30 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Pasien Rabies Melolong, Kabur dari RS, Mengamuk… Pingsan

Menurut keterangan petugas, dengan kondisi seperti itu, korban akan merasa nyaman bila tidak terkena cahaya. Nah, setelah kondisinya agak tenang, sembari mengerang, korban dilarikan ke Rumah Sakit Tuan Rondahaim untuk mendapat perawatan. Setelah sampai di rumah sakit, korban diberikan obat penenang dan anti infeksi.

“Kita tetap memberikan usaha pengobatan. Kita hanya bisa berusaha dan mudah-mudahan dapat memberikan kesembuhan bagi korban. Sejauh ini sangat kita anjurkan agar pasien tidak boleh dijenguk dan diisolasi,” ujar Gimrood.

Namun setelah sekira enam jam di rawat, tepatnya pukul 16.00 WIB, korban terlihat kembali meronta-ronta dan berulangkali berusaha melarikan diri. Hal itu membuat perawat dan pasien lain yang berada di rumah sakit menjadi panik.

Awalnya korban yang dibaringkan di tempat tidur berusaha melepaskan ikatan tali yang ada di tangannya. Kemudian korban juga sempat memecahkan kaca jendela yang berada tak jauh dari ranjangnya. Meski aksi kabur pertama kali itu bisa dicegah, namun korban mengalami luka pada tangan dan kepalanya.

Perawat yang mendapati luka itu kemudian berusaha memenangkan korban dan mengobati luka yang dialami. Sejak saat itu tangan dan kepala korban diperban. Dan, dalam hitungan menit kemudian, korban tenang.

Namun itu tak bertahan lama. Selanjutnya korban kembali meronta-ronta. Puncaknya, Sudiman berhasil melepaskan ikatan dan kabur lewat jendela yang kacanya sudah dipecahkan terlebih dulu.

Kaburnya korban ini menjadi tontonan warga. Dengan kepala dan tangan diperban dan berlumuran darah, Sudiman kemudian melempari warga yang melintas menggunakan batu. Ia juga mengambil kayu dan membawanya sembari berlari ke arah jalan umum.

Menurut Maruli Saragih Garingging, keluarga korban yang saat itu datang hendak menjenguk, sempat melihat Sudiman membuka tali yang mengikat tangannya. Setelah berhasil membuka tali, perawat yang mengetahui hal itu langsung menutup pintu untuk mencegah korban keluar dari ruangan. Namun akhirnya Sudiman keluar lewat jendela.

“Dia juga sempat disiram air tadi. Tapi malahan dia semakin ganas dan mengancam orang yang berada di dekatnya,” jelas Maruli.

Setelah mengetahui korban berlari menuju jalan raya, petugas langsung mengejar dan menyusulnya. Saat ditemukan, korban berulangkali terjatuh dan akhirnya pingsan di jalan tak jauh dari simpang menuju RS Tuan Rondahaim.

Sekira pukul 17.00 WIB, petugas dibantu warga kembali menutupkan selimut ke tubuh korban dan berhasil mengamankannya. Kemudian korban dibawa kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun kali ini ia dirawat dengan tangan yang diborgol.

Menurut keterangan petugas, dengan kondisi seperti itu, korban akan merasa nyaman bila tidak terkena cahaya. Nah, setelah kondisinya agak tenang, sembari mengerang, korban dilarikan ke Rumah Sakit Tuan Rondahaim untuk mendapat perawatan. Setelah sampai di rumah sakit, korban diberikan obat penenang dan anti infeksi.

“Kita tetap memberikan usaha pengobatan. Kita hanya bisa berusaha dan mudah-mudahan dapat memberikan kesembuhan bagi korban. Sejauh ini sangat kita anjurkan agar pasien tidak boleh dijenguk dan diisolasi,” ujar Gimrood.

Namun setelah sekira enam jam di rawat, tepatnya pukul 16.00 WIB, korban terlihat kembali meronta-ronta dan berulangkali berusaha melarikan diri. Hal itu membuat perawat dan pasien lain yang berada di rumah sakit menjadi panik.

Awalnya korban yang dibaringkan di tempat tidur berusaha melepaskan ikatan tali yang ada di tangannya. Kemudian korban juga sempat memecahkan kaca jendela yang berada tak jauh dari ranjangnya. Meski aksi kabur pertama kali itu bisa dicegah, namun korban mengalami luka pada tangan dan kepalanya.

Perawat yang mendapati luka itu kemudian berusaha memenangkan korban dan mengobati luka yang dialami. Sejak saat itu tangan dan kepala korban diperban. Dan, dalam hitungan menit kemudian, korban tenang.

Namun itu tak bertahan lama. Selanjutnya korban kembali meronta-ronta. Puncaknya, Sudiman berhasil melepaskan ikatan dan kabur lewat jendela yang kacanya sudah dipecahkan terlebih dulu.

Kaburnya korban ini menjadi tontonan warga. Dengan kepala dan tangan diperban dan berlumuran darah, Sudiman kemudian melempari warga yang melintas menggunakan batu. Ia juga mengambil kayu dan membawanya sembari berlari ke arah jalan umum.

Menurut Maruli Saragih Garingging, keluarga korban yang saat itu datang hendak menjenguk, sempat melihat Sudiman membuka tali yang mengikat tangannya. Setelah berhasil membuka tali, perawat yang mengetahui hal itu langsung menutup pintu untuk mencegah korban keluar dari ruangan. Namun akhirnya Sudiman keluar lewat jendela.

“Dia juga sempat disiram air tadi. Tapi malahan dia semakin ganas dan mengancam orang yang berada di dekatnya,” jelas Maruli.

Setelah mengetahui korban berlari menuju jalan raya, petugas langsung mengejar dan menyusulnya. Saat ditemukan, korban berulangkali terjatuh dan akhirnya pingsan di jalan tak jauh dari simpang menuju RS Tuan Rondahaim.

Sekira pukul 17.00 WIB, petugas dibantu warga kembali menutupkan selimut ke tubuh korban dan berhasil mengamankannya. Kemudian korban dibawa kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun kali ini ia dirawat dengan tangan yang diborgol.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/