34 orang. “Memang oknum ada memegang uang remon personel kita yakni 34 orang lagi. Uang dipegangnya ada sejumlah Rp 80 juta.” pungkasnya.
KORBAN TEMBAK BELUM DIOPERASI
Sementara itu, hingga pukul 23.00 WIB, Darwin yang jadi korban penembakan masih terbaring lemah di emergency room RSUH Adam Malik Medan. Terlihat beberapa keluarga dan petugas Polsek Delitua melakukan pengawalan di sekitar bangsal tempat korban dirawat. Sementara itu, dokter terus memperhatikan perkembangan korban melalui komputer yang berada di sampingnya.
Salah seorang petugas security mengatakan korban masih menjalani perawatan dan masih menunggu dilakukannya operasi. Korban masih dirawat intensif. ” Masih dirawat, belum dioperasi bang,”ucapnya sembari mengatakan korban belum bisa disambangi. Kapolsek Deli Tua, AKP Daniel Marunduri mengatakan bila korban masih dirawat intensif dan peluru yang bersarang di tubuhnya belum diangkat. ” Masih dirawat dan kita doakan sembuh,” tandasnya. (ril)