26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Dahlan Iskan Siap Begadang di Kualanamu

JAKARTA – Proses pemindahan Bandara Polonia, Medan, ke Bandara Kualanamu pada 25 Juli mendatang tidak semudah yang dipikirkan. Banyak barang yang harus diangkut dan disesuaikan dengan bandara baru. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan siap begadang di bandara baru itu. Standby di Kualanamu mulai 24 Juli 2013, Dahlan akan menanti matahari pagi pada 25 Juli 2013 bersama petugas operasional bandara.

KUNJUNGAN: Menteri BUMN Dahlan Iskan meninjau berbagai prasarana  kesiapan  Bandara Kualanamu, beberapa waktu lalu. H-1 pengoperasian Bandara Kualanamu (24 Juli 2013), Dahlan menyatakan siap begadang bersama petugas operasional bandara.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
KUNJUNGAN: Menteri BUMN Dahlan Iskan meninjau berbagai prasarana dan kesiapan Bandara Kualanamu, beberapa waktu lalu. H-1 pengoperasian Bandara Kualanamu (24 Juli 2013), Dahlan menyatakan siap begadang bersama petugas operasional bandara.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

“Rabu malam saya akan bermalam di Kualanamu. Bukan mengontrol, saya ingin solider saja sama mereka, makanya saya seharian akan bermalam di sana,” tutur Dahlan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (16/7).

Meski keberadaannya di Bandara Kualanamu tidak bisa membantu angkat-mengangkat, namun mantan dirut PLN ini sudah membulatkan tekad untuk berada di sana. “Saya ingin ikutan saja, saya tidak bisa bantu apa-apa. Nggak akan ngangkut apa-apa karena fisik saya sudah tidak kuat. Paling nanti saya berikan singkong saja atau tahu,” aku pria kelahiran Magetan ini, berkelakar.

Terkait pelayanan pada soft operation Dahlan mengimbau masyarakat yang hendak menggunakan Bandara Kualanamu harus lebih bersabar bila nantinya ada sedikit masalah. “Masyarakat yang hari itu (tanggal 25 Juli 2013, Red) mau terbang ke Kualanamu harus sabar kalau ada kekurangan,” terang Dahlan.

Di samping itu, pada tanggal 25 Juli 2013 akan ada serah terima Bandara Polonia, yang sudah tidak lagi digunakan penerbangan sipil. “Ada serah terima, nanti (Bandara Polonia, Red) sudah tidak menjadi kewenangan Angkasa Pura II lagi, akan tetapi menjadi kewenangan di bawah Kementerian Pertahanan,” papar Dahlan.

Dahlan memang sempat meminta pada Angkasa Pura II untuk menunda pengoperasian Bandara Kualanamu setelah lebaran tiba. Alasannya, selain khawatir belum siap dioperasikan pada 25 Juli 2013, ternyata jalan masuk menuju Bandara Kualanamu belum sepenuhnya jadi.

Permasalahan itu dibahas Dahlan dalam rapat bersama Wakil Presiden Boediono di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (16/7) pagi. “Ada pertanyaan apakah lebih baik tidak ditunda saja pengoperasian Bandara Kualanamu, karena persoalannya memang jalan masuk ke Bandara Kualanamu itu belum jadi,” papar Dahlan.

Tapi, lanjut Dahlan, Wakil Menteri PU menyatakan jalan yang belum jadi itu masih cukup bisa digunakan untuk menuju Bandara Kualanamu. “Pak Wamen PU bilang jalan itu masih cukup dilewati kendaraan, sembari (proyek jalannya, Red) tetap dikerjakan selama pengoperasian Kualanamu,” tutur dia.

Sementara opsi untuk menunda pengoperasian Bandara Kulanamu setelah lebaran, nampaknya sudah tidak mungkin lagi dilakukan. Mengingat seluruh informasi mengenai pengoperasian Bandara Kualanamu tanggal 25 Juli 2013 telah tersiar ke level internasional. “Itu tidak mungkin, karena sudah dilaporkan secara internasional. Sejak 56 hari yang lalu sudah dilaporkan ke internasional bahwa Bandara Kualanamu akan mulai beroperasi,” ucapnya.
Adapun data-data Polonia untuk tanggal 25 Juli 2013 sudah dihapus. Karena itu jika operasional Kualanamu ditunda, maka data-data itu tidak bisa lagi dimunculkan.

Pesawat Mendarat Terakhir di Polonia, 24 Juli Pukul 23.00

Dahlan menjelaskan tanggal 24 Juli 2013 merupakan tanggal terakhir seluruh pesawat mendarat di Bandara Polonia. “Pokoknya terakhir mendarat pukul 11 malam,” ucap Dahlan.

Dahlan berharap perpindahan seluruh pesawat dari Polonia ke Kualanamu berjalan lancar dan tidak ada kendala. “Semoga tidak ada (pesawat-red) yang delay, karena pesawat yang malam itu nginap di Polonia harus terbang pukul 11 malam ke Kualanamu dan parkir di sana semua. Supaya besok pagi harinya tanggal 25 Juli sudah dapat terbang lewat Kualanamu,” terangnya.

Malam itu, kata Dahlan, ada sebanyak 16 pesawat yang akan dipindahkan ke Bandara Kualanamu dan ada petugas yang akan mengatur jam terbang perpindahan pesawat. “Ada 16 pesawat yang pindah, nanti diatur pindahnya, jam berapa-berapanya biar ‘gak bentrok satu sama lain,” tutup Dahlan.

AirAsia Minta Calon Penumpang Check-In Ulang

Sementara itu, maskapai AirAsia telah melakukan migrasi sistem terkait kepindahan operasional bandara, dari Bandara Internasional Polonia ke bandara baru itu. Manajer Komunikasi AirAsia Indonesia, Audrey Progastama Petriny, menjelaskan proses migrasi sistem itu, di mana AirAsia mengubah kode Bandara Internasional Polonia (MES) menjadi Bandara Internasional Kualanamu (KNO) dalam sistem reservasi.

“Perubahan itu akan berlangsung selama 5 jam 30 menit mulai Senin, 15 Juli 2013, pukul 22.00 WIB hingga Selasa, 16 Juli 2013, pukul 03.30 WIB,” ujar Audrey dalam keterangannya di Jakarta, kemarin (15/7).

Audrey mengimbau bagi pelanggan AirAsia yang ingin melakukan pembelian tiket dan juga melakukan check-in untuk penerbangan dari dan/atau menuju Medan. Sedangkan bagi calon penumpang yang ingin mengubah pemesanan lewat fitur Manage my Booking, dianjurkan untuk melakukannya sebelum Senin, 15 Juli 2013, pukul 22.00 WIB atau setelah Selasa, 16 Juli 2013, pukul 03.30 WIB.

Karena setelah migrasi sistem selesai, seluruh penumpang yang akan bepergian dari dan/atau menuju Medan untuk keberangkatan 25 Juli 2013 dan seterusnya akan menerima rincian jadwal perjalanan dengan kode bandara terbaru.

“Bagi seluruh penumpang dari dan atau menuju Medan dengan periode keberangkatan 25 Juli 2013 dan seterusnya yang telah melakukan check-in online sebelumnya, diharuskan untuk melakukan check-in ulang sampai dengan 1 jam sebelum keberangkatan,” papar dia. (chi/jpnn/sam/ram)

JAKARTA – Proses pemindahan Bandara Polonia, Medan, ke Bandara Kualanamu pada 25 Juli mendatang tidak semudah yang dipikirkan. Banyak barang yang harus diangkut dan disesuaikan dengan bandara baru. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan siap begadang di bandara baru itu. Standby di Kualanamu mulai 24 Juli 2013, Dahlan akan menanti matahari pagi pada 25 Juli 2013 bersama petugas operasional bandara.

KUNJUNGAN: Menteri BUMN Dahlan Iskan meninjau berbagai prasarana  kesiapan  Bandara Kualanamu, beberapa waktu lalu. H-1 pengoperasian Bandara Kualanamu (24 Juli 2013), Dahlan menyatakan siap begadang bersama petugas operasional bandara.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
KUNJUNGAN: Menteri BUMN Dahlan Iskan meninjau berbagai prasarana dan kesiapan Bandara Kualanamu, beberapa waktu lalu. H-1 pengoperasian Bandara Kualanamu (24 Juli 2013), Dahlan menyatakan siap begadang bersama petugas operasional bandara.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

“Rabu malam saya akan bermalam di Kualanamu. Bukan mengontrol, saya ingin solider saja sama mereka, makanya saya seharian akan bermalam di sana,” tutur Dahlan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (16/7).

Meski keberadaannya di Bandara Kualanamu tidak bisa membantu angkat-mengangkat, namun mantan dirut PLN ini sudah membulatkan tekad untuk berada di sana. “Saya ingin ikutan saja, saya tidak bisa bantu apa-apa. Nggak akan ngangkut apa-apa karena fisik saya sudah tidak kuat. Paling nanti saya berikan singkong saja atau tahu,” aku pria kelahiran Magetan ini, berkelakar.

Terkait pelayanan pada soft operation Dahlan mengimbau masyarakat yang hendak menggunakan Bandara Kualanamu harus lebih bersabar bila nantinya ada sedikit masalah. “Masyarakat yang hari itu (tanggal 25 Juli 2013, Red) mau terbang ke Kualanamu harus sabar kalau ada kekurangan,” terang Dahlan.

Di samping itu, pada tanggal 25 Juli 2013 akan ada serah terima Bandara Polonia, yang sudah tidak lagi digunakan penerbangan sipil. “Ada serah terima, nanti (Bandara Polonia, Red) sudah tidak menjadi kewenangan Angkasa Pura II lagi, akan tetapi menjadi kewenangan di bawah Kementerian Pertahanan,” papar Dahlan.

Dahlan memang sempat meminta pada Angkasa Pura II untuk menunda pengoperasian Bandara Kualanamu setelah lebaran tiba. Alasannya, selain khawatir belum siap dioperasikan pada 25 Juli 2013, ternyata jalan masuk menuju Bandara Kualanamu belum sepenuhnya jadi.

Permasalahan itu dibahas Dahlan dalam rapat bersama Wakil Presiden Boediono di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (16/7) pagi. “Ada pertanyaan apakah lebih baik tidak ditunda saja pengoperasian Bandara Kualanamu, karena persoalannya memang jalan masuk ke Bandara Kualanamu itu belum jadi,” papar Dahlan.

Tapi, lanjut Dahlan, Wakil Menteri PU menyatakan jalan yang belum jadi itu masih cukup bisa digunakan untuk menuju Bandara Kualanamu. “Pak Wamen PU bilang jalan itu masih cukup dilewati kendaraan, sembari (proyek jalannya, Red) tetap dikerjakan selama pengoperasian Kualanamu,” tutur dia.

Sementara opsi untuk menunda pengoperasian Bandara Kulanamu setelah lebaran, nampaknya sudah tidak mungkin lagi dilakukan. Mengingat seluruh informasi mengenai pengoperasian Bandara Kualanamu tanggal 25 Juli 2013 telah tersiar ke level internasional. “Itu tidak mungkin, karena sudah dilaporkan secara internasional. Sejak 56 hari yang lalu sudah dilaporkan ke internasional bahwa Bandara Kualanamu akan mulai beroperasi,” ucapnya.
Adapun data-data Polonia untuk tanggal 25 Juli 2013 sudah dihapus. Karena itu jika operasional Kualanamu ditunda, maka data-data itu tidak bisa lagi dimunculkan.

Pesawat Mendarat Terakhir di Polonia, 24 Juli Pukul 23.00

Dahlan menjelaskan tanggal 24 Juli 2013 merupakan tanggal terakhir seluruh pesawat mendarat di Bandara Polonia. “Pokoknya terakhir mendarat pukul 11 malam,” ucap Dahlan.

Dahlan berharap perpindahan seluruh pesawat dari Polonia ke Kualanamu berjalan lancar dan tidak ada kendala. “Semoga tidak ada (pesawat-red) yang delay, karena pesawat yang malam itu nginap di Polonia harus terbang pukul 11 malam ke Kualanamu dan parkir di sana semua. Supaya besok pagi harinya tanggal 25 Juli sudah dapat terbang lewat Kualanamu,” terangnya.

Malam itu, kata Dahlan, ada sebanyak 16 pesawat yang akan dipindahkan ke Bandara Kualanamu dan ada petugas yang akan mengatur jam terbang perpindahan pesawat. “Ada 16 pesawat yang pindah, nanti diatur pindahnya, jam berapa-berapanya biar ‘gak bentrok satu sama lain,” tutup Dahlan.

AirAsia Minta Calon Penumpang Check-In Ulang

Sementara itu, maskapai AirAsia telah melakukan migrasi sistem terkait kepindahan operasional bandara, dari Bandara Internasional Polonia ke bandara baru itu. Manajer Komunikasi AirAsia Indonesia, Audrey Progastama Petriny, menjelaskan proses migrasi sistem itu, di mana AirAsia mengubah kode Bandara Internasional Polonia (MES) menjadi Bandara Internasional Kualanamu (KNO) dalam sistem reservasi.

“Perubahan itu akan berlangsung selama 5 jam 30 menit mulai Senin, 15 Juli 2013, pukul 22.00 WIB hingga Selasa, 16 Juli 2013, pukul 03.30 WIB,” ujar Audrey dalam keterangannya di Jakarta, kemarin (15/7).

Audrey mengimbau bagi pelanggan AirAsia yang ingin melakukan pembelian tiket dan juga melakukan check-in untuk penerbangan dari dan/atau menuju Medan. Sedangkan bagi calon penumpang yang ingin mengubah pemesanan lewat fitur Manage my Booking, dianjurkan untuk melakukannya sebelum Senin, 15 Juli 2013, pukul 22.00 WIB atau setelah Selasa, 16 Juli 2013, pukul 03.30 WIB.

Karena setelah migrasi sistem selesai, seluruh penumpang yang akan bepergian dari dan/atau menuju Medan untuk keberangkatan 25 Juli 2013 dan seterusnya akan menerima rincian jadwal perjalanan dengan kode bandara terbaru.

“Bagi seluruh penumpang dari dan atau menuju Medan dengan periode keberangkatan 25 Juli 2013 dan seterusnya yang telah melakukan check-in online sebelumnya, diharuskan untuk melakukan check-in ulang sampai dengan 1 jam sebelum keberangkatan,” papar dia. (chi/jpnn/sam/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/