25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Penyakit Infeksi Menular Masih jadi Persoalan

Jadikan Prilaku CTPS Sebagai Budaya

MEDAN-Plt Gubsu Gatot Pujonugroho menyebutkan jika kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan satu upaya efektif untuk mencegah penyakit infeksi menular seperti diare dan penyakit  lainnya. Sehingga, dalam peringatan hari cuci tangan pakai sabun sedunia ke 5 tahun 2012, kata kuncinya adalah budaya.

“Kita harapkan program cuci tangan pakai sabun ini menjadi gerakan budaya bagi kita semua, ini perlu kebiasaan,” ujar Gatot, usai acara peringatan hari cuci tangan pakai sabun, Senin (15/10) di SD Negeri 060880 Jalan Polonia gang B, Medan.
Gatot menganggap pentingnya kebersihan seperti cuci tangan pakai sabun tidak hanya untuk transfer ilmu pengetahuan apakah mata pelajaran Matematika atau IPS.
“Tetapi juga diselipkan nilai-nilai positif yang dimulai pada anak sejak dini yaitu cuci tangan pakai sabun,” tegas Gatot.

Menurutnya, memang ada kurikulum dan kearifan lokal mengenai CPTS, namun dirinya menganggap CPTS itu juga dapat menjadi muatan lokal yang penting.

Dalam kesempatan yang sama  Kadis Kesehatan Sumut dr RR SH Surjantini Mkes menyampaikan tujuan diadakannya peringatan hari CTPS untuk membuat kebiasaan hidup sehat yang berkesinambungan di kalangan masyarakat Indonesia.
“Praktik cuci tangan pakai sabun tidak terbatas hanya sehari, diharapkan aksi nyata dapat dilanjutkan terus menerus sehingga menjadi bagian dari budaya bersih masyarakat sejak usia dini dan tema nasional adalah anak sehat dimulai dari tangan sehat,” ujarnya.

Beberapa kegiatan sehubungan peringatan tersebut, jelas Surjantini, mengadakan perbaikan dua kamar mandi dan jamban di SD 060880, memberikan timbangan dan alat pengukur tinggi badan kepada SD 060880 dan SD
060890.  “Sekolah-sekolah binaan yang melaksanakan peringatan ini yaitu 200 SD di Medan, 20 SD di T.Tinggi, 90 SD di Deli Serdang dan 69 SD di Binjai,” ujarnya.

Sementara itu, External Relations Director dan Corporate Secretary PT Unilever Indonesia, Tbk, Sancoyo Antarikso menyebutkan jika jumlah anak di Indonesia usia 0-14 tahun mencapai sekitar 71,5 juta jiwa.  Namun, jiwa mereka terancam penyakit infeksi menular yang masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia.

“Cuci tangan pakai sabun merupakan  vaksin yang dapat dilakukan sendiri untuk mencegah berbagai kuman penyebab penyakit infeksi menular masuk ke dalam tubuh. Untuk itu, kami menjadikan hari CTPS 2012 di Indonesia sebagai momentum untuk terus meningkatkan kebiasaan CTPS terutama di kalangan anak-anak,” kata Sancoyo mengakhiri. (uma)

Jadikan Prilaku CTPS Sebagai Budaya

MEDAN-Plt Gubsu Gatot Pujonugroho menyebutkan jika kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan satu upaya efektif untuk mencegah penyakit infeksi menular seperti diare dan penyakit  lainnya. Sehingga, dalam peringatan hari cuci tangan pakai sabun sedunia ke 5 tahun 2012, kata kuncinya adalah budaya.

“Kita harapkan program cuci tangan pakai sabun ini menjadi gerakan budaya bagi kita semua, ini perlu kebiasaan,” ujar Gatot, usai acara peringatan hari cuci tangan pakai sabun, Senin (15/10) di SD Negeri 060880 Jalan Polonia gang B, Medan.
Gatot menganggap pentingnya kebersihan seperti cuci tangan pakai sabun tidak hanya untuk transfer ilmu pengetahuan apakah mata pelajaran Matematika atau IPS.
“Tetapi juga diselipkan nilai-nilai positif yang dimulai pada anak sejak dini yaitu cuci tangan pakai sabun,” tegas Gatot.

Menurutnya, memang ada kurikulum dan kearifan lokal mengenai CPTS, namun dirinya menganggap CPTS itu juga dapat menjadi muatan lokal yang penting.

Dalam kesempatan yang sama  Kadis Kesehatan Sumut dr RR SH Surjantini Mkes menyampaikan tujuan diadakannya peringatan hari CTPS untuk membuat kebiasaan hidup sehat yang berkesinambungan di kalangan masyarakat Indonesia.
“Praktik cuci tangan pakai sabun tidak terbatas hanya sehari, diharapkan aksi nyata dapat dilanjutkan terus menerus sehingga menjadi bagian dari budaya bersih masyarakat sejak usia dini dan tema nasional adalah anak sehat dimulai dari tangan sehat,” ujarnya.

Beberapa kegiatan sehubungan peringatan tersebut, jelas Surjantini, mengadakan perbaikan dua kamar mandi dan jamban di SD 060880, memberikan timbangan dan alat pengukur tinggi badan kepada SD 060880 dan SD
060890.  “Sekolah-sekolah binaan yang melaksanakan peringatan ini yaitu 200 SD di Medan, 20 SD di T.Tinggi, 90 SD di Deli Serdang dan 69 SD di Binjai,” ujarnya.

Sementara itu, External Relations Director dan Corporate Secretary PT Unilever Indonesia, Tbk, Sancoyo Antarikso menyebutkan jika jumlah anak di Indonesia usia 0-14 tahun mencapai sekitar 71,5 juta jiwa.  Namun, jiwa mereka terancam penyakit infeksi menular yang masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia.

“Cuci tangan pakai sabun merupakan  vaksin yang dapat dilakukan sendiri untuk mencegah berbagai kuman penyebab penyakit infeksi menular masuk ke dalam tubuh. Untuk itu, kami menjadikan hari CTPS 2012 di Indonesia sebagai momentum untuk terus meningkatkan kebiasaan CTPS terutama di kalangan anak-anak,” kata Sancoyo mengakhiri. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/