25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Medan Disengat Udara Hangat, BMKG: Mulai Memasuki Musim Pancaroba

BERPAYUNG: Dua wanita menggunakan topi dan payung untuk melindungi dari terik matahari di Kota Medan, beberapa waktu lalu. Kota Medan akan disengat cuaca hangat karena memasuki musim pancaroba.
BERPAYUNG: Dua wanita menggunakan topi dan payung untuk melindungi dari terik matahari di Kota Medan, beberapa waktu lalu. Kota Medan akan disengat cuaca hangat karena memasuki musim pancaroba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki awal tahun 2020, suhu udara di Kota Medan dan sekitarnya mulai terasa hangat. Bahkan dalam sepekan terakhir, masyarakat Kota Medan dan sekitarnya mulai merasakan udara yang cukup menyengat. Tak hanya di siang hari, udara menyengat itu juga dirasakan pada malam hari.

Forcaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah I Kota Medan, Endah mengatakan, saat ini Sumatera Utara termasuk Kota Medan dan sekitarnya memang telah memasuki masa perubahan cuaca atau pancaroba.

“Saat ini kita memang sedang memasuki masa pancaroba, masa perubahan dari sebelumnya musim hujan dan akan memasuki musim kemarau. Tetapi saat ini belum masuk dalam musim kemarau, masih akan mengarah ke sana,” ucap Endah kepada Sumut Pos, Kamis (16/1).

Untuk suhu udara tertinggi, kata Endah, rata-rata masih di seputaran suhu normal atau belum masuk ke dalam kategori suhu pada musim kemarau.

“Suhu maksimal masih sekitar 33,2 derajat, suhu itu belum tergolong ke dalam cuaca panas, itu masih normal,” ujarnya.

Namun begitu, lanjut Endah, dalam musim pancaroba saat ini kondisi hujan bukan tidak mungkin terjadi. Diperkirakan curah hujan masih akan ada tetapi dengan intensitas yang jauh menurun bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

“Jadi sebenarnya saat ini panas itu belum menyengat. Mungkin masyarakat merasakan panas yang menyengat itu karena pada bulan-bulan sebelumnya sudah terbiasa dengan suhu di musim hujan, sehingga saat memasuki suhu di masa pancaroba saja sudah mulai terasa lebih hangat,” katanya.

Dilanjut Endah, pihaknya masih akan memantau lebih lanjut kondisi ini ke depannya. “Sampai kapan ini akan berlangsung, itu sedang dikaji. Yang pasti kondisi ini masih akan berlanjut, setidaknya 3 hari ke depan dan kita memang dalam masa pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau,” pungkasnya. (map/ila)

BERPAYUNG: Dua wanita menggunakan topi dan payung untuk melindungi dari terik matahari di Kota Medan, beberapa waktu lalu. Kota Medan akan disengat cuaca hangat karena memasuki musim pancaroba.
BERPAYUNG: Dua wanita menggunakan topi dan payung untuk melindungi dari terik matahari di Kota Medan, beberapa waktu lalu. Kota Medan akan disengat cuaca hangat karena memasuki musim pancaroba.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki awal tahun 2020, suhu udara di Kota Medan dan sekitarnya mulai terasa hangat. Bahkan dalam sepekan terakhir, masyarakat Kota Medan dan sekitarnya mulai merasakan udara yang cukup menyengat. Tak hanya di siang hari, udara menyengat itu juga dirasakan pada malam hari.

Forcaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah I Kota Medan, Endah mengatakan, saat ini Sumatera Utara termasuk Kota Medan dan sekitarnya memang telah memasuki masa perubahan cuaca atau pancaroba.

“Saat ini kita memang sedang memasuki masa pancaroba, masa perubahan dari sebelumnya musim hujan dan akan memasuki musim kemarau. Tetapi saat ini belum masuk dalam musim kemarau, masih akan mengarah ke sana,” ucap Endah kepada Sumut Pos, Kamis (16/1).

Untuk suhu udara tertinggi, kata Endah, rata-rata masih di seputaran suhu normal atau belum masuk ke dalam kategori suhu pada musim kemarau.

“Suhu maksimal masih sekitar 33,2 derajat, suhu itu belum tergolong ke dalam cuaca panas, itu masih normal,” ujarnya.

Namun begitu, lanjut Endah, dalam musim pancaroba saat ini kondisi hujan bukan tidak mungkin terjadi. Diperkirakan curah hujan masih akan ada tetapi dengan intensitas yang jauh menurun bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

“Jadi sebenarnya saat ini panas itu belum menyengat. Mungkin masyarakat merasakan panas yang menyengat itu karena pada bulan-bulan sebelumnya sudah terbiasa dengan suhu di musim hujan, sehingga saat memasuki suhu di masa pancaroba saja sudah mulai terasa lebih hangat,” katanya.

Dilanjut Endah, pihaknya masih akan memantau lebih lanjut kondisi ini ke depannya. “Sampai kapan ini akan berlangsung, itu sedang dikaji. Yang pasti kondisi ini masih akan berlanjut, setidaknya 3 hari ke depan dan kita memang dalam masa pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/