25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

HT Bahrumsyah: Bangun Tembok SMPN 39

HT Bahrumsyah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca ditemukannya sejumlah kondom, alat isap sabu dan lem kambing di ruang kelas SMP Negeri 39 Marelan, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah mendesak Dinas Pendidikan Kota Medan dan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKP2R) Kota Medan untuk memprioritaskan pembangunan tembok sekolah tersebut.

“Ini harus menjadi perhatian Pemko Medan khsusnya Disdik dan Dinas PKP2R. Karena sekolah itu berada di pinggiran sampai saat ini tidak ada tembok belakang, sehingga masyarakat bebas masuk ke sekolah itu. Kita minta, agar penembokan keliling harus segera diprioritaskan,” tegas wakil rakyat akrab disapa Bahrum ini, Selasa (16/6).

Bebasnya masyarakat masuk ke sekolah itu, lanjut Ketua DPD PAN Kota Medan, disebabkan sarana dan prasaran di SMPN 39 belum lengkap. Misalnya, pagar di belakang sekolah belum juga dibangun, sehingga membuka peluang orang untuk masuk ke sekolah tersebut.

“Kita selama ini sudah menerima laporan, adanya orang bebas masuk dari belakang. Jadi wajar kepala sekolah dan guru resah. Selama ini memang ada penjaga sekolah, tapi tidak 24 jam harus jaga sekolah, karena mereka kerja saat jam belajar saja,” pungkasnya.

Ia selaku Kepala Komite SMPN 39, kembali mendesak agar Pemko Medan memprioritaskan sarana dan prasana sekolah itu, agar memberikan jaminan bagi guru dan murid keamanan serta kenyamanan di sekolah tersebut.

“Kita juga minta penegak hukum untuk berperan menindak orang yang membuat maksiat di ruang kelas pada malam hari,” kata Bahrum.

Selaku wakil rakyat dari Medan Utara, Bahrum mengaku miris melihat SMPN 39 yang saat ini terkena banji rob. Persoalan ini sudah ia sampaikan ke dinas terkait, agar peninggian lantai sekolah guna mencegah banjir rob.

“Kita minta, semua yang menjadi persoalan di sekolah itu untuk disegerakan. Agar, fasilitas sekolah dapat dinikmati murid dan guru, untuk paling utama kita minta agar pagar keliling segera dibangun,” pinta Bahrum.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SMPN 39, Ester Simanjuntak mengaku, setiap pagi ditemukan sejumlah kondom, alat isap sabu dan kerusakan pintu ruang kelas. Hal itu terjadi saat anak murid belajar di rumah. Kasus sudah mereka laporkan ke Kepling dan Polmas.

Pihaknya ingin pelaku yang merusak saran pendidikan ini segera ditangkap pelakunya, karena akan berdampak kepada peserta didik nanti masuk sekolah.

“Ini sudah berulang kali ditemukan, nanti kalau sudah dibersihkan pasti besok pagi ditemukan lagi. Kami tidak ingin ini berdampak dengan siswa, makanya kami ingin kasus ini segera diungkap polisi,” kata Ester.

Selama ini sekolah yang dipimpinnya ada penjaga malam, diduga orang tidak bertanggung jawab masuk ke sekolah melalui belakang. Sehingga tidak diketahui masuk ke ruang kelas.

“Penjaga sudah mengecek setiap malam, bahkan sempat saya marahi penjaga malam. Bisa jadi, orang – orang itu masuk saat penjaga kita lengah,” ungkapnya. (fac/ila)

HT Bahrumsyah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca ditemukannya sejumlah kondom, alat isap sabu dan lem kambing di ruang kelas SMP Negeri 39 Marelan, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah mendesak Dinas Pendidikan Kota Medan dan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKP2R) Kota Medan untuk memprioritaskan pembangunan tembok sekolah tersebut.

“Ini harus menjadi perhatian Pemko Medan khsusnya Disdik dan Dinas PKP2R. Karena sekolah itu berada di pinggiran sampai saat ini tidak ada tembok belakang, sehingga masyarakat bebas masuk ke sekolah itu. Kita minta, agar penembokan keliling harus segera diprioritaskan,” tegas wakil rakyat akrab disapa Bahrum ini, Selasa (16/6).

Bebasnya masyarakat masuk ke sekolah itu, lanjut Ketua DPD PAN Kota Medan, disebabkan sarana dan prasaran di SMPN 39 belum lengkap. Misalnya, pagar di belakang sekolah belum juga dibangun, sehingga membuka peluang orang untuk masuk ke sekolah tersebut.

“Kita selama ini sudah menerima laporan, adanya orang bebas masuk dari belakang. Jadi wajar kepala sekolah dan guru resah. Selama ini memang ada penjaga sekolah, tapi tidak 24 jam harus jaga sekolah, karena mereka kerja saat jam belajar saja,” pungkasnya.

Ia selaku Kepala Komite SMPN 39, kembali mendesak agar Pemko Medan memprioritaskan sarana dan prasana sekolah itu, agar memberikan jaminan bagi guru dan murid keamanan serta kenyamanan di sekolah tersebut.

“Kita juga minta penegak hukum untuk berperan menindak orang yang membuat maksiat di ruang kelas pada malam hari,” kata Bahrum.

Selaku wakil rakyat dari Medan Utara, Bahrum mengaku miris melihat SMPN 39 yang saat ini terkena banji rob. Persoalan ini sudah ia sampaikan ke dinas terkait, agar peninggian lantai sekolah guna mencegah banjir rob.

“Kita minta, semua yang menjadi persoalan di sekolah itu untuk disegerakan. Agar, fasilitas sekolah dapat dinikmati murid dan guru, untuk paling utama kita minta agar pagar keliling segera dibangun,” pinta Bahrum.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SMPN 39, Ester Simanjuntak mengaku, setiap pagi ditemukan sejumlah kondom, alat isap sabu dan kerusakan pintu ruang kelas. Hal itu terjadi saat anak murid belajar di rumah. Kasus sudah mereka laporkan ke Kepling dan Polmas.

Pihaknya ingin pelaku yang merusak saran pendidikan ini segera ditangkap pelakunya, karena akan berdampak kepada peserta didik nanti masuk sekolah.

“Ini sudah berulang kali ditemukan, nanti kalau sudah dibersihkan pasti besok pagi ditemukan lagi. Kami tidak ingin ini berdampak dengan siswa, makanya kami ingin kasus ini segera diungkap polisi,” kata Ester.

Selama ini sekolah yang dipimpinnya ada penjaga malam, diduga orang tidak bertanggung jawab masuk ke sekolah melalui belakang. Sehingga tidak diketahui masuk ke ruang kelas.

“Penjaga sudah mengecek setiap malam, bahkan sempat saya marahi penjaga malam. Bisa jadi, orang – orang itu masuk saat penjaga kita lengah,” ungkapnya. (fac/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/