26.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Warga Kampung Kubur Keroyok Polisi

MEDAN-Ditrektorat Reserse Narkoba Polda Sumut kembali mengerebek Kampung Kubur Medan, Kamis (16/5) siang, sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, formasi penggrebekkan kali ini tidak dilakukan secara beramai- ramai, melainkan dilakukan beberapa polisi yang menyaru sebagai pembeli.

Nah, personel pertama kali diturunkan sekitar 8 personel untuk berpura-pura bertransaksi dengan tersangka Amran ali (30), pria asal Tanjungpura yang menetap di Kampung Kubur Medan. Dari penggerebekan itu, polisi menangkap tersangka beserta barang bukti sabu-sabu 20 gram.

Dalam penggrebekan ini, petugas sempat mendapat perlawanan dan sempat dikeroyok warga, namun sekira 100 personil Brimob Poldasu diturunkan untuk membantu 8 petugas yang menyamar. Setelah berhasil mengamankan tersangka, petugas kemudian memboyong tersangka beserta barang bukti ke Mapoldasu, untuk penyelidikan lebih lanjut.

Ditemui di Mapoldasu, tersangka Amran Ali mengatakan, ia mendapat sabu-sabu tersebut dari bandar berinisial RB. Ali mengaku, ia membeli sabu tersebut seharga Rp800 ribu, lalu menjualnya dengan harga Rp1 juta untuk setiap gramnya. Setiap hari, dirinya mampu menjual 5 hingga 10 gram kepada konsumennya.

“Sebelumnya saya belanja dari ZK, namun ZK sudah berhenti selama 2 bulan.

Sekarang saya ‘belanja’ dari RB, setiap gram saya beli Rp800 ribu. Kemudian saya jual kembali dengan harga Rp900 ribu hingga Rp1 juta,” ujar bapak tiga anak ini.

Sewaktu digerebek, Amran mengaku sedang menimbang barang bukti sabu sebanyak 12 gram. Amran juga menyebutkan, dirinya sudah mengikuti bisnis narkoba ini selama 4 tahun terakhir.

Diwawancara di lokasi yang sama, Direktur Reserse Narkoba Poldasu Kombes Pol Toga Habinsaran Panjaitan mengatakan, tersangka Amran merupakan target Operasi Antik yang sudah menjadi incaran polisi.

Disebutkannya juga, awalnya personel yang diturunkan sebanyak 8 orang. Namun karena kedelapan personel itu sempat dikeroyok warga, kemudian diturunkan 100 personel brimob untuk pengamanan.

“Amran merupakan target Operasi Antik yang sudah kita incar beberapa hari ini. Anggota yang sempat menggerebek di lokasi sempat dikeroyok warga. Oleh karena itu, kita minta bantuan 100 personel dari Brimobdasu.

Setelah kita amankan, langsung kita boyong ke Mako untuk pendalaman lebih lanjut,” tegas Toga.

Toga menambahkan, setelah Amran diamankan, pihaknya akan melakukan pengembangan untuk membekuk pelaku yang lain.”Ini terus kita kembangkan,” pungkasnya.(gus)

MEDAN-Ditrektorat Reserse Narkoba Polda Sumut kembali mengerebek Kampung Kubur Medan, Kamis (16/5) siang, sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, formasi penggrebekkan kali ini tidak dilakukan secara beramai- ramai, melainkan dilakukan beberapa polisi yang menyaru sebagai pembeli.

Nah, personel pertama kali diturunkan sekitar 8 personel untuk berpura-pura bertransaksi dengan tersangka Amran ali (30), pria asal Tanjungpura yang menetap di Kampung Kubur Medan. Dari penggerebekan itu, polisi menangkap tersangka beserta barang bukti sabu-sabu 20 gram.

Dalam penggrebekan ini, petugas sempat mendapat perlawanan dan sempat dikeroyok warga, namun sekira 100 personil Brimob Poldasu diturunkan untuk membantu 8 petugas yang menyamar. Setelah berhasil mengamankan tersangka, petugas kemudian memboyong tersangka beserta barang bukti ke Mapoldasu, untuk penyelidikan lebih lanjut.

Ditemui di Mapoldasu, tersangka Amran Ali mengatakan, ia mendapat sabu-sabu tersebut dari bandar berinisial RB. Ali mengaku, ia membeli sabu tersebut seharga Rp800 ribu, lalu menjualnya dengan harga Rp1 juta untuk setiap gramnya. Setiap hari, dirinya mampu menjual 5 hingga 10 gram kepada konsumennya.

“Sebelumnya saya belanja dari ZK, namun ZK sudah berhenti selama 2 bulan.

Sekarang saya ‘belanja’ dari RB, setiap gram saya beli Rp800 ribu. Kemudian saya jual kembali dengan harga Rp900 ribu hingga Rp1 juta,” ujar bapak tiga anak ini.

Sewaktu digerebek, Amran mengaku sedang menimbang barang bukti sabu sebanyak 12 gram. Amran juga menyebutkan, dirinya sudah mengikuti bisnis narkoba ini selama 4 tahun terakhir.

Diwawancara di lokasi yang sama, Direktur Reserse Narkoba Poldasu Kombes Pol Toga Habinsaran Panjaitan mengatakan, tersangka Amran merupakan target Operasi Antik yang sudah menjadi incaran polisi.

Disebutkannya juga, awalnya personel yang diturunkan sebanyak 8 orang. Namun karena kedelapan personel itu sempat dikeroyok warga, kemudian diturunkan 100 personel brimob untuk pengamanan.

“Amran merupakan target Operasi Antik yang sudah kita incar beberapa hari ini. Anggota yang sempat menggerebek di lokasi sempat dikeroyok warga. Oleh karena itu, kita minta bantuan 100 personel dari Brimobdasu.

Setelah kita amankan, langsung kita boyong ke Mako untuk pendalaman lebih lanjut,” tegas Toga.

Toga menambahkan, setelah Amran diamankan, pihaknya akan melakukan pengembangan untuk membekuk pelaku yang lain.”Ini terus kita kembangkan,” pungkasnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/