Pasar Murah Sei Putih Timur II
MEDAN-Sidak Komisi C DPRD Medan ke pasar murah di Jalan M Idris, Kelurahan Sei Putih Timur II, Kecamatan Medan Petisah, Kamis (15/12), ditemukan ada telur yang sudah busuk dan berulat.
“Saya kecewa ditemukannya telur busuk dan berulat, siapa yang menanggung biaya kerusakannya ini,” kata Ketua Komisi C DPRD Medan, Jumadi yang memimpin sidak.
Jumadi meminta kepada kelurahan untuk mendata jumlah telur busuk dan kekurangan gula pada saat pasar murah dan akan menjadi tanggung jawab Disperindag Kota Medan.
“Ini bukan tangungjawab kelurahan karena dananya dari Disperindag. Kita sudah panggil Sekretaris Pasar Murah Karya Darma di gudangnya dan menunjukkan telur busuk dan berulat,” papar Jumadin.
Sekretaris PKK Kelurahan Sei Putih Timur II, Sabariah mengatakan telur yang sudah rusak tersebut dipesannya Rabu (14/12) lalu di gudang.
“Ini kami pesan semalam ke gudang dan banyak yang pecah, busuk dan berulat. Hal ini merupakan tanggung jawab kami untuk menggantinya,” terangnya.
Dikatakan Jumadi, Disperindag harus selektif menerima sembako di gudang dari distributor, agar kerusakan tak ditemukan. “Bagi kelurahan bila ada bukti barang yang rusak dapat dikembalikan ke gudang untuk diganti,” jelasnya.
Sementara itu jenis sembako yang dibur masyarakat adalah minyak makan, gula, telur dan beras. “Yang diminati minyak, gula, telur. Tetapi kalau minyak dibatasi hanya 30 bungkus saja, gula pun yang isi 5 kg saja. Sedangkan beras yang 1 goni berkurang menjadi 40 kg karena kena gancu,” ucap Sabariah.
Sebelumnya, Komisi C juga sidak ke kantor PD Pasar di Petisah yang diterima langsung Kabag Umum Yusuf Lubis. Ketua Komisi C Jumadi juga menanyakan berapa jumlah pasar dan jumlah karyawan. Karena ada perwakilan karyawan melapor ke Komisi C gajinya kecil dan tidak mencukupi kebutuhan.
“Kondisi pasar saat ini baik, jumlah pasar yang dikelola ada 52 pasar, jumlah karyawan keseluruhan 680 orang. Gaji karyawan tetap Rp800 ribu per bulan dan 199 karyawan PHL bagian kebersihan Rp600 ribu per bulan. Pendapatan PD Pasar Rp1 miliar per bulan dan 70 persen untuk membayar gaji,” ungkap Yusuf.
Sedangkan anggota dewan lainya yang kebetulan hadir mengharapkan agar Dirut BUMD, khusunya PD Pasar segera dilantik Wali Kota Medan agar kondisi pasar tidak memprihatinkan.
“Kondisi kantor PD Pasar memprihatinkan, wali kota harus segera melantik Dirut PD Pasar defenitif, agar gaji karyawan naik sesuai UMR dan PAD Kota Medan meningkat,” jelas Jul Murado, anggota DPRD Medan.(adl)